“Kebakaran besar yang terjadi di LA
merupakan musibah dari Allah Swt. yang perlu dijadikan hikmah,” tuturnya dalam Kupas
Tuntas bertajuk Los Angeles Wildfire: Balasan Allah untuk Amerika?
di akun Facebook Juru Cakap HTM, Jumat (17/01/2025).
“Padahal Amerika dikatakan kuat,
mempunyai tentara yang terkuat, mempunyai kekuatan ekonomi, kecanggihan
teknologi, dan sebagainya, namun ketika terjadi kebakaran di LA, maka tidak ada
kekuatan manusia yang dapat melawan kekuatan Allah Swt.,” ujarnya.
Mereka gagal memadamkan api,
lanjutnya, peristiwa itu menunjukkan betapa lemahnya Amerikak
Dijelaskannya, musibah dalam
Kitab al-Mu'jam al-Wasith berarti segala sesuatu yang dibenci yang
menimpa manusia. “Sebagai umat Islam, kita wajib menerima musibah sebagai qada
Allah Swt., baik kecil maupun besar,” tuturnya.
“Pada dasarnya musibah bisa
terjadi dalam dua bentuk. Pertama, musibah sebagai salah satu bentuk
hukuman atau azab di dunia yang dijatuhkan Tuhan kepada manusia. Kedua,
musibah juga bisa menjadi ujian bagi manusia,” jelasnya.
Musibah yang berupa hukuman atau
azab, sambungnya, sering disebutkan Allah dalam Al-Qur'an. “Karena kebohongan
manusia terhadap ayat-ayat Allah dan nabi-Nya, maka Allah menurunkan azab.
Allah pun memberikan hukuman kepada manusia karena perbuatan tangannya sendiri,”
ucapnya mengingatkan.
Ia menjelaskan pengertian musibah
sebagai ujian dengan mengatakan, “Bencana yang menimpa mereka adalah karena
Allah Swt. ingin memberikan magfirah (pengampunan) kepada mereka atau Allah
ingin menghapus dosa-dosa mereka, atau Allah ingin menaikkan derajat mereka,
atau Allah ingin menambah pahala mereka,
atau menambah kesabaran mereka.”
Apakah kebakaran tersebut
merupakan azab Allah SWT terhadap Amerika, ia menjelaskan, sebagai seorang Muslim,
kita tidak bisa secara pasti mengaitkan atau bahkan yakin bahwa itu adalah azab
Allah Swt. Tetapi pada saat yang sama, hal itu tidak bisa disangkal.
“Sebagai Muslim, kita sangat
membenci kejahatan Amerika. Kita sebagai individu tidak terkalahkan. Jadi,
mungkin yang terjadi di Amerika adalah hukuman Allah terhadap Amerika,”
ujarnya.
Ditegaskannya, pendapat yang
mengingkari musibah tersebut merupakan malapetaka bagi Amerika dengan alasan
kebakaran adalah hal biasa atau tidak ada hubungannya dengan teguran atau
peringatan dari Tuhan, adalah pendapat yang salah. “Tidak ada musibah yang
terjadi di muka bumi ini kecuali yang telah ditetapkan oleh Allah Swt,”
tandasnya.
“Jadi, jangan terlalu keras hati
hingga ingin menyangkal bahwa apa yang terjadi di Amerika tidak ada campur
tangan Tuhan”, kata mantan pengacara itu.
“Baik yang kafir maupun Muslim,
yang berbuat dosa, pelaku maksiat, maka kita ghalabatu zhan (dugaan
kuat) bahwa musibah yang menimpanya merupakan azab atau siksa dari Allah kepada
orang tersebut,” jelasnya.
Lanjutnya, apabila suatu musibah
menimpa seorang Muslim yang taat dan saleh dan tidak melakukan kemaksiatan,
maka musibah itu adalah ujian, bukan hukuman. “Allah memberikan ujian untuk
menaikkan derajatnya, memaafkannya, menambah pahalanya, dan lain sebagainya,” tuturnya
menguatkan.
“Apa pun musibahnya, kita jadikan
pelajaran agar kembali ke jalan yang benar, kembali ke jalan Islam. Ini jalan
yang diperintahkan Allah Swt. yang harus kita tempuh,” tutupnya.[] Syamsiyah
Jamil