TintaSiyasi.id -- Motivasi adalah kekuatan internal atau eksternal yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan atau mencapai tujuan tertentu. Dalam perspektif psikologi, motivasi dapat dikategorikan ke dalam beberapa jenis berdasarkan sumber, orientasi, dan fungsinya. Berikut adalah penjelasan tentang jenis motivasi menurut psikologi:
1. Berdasarkan Sumbernya
a. Motivasi Intrinsik
Motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang, didorong oleh minat, kepuasan, atau kebahagiaan pribadi dalam melakukan suatu aktivitas.
• Contoh: Seseorang belajar musik karena mencintai seni, bukan karena paksaan atau hadiah.
• Manfaat: Cenderung bertahan lama dan menghasilkan kinerja yang lebih baik karena didorong oleh keinginan tulus.
b. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi yang berasal dari faktor luar, seperti hadiah, pujian, atau hukuman.
• Contoh: Seseorang bekerja keras untuk mendapatkan promosi atau penghargaan.
• Manfaat: Efektif untuk mendorong tindakan dalam jangka pendek, tetapi hasilnya mungkin tidak bertahan jika dorongan eksternal hilang.
2. Berdasarkan Tujuan atau Orientasinya
a. Motivasi Berorientasi pada Prestasi (Achievement Motivation)
Dorongan untuk mencapai standar atau hasil tertentu, mengungguli orang lain atau meningkatkan kompetensi.
• Contoh: Siswa berusaha mendapatkan nilai tertinggi di kelas.
• Manfaat: Membantu mencapai keunggulan dalam bidang tertentu.
b. Motivasi Berorientasi pada Afiliasi (Affiliation Motivation)
Dorongan untuk menjalin hubungan sosial, diterima, dan dihargai oleh orang lain.
• Contoh: Karyawan berusaha menjalin hubungan baik dengan rekan kerja.
• Manfaat: Meningkatkan koneksi sosial dan kerja sama tim.
c. Motivasi Berorientasi pada Kekuatan (Power Motivation)
Dorongan untuk memengaruhi, mengontrol, atau mengarahkan orang lain.
• Contoh: Seorang pemimpin politik bekerja keras untuk mendapatkan pengaruh yang lebih besar.
• Manfaat: Dapat menghasilkan kepemimpinan yang kuat, tetapi perlu keseimbangan agar tidak berujung pada manipulasi.
3. Berdasarkan Fungsi atau Perannya
a. Motivasi Primer
Motivasi yang berkaitan dengan kebutuhan dasar atau biologis, seperti makan, minum, tidur, dan reproduksi.
• Contoh: Seseorang makan karena merasa lapar.
• Manfaat: Esensial untuk kelangsungan hidup.
b. Motivasi Sekunder
Motivasi yang berkaitan dengan kebutuhan yang dipelajari atau diperoleh dari lingkungan, seperti status, pengakuan, atau kebahagiaan.
• Contoh: Seseorang ingin mendapatkan penghargaan sebagai simbol keberhasilan.
• Manfaat: Membantu seseorang mencapai tujuan hidup yang lebih kompleks.
4. Berdasarkan Proses Psikologisnya
a. Motivasi Positif
Dorongan untuk melakukan sesuatu karena berharap mendapatkan hasil yang diinginkan atau menyenangkan.
• Contoh: Belajar dengan giat karena ingin mendapatkan hadiah.
• Manfaat: Membuat seseorang lebih bersemangat dan optimis.
b. Motivasi Negatif
Dorongan untuk melakukan sesuatu karena takut menghadapi konsekuensi buruk.
• Contoh: Menyelesaikan tugas karena takut dimarahi.
• Manfaat: Efektif dalam situasi tertentu, tetapi dapat memengaruhi kesejahteraan psikologis jika diterapkan terus-menerus.
Teori-Teori Terkait Motivasi
Beberapa teori psikologi yang menjelaskan motivasi:
1. Hierarki Kebutuhan Maslow: Motivasi didorong oleh pemenuhan kebutuhan bertingkat, mulai dari kebutuhan fisiologis hingga aktualisasi diri.
2. Teori Penguatan (Reinforcement Theory): Perilaku didorong oleh konsekuensi positif (hadiah) atau negatif (hukuman).
3. Teori Ekspektansi Vroom: Motivasi muncul ketika seseorang yakin usahanya akan menghasilkan hasil yang diinginkan.
Kesimpulan
Motivasi adalah elemen penting dalam kehidupan yang memengaruhi cara seseorang bertindak dan mencapai tujuan. Dengan memahami jenis-jenis motivasi ini, seseorang dapat mengenali sumber dorongan dalam dirinya atau orang lain, sekaligus menggunakannya untuk mengembangkan potensi secara optimal.
Anda bisa meraih tujuan-tujuan Anda hanya jika, pertama, Anda bisa mengartikulasikan tujuan yang ingin anda capai, kedua, Anda memiliki motivasi yang tepat, ketiga, Anda sudah mengembangkan keterampilan yang sesuai.
Pernyataan tersebut memberikan pedoman praktis dan penting untuk mencapai tujuan hidup. Berikut adalah pembahasan lebih mendalam tentang tiga elemen utama yang mendukung keberhasilan:
1. Mengartikulasikan Tujuan yang Ingin Dicapai
Mengartikulasikan tujuan berarti menjelaskan dengan jelas dan spesifik apa yang ingin dicapai. Tanpa kejelasan, tindakan kita bisa menjadi tidak terarah.
Langkah untuk Mengartikulasikan Tujuan:
• Gunakan Pendekatan SMART: Pastikan tujuan Anda Spesifik, Measurable (terukur), Achievable (dapat dicapai), Relevant (relevan), dan Time-bound (berbatas waktu).
Contoh: Daripada hanya mengatakan, "Saya ingin lebih sehat," lebih baik katakan, "Saya ingin menurunkan berat badan 5 kg dalam 3 bulan dengan berolahraga tiga kali seminggu dan makan lebih sehat."
• Tuliskan Tujuan Anda: Penelitian menunjukkan bahwa menuliskan tujuan dapat meningkatkan peluang untuk mencapainya.
• Visualisasikan Hasil Akhir: Bayangkan diri Anda sudah mencapai tujuan untuk meningkatkan fokus dan komitmen.
Manfaat:
• Memberikan arah yang jelas.
• Memudahkan pengukuran kemajuan.
• Meningkatkan motivasi karena Anda tahu apa yang ingin dicapai.
2. Memiliki Motivasi yang Tepat
Motivasi adalah bahan bakar yang menggerakkan Anda untuk bertindak. Motivasi yang tepat memastikan Anda tetap konsisten dan bersemangat menghadapi tantangan.
Cara Mengembangkan Motivasi yang Tepat:
• Hubungkan Tujuan dengan Nilai Pribadi: Pastikan tujuan Anda selaras dengan apa yang benar-benar Anda anggap penting.
Contoh: Jika kesehatan adalah prioritas, motivasi Anda untuk berolahraga adalah hidup lebih sehat dan bahagia, bukan hanya mengikuti tren.
• Kenali Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik: Gabungkan motivasi internal (kesenangan, kepuasan pribadi) dengan motivasi eksternal (penghargaan, pengakuan) untuk hasil yang optimal.
• Ingatkan Diri pada Tujuan Akhir: Ketika semangat mulai luntur, ingatkan diri Anda mengapa tujuan itu penting bagi Anda.
• Buat Sistem Dukungan: Temukan mentor, teman, atau komunitas yang dapat mendorong dan mengingatkan Anda saat menghadapi tantangan.
Manfaat:
• Memberikan energi untuk bertahan di tengah hambatan.
• Meningkatkan fokus dan dedikasi.
• Membantu Anda tetap konsisten.
3. Mengembangkan Keterampilan yang Sesuai
Tujuan besar membutuhkan kemampuan yang mendukung. Tanpa keterampilan yang relevan, bahkan motivasi terbaik sekalipun tidak akan cukup untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Cara Mengembangkan Keterampilan:
• Identifikasi Keterampilan yang Diperlukan: Analisis tujuan Anda dan tentukan keterampilan yang harus dikuasai.
Contoh: Jika tujuan Anda adalah menjadi pemimpin yang baik, keterampilan seperti komunikasi, manajemen waktu, dan pengambilan keputusan sangat penting.
• Belajar secara Progresif: Mulailah dari dasar dan tingkatkan secara bertahap.
• Latihan dan Pengalaman: Terapkan pengetahuan Anda dalam situasi nyata untuk mengasah keterampilan tersebut.
• Gunakan Sumber Daya yang Ada: Ikuti kursus, baca buku, atau cari mentor yang dapat membimbing Anda.
• Terima Umpan Balik: Jadikan kritik sebagai peluang untuk belajar dan berkembang.
Manfaat:
• Meningkatkan peluang keberhasilan dengan persiapan yang matang.
• Memberikan rasa percaya diri karena Anda tahu cara mencapai tujuan.
• Membantu Anda menjadi lebih efisien dan produktif.
Penutup: Sinergi dari Ketiga Elemen
Ketiga elemen ini saling mendukung:
1. Artikulasi tujuan memberikan arah dan fokus.
2. Motivasi yang tepat menyediakan dorongan untuk bertindak.
3. Keterampilan yang sesuai memungkinkan Anda untuk mencapai tujuan secara efektif.
Jika salah satu elemen ini kurang, perjalanan Anda menuju pencapaian tujuan akan menjadi lebih sulit. Dengan menyatukan ketiganya, Anda dapat mencapai hasil yang maksimal dan mewujudkan impian Anda dengan lebih efektif.
Dr. Nasrul Syarif M.Si.
Penulis Buku Gizi Spiritual. Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo