“Para ibu sebagai madrasatul
ula (sekolah pertama) bagi anaknya harus memastikan bahwa dirinya sendiri
mengetahui kisah-kisah tokoh Islam untuk diceritakan kepada anaknya,” ujarnya
dalam Siri Bicara Muslimah Online di akun Facebook Muslimah HTM:
Bedtime Story Anak Muslim, Sabtu (24/1/2024).
“Sebagai ibu umat Islam, kita
sekarang tahu anak-anak mempunyai banyak tantangan, jadi sebaiknya kita tidak
fokus pada cerita fantasi saja. Kisah-kisah fantasi ini diganti dengan cerita
realitas,” tuturnya.
Ia menyarankan, bedtime story
(cerita sebelum tidur) merupakan praktik yang bermanfaat bagi anak, karena
merupakan waktu paling santai bagi para ibu untuk menanamkan nilai-nilai
kebaikan pada anak.
“Kita sekarang tahu anak-anak
mempunyai banyak tantangan, ceritakan kepada anak-anak banyak kisah tentang
tokoh-tokoh tersebut. Jadi mereka akan tahu dan mengenali tokoh-tokoh tersebut,
bukan tokoh-tokoh fantasi seperti Spiderman, Batman, Superman,” tuturnya.
Ditegaskannya agar anak-anak
dapat mengetahui keberadaan tokoh-tokoh fantasi tersebut namun jangan sampai
anak-anak mengidolakannya, dibandingkan tokoh-tokoh Muslim yang nyata dan
sejati. “Mereka adalah karakter yang diciptakan oleh Barat, bukan Islam,” lugasnya.
“Peran ibu adalah menceritakan
kisah tokoh-tokoh besar Islam yang benar-benar ada dan menceritakannya serta
meyakinkan bahwa mereka benar-benar ada, memang benar sekarang tidak terlihat,
tapi ada,” ujarnya.
Ia mencontohkan, Imam Syafi’i,
seorang anak yatim piatu yang hidup dalam kemiskinan. Namun ibunya bercita-cita
menjadikannya seorang ilmuwan dan membawanya belajar pada Imam Nawawi dalam
keadaan miskin.
“Kemudian kita tanamkan semangat
juang pada mereka. Misalnya kisah Sultan al-Ayyubi, bagaimana Sultan al-Ayyubi
ini sejak kecil tidak berpuas diri. Ia menjadi orang besar, memimpin tentara
dan negara,” ujarnya mencontohkan.
Lalu yang paling terkesan dengan
Sultan al-Ayyubi, sambungnya, Palestina sebenarnya adalah Sultan Al-Ayyubi yang
membukanya setelah ditaklukkan oleh umat Nasrani.
Dokter mata tersebut mengatakan, fase
anak usia 0-6 tahun merupakan masa bonding terbaik dengan ibu, sehingga
cerita sebelum tidur menjadi momen paling penting untuk diterapkan. “Pada fase
inilah karakter anak akan terbentuk,” tegasnya.
“Saat ini kita harus melakukan
penanganan terhadap anak-anak agar mereka mengetahui jati dirinya, mereka
adalah umat Islam. Mereka adalah bagian dari komunitas Islam. Jadi umat Islam
di Palestina adalah saudara kita. Kenapa kita harus melindungi mereka,
mendukung mereka semua,” tandasnya.
“Sebenarnya banyak sekali peran
seorang ibu untuk menjadikan seorang anak tumbuh dewasa, tidak hanya berakhlak
mulia, tetapi menjadi pejuang bagi agama, masyarakat, dan negara,” tutupnya.[] Syamsiyah
Jamil