Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Hanya Khilafah yang Mampu Menyelamatkan Palestina

Senin, 06 Januari 2025 | 11:02 WIB Last Updated 2025-01-06T04:02:26Z

TintaSiyasi.id -- Gaza Utara menjadi sasaran operasi pengeboman besar-besaran tentara Israel yang menargetkan bangunan yang tersisa di beberapa wilayah tersebut dan menurut para saksi pengeboman dilakukan di berbagai lokasi, terutama di sekitar Rumah Sakit Al-Awda dan Rumah Sakit Kamal Adwan. (Republika.co.id, 28 Desember 2024)

Menurut PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), Selasa 24 Desember 2024 setiap jam, satu anak tewas di jalur Gaza akibat serangan brutal Israel dan setidaknya 14.500 anak Palestina telah meninggal dunia dalam serangan Zionis Israel tersebut. (Beritasatu.com, 25 Desember 2024)

Sampai sekarang kondisi di Gaza masih tidak baik-baik saja bahkan semakin parah, terutama kondisi anak-anak yang makin mengenaskan, sebab agresi genosida yang dilakukan Zionis semakin intensif dan meluas hingga ke Lebanon, Yaman dan Iran sehingga korban jiwa bertambah besar bagi umat Islam.

Kondisi Gaza diperparah dengan tidak bisa masuknya bantuan ke wilayah mereka karena blokade yang dilakukan secara tidak manusiawi oleh Zionis, sehingga membuat mereka kelaparan dan kedinginan terutama anak-anak di Gaza akibat hilangnya tempat-tempat perlindungan bagi mereka.

Warga Gaza hanya bisa pasrah mengharapkan pertolongan dari Allah SWT, karena sampai detik ini mereka melihat tidak adanya pertolongan yang nyata dari negeri-negeri Muslim di dunia. Semua akibat ketiadaannya pelindung atau perisai bagi mereka yaitu khilafah.

Kaum Muslim saat ini tidak akan bisa berharap pada dunia internasional, termasuk para pemimpin-pemimpin mereka sebab para pemimpin negeri-negeri saat ini hanya menjadikan isu Palestina sebagai pencitraan belaka dan mengambil solusi atas masalah Palestina mengikuti arahan barat yaitu solusi 2 negara berupa gencatan senjata. Sejatinya barat adalah pengusung ideologi kapitalisme dan solusi tersebut justru membantu penguasa entitas Yahudi semakin mudah mencaplok tanah yang di berkahi yaitu Palestina.
Inilah sejatinya watak dari sistem kapitalisme di mana tidak akan pernah ada kata keadilan di sana, yang ada hanyalah kepentingan yang mendatangkan manfaat dan keuntungan. Sistem kapitalisme inilah yang justru melegalkan para penjajah zionis untuk membantai anak-anak di Gaza-Palestina.

Kaum Muslim seharusnya punya agenda sendiri dalam mengatasi masalah Palestina ini, bukan justru mengikuti arahan barat, karena sejatinya ini adalah perang ideologi antara Islam dan kapitalisme. Sampai kapanpun sistem kapitalisme ini akan terus memerangi kaum Muslim di dunia termasuk Palestina.

Agenda tersebut adalah aktivitas dakwah sebagai upaya penyatuan pemikiran dan perasaan umat bahwa akar masalah yang terjadi di Palestina bukan hanya genosida tetapi perang ideologi. Upaya penyatuan pemikiran dan perasaan umat inilah yang akan membentuk pemahaman bahwa solusi atas Palestina hanya satu yaitu mewujudkan kembali Daulah Khilafah Islamiah.

Pemahaman inilah yang akan menyadarkan umat dan mengobarkan semangat terutama pemuda-pemuda di timur tengah untuk bangkit melawan rezim Zionis Yahudi, sehingga mereka akan bergerak ke Palestina untuk melawan rezim penjajah dan membebaskan Palestina dengan jihad fisabilillah.

Bukankah Allah SWT berfirman dalam surat An-nisa ayat 84 yang artinya “Kobarkan lah semangat orang-orang mukmin, mudah-mudahan Allah menolak serangan orang-orang kafir itu, Allah amat besar kekuatan dan amat keras siksaan.

Dan aktivitas dakwah ini hanya bisa di lakukan oleh sebuah partai politik yang shahih, yang berlandaskan dengan Islam semata, partai yang memiliki fikrah dan thariqah yang jelas. Partai ideologis yang akan menciptakan kesatuan dan persatuan umat Islam di seluruh dunia dalam institusi khilafah.

Saatnya para pemuda bersatu agar terwujud tegaknya khilafah dan setelahnya mengangkat seorang khalifah untuk memimpin kaum Muslim dalam membebaskan tanah Palestina, karena dengan adanya khilafah maka tanah Gaza-Palestina akan kembali lagi ke pangkuan kaum Muslim.

Alhasil, Palestina hanya dapat dibebaskan dengan cara jihad fisabilillah dengan komando seorang Khalifah dalam institusi negara yaitu Daulah Khilafah Islamiah.

Wallahu a’lam bishshawab. []


Oleh: Maimunah
Aktivis Muslimah

Opini

×
Berita Terbaru Update