Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Gencatan Senjata, Tipu Daya Musuh untuk Melemahkan Umat

Selasa, 28 Januari 2025 | 18:04 WIB Last Updated 2025-01-28T11:04:45Z

Tintasiyasi.id.com -- Wahai kaum muslimin, waspadalah! Jangan terburu-buru bergembira dengan adanya gencatan senjata. Sesungguhnya gencatan senjata yang ditawarkan bukanlah solusi untuk menghentikan penderitaan warga Palestina, melainkan tipu daya musuh untuk melemahkan umat.

Sebagaimna kita ketahui, Israel dan Hamas secara resmi melakukan gencatan senjata yang berlaku mulai 19 Januari 2025. Gencatan senjata tersebut dimaksudkan untuk mengakhiri agresi brutal Israel yang sudah berlangsung selama 15 bulan sejak Oktober 2023.

Namun, nyatanya belum juga dimulai gencatan senjata, PM Israel Benjamin Netanyahu telah menegaskan bahwa negaranya berhak untuk melanjutkan pertempuran di Gaza dengan dukungan AS.

“Kami memiliki hak untuk melanjutkan perang jika perlu, dengan dukungan Amerika,” ujarnya seperti dilansir detikNews, minggu (19/1/2025).

Israel, Bangsa Perusak dan Pengkhianat

Watak asli Israel sebagai bangsa pengkhianat terbukti. Israel kembali melakukan aksi brutalnya dengan menyerang kota Jenin di wilayah pendudukan Tepi Barat, Selasa(22-01-2025). Serangan itu dilakukan sesaat setelah presiden AS Donald Trump mencabut sanksi terhadap pemukiman Yahudi illegal di Tepi Barat yang melanggar hukum internasional.

Akibat serangan itu Sembilan orang tewas dan puluhan warga Palestina mengalami luka-luka. Bahkan, menurut Direktur UNRWA Roland Friedrich kamp pengungsi Jenin yang menjadi tempat tinggal sekitar 2000 keluarga itu, hampir tak layak huni.

Sebagaimana dilaporkan Al Jazeera, Selasa (21-01-2025) para pemukim Yahudi membakar sejumlah kendaraan dan mobil di Tepi Barat. Sementara itu, lembaga pemantau HAM dari Israel Yesh Din juga melaporkan dua rumah warga asli dan empat kendaraan dibakar di Desa Sinjil di Ramallah. 

Kekejaman serupa juga dilakukan nyaris serempak di berbagai wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel. Militer Israel beralasan bahwa serbuan ini untuk menindaklanjuti operasi keamanan Otoritas Palestina, selama ini Palestina berusaha memulihkan keamanan di sejumlah kamp pengungsi yang dituding menjadi pusat kelompok-kelompok perjuangan, termasuk Hamas dan Jihad Islam.

Berharap Kepada Musuh Adalah Sia-sia

Proposal gencatan senjata itu sebenarnya sudah lama disusun oleh mediator dari AS, Mesir dan Qatar. Hamas menerima proposal tersebut pada 5 Mei 2024, lalu disampaikan oleh Presiden Joe Biden, presiden AS kala itu, pada 31 Mei 2024. Pada Rabu, 15 Januari 2025 kesepakatan gencatan senjata telah disetujui oleh Israel dan Hamas.

Namun, Trump tidak berencana memangkas penjualan senjata dan bantuan militer ke Israel. Sementara Netanyahu menggunakan alasan ancaman Trump untuk menegaskan kepada sekutu sayap kanannya bahwa dirinya tidak punya pilihan selain menerima gencatan senjata.

Memang sudah lama pemerintah Israel ingin menghancurkan Hamas, namun tak kunjung terwujud. Meskipun Israel sudah melemahkan Hamas dengan berbagai aksi brutalnya selama ini, tetapi Palestina belum bisa dihancurkannya. Serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 lalu telah menewaskan 47.283 warga Palestina dan melukai 111.472 orang.

Namun, hal itu tidak mampu memadamkan semangat perjuangan rakyat Palestina. Justru rakyat Palestina semakin kuat dan tegar menghadapi serbuan Israel yang membabi buta. Maka gencatan senjata itu sebenarnya adalah bentuk keputusasaan Israel memerangi Palestina, disamping masih mencari cara lain untuk menghabisi rakyat Palestina. 

Secara ekonomi bahkan Israel mengalami inflasi yang meningkat dari 2,5% menjadi 3,5% selama Februari-Oktober 2024. Trump sendiri tidak yakin kesepakatan gencatan senjata di Gaza akan terwujud. Bahkan ia secara tegas mengatakan akan tetap mendukung Israel.

Jelas sudah bagi kaum muslim, apa yang diinginkan oleh Israel sebenarnya adalah hengkangnya seluruh rakyat palestina dari bumi para nabi itu. Maka gencatan senjata bukanlah solusi untuk mengakhiri penderitaan rakyat Palestina.

Karena kita tahu tabiatnya kafir Yahudi sejak dahulu adalah orang-orang yang suka berkhianat, terbukti baru beberapa hari pengumuman gencatan senjata, Israel telah melakukan serangan brutal yang melukai bahkan menewaskan sejumlah besar warga Palestina.

Jihad dan Khilafah Solusinya

Maka sudah seharusnya kita tidak menyerahkan urusan kaum muslim kepada kaum kafir. Mereka adalah musuh nyata umat Islam yang ingin melenyapkan seluruh kaum muslim. Jalan satu-satunya bagi kaum muslim untuk membebaskan Palestina adalah dengan bersatunya seluruh kaum muslim sedunia, tanpa sekat-sekat nasionalisme. kaum muslim harus bersatu dibawah naungan Khilafah. 

Karena hanya Khilafah yang bisa melindungi seluruh kaum muslim dari serangan kaum kafir melalui jihad fi sabilillah. Kita bisa melihat dari siroh ketika Nabi SAW mengusir Yahudi Bani Qainuqo dari Madinah, karena telah melecehkan seorang muslimah di pasar.

Pada masa Khilafah Abasiyah juga telah terjadi pelecehan terhadap seorang Muslimah, maka Khalifah al-Mu’tashim Billah kala itu mengirimkan pasukan untuk menaklukan kota Amuria di Romawi Timur.

Khatimah

Sungguh Allah telah berjanji bahwa kemenagan itu milik kaum muslim dan segala puji itu hanya milik Allah. Maka tugas kita adalah berjuang untuk tegaknya institusi yang akan menaungi seluruh kaum muslim sedunia. Institusi yang akan mengerahkan seluruh kekuatan militer untuk melawan dan menghabisi musuh.

Institusi itu tiada lain adalah Daulah Khilafah yang tegak di atas manhaj kenabian. Perjuangan yang bisa menghantarkan kepada tujuan itu hanyalah ketika perjuangan itu dilakukan mengikuti metode yang di contohkan oleh Nabi Saw. atas petunjuk dari Allah Swt. Wallahu A’lam.[]

Oleh: Ni’matul Afiah Ummu Fatiya
(Pemerhati Kebijakan Publik)

Opini

×
Berita Terbaru Update