TintaSiyasi.id—Dalam membangun optimisme Palestina menang, Ahli Fikih Islam K.H. Muhammad Shiddiq Al-Jawi sebut empat faktor akan kembalinya khilafah ala min hajinubuwwah.
"Pertama, adalah adanya janji allah subhanahu wa ta'ala di dalam Alquran mengenai kembalinya Khilafah yaitu di dalam surah An-Nur ayat 55," tuturnya di kanal YouTube One Ummah TV: Live 2601, Puluhan Ribu Massa di Depan Kedubes AS! Ahad (26-01-2025).
Lebih lanjut Kiai Shiddiq membaca ayat Al-Qur'an
وَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِى الْاَرْضِ
Jadi Allah SWT kalau itu telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dan orang-orang yang melakukan amal-amal Saleh di antara kalian bahwa benar benar Allah akan menjadikan mereka itu berkuasa di muka bumi.
"Surah An-Nur ayat 55 ini artinya, ketika kita memenuhi syarat-syaratnya insya Allah akan tegak kembali kekuasaan Islam yang dijanjikan oleh Allah, yaitu Khilafah. Tinggal kita memenuhi syaratnya, kita beriman dan melakukan amal-amal shaleh yaitu yang terbentuk secara konkrit dalam upaya kita menegakkan Khilafah jadi itu janji Allah," tegasnya.
Kedua, harus optimis karena di samping ada janji Allah di dalam surat an-nur ayat 55, faktor yang kedua ini adalah ada bisyaroh atau ada berita gembira dari hadis-hadis nabi.
"Bahwa Khilafah ini akan kembali, diantaranya dalam satu hadis ada fase-fase kepemimpinan umat Islam ya dari hadis riwayat Imam Ahmad, Imam Al Bazar yang berasal dari sahabat nabi Hudzaifa bin Al Yaman, Rasulullah mengatakan bahwa kenabian ini ada di tengah-tengah kalian, tapi kenabian ini nanti akan diangkat oleh Allah subhanahu wa ta'ala," imbuhnya.
Artinya ia menambahkan, bahwa setelah masa kenabian berakhir muncullah Khilafah yang mengikuti jalan kenabian, ini yang kedua. Ketika khilafah ini yang mengikuti jalan kenabian ini diangkat oleh Allah kemudian akan muncul kekuasaan yang menggigit dia akan ada sepanjang kehendak Allah. Dan Allah akan mengangkatnya jika Allah berkehendak.
"Fase ketiga ini mulkan adzon, kekuasaan yang menggigit. Ini bukan berarti dari khilafah menjadi kerajaan bukan. Tetapi menurut Syekh Hisyam Al-Badroni dalam kitabnya An-Nidzham al-Siyasi ba'da Hadmi Daulatil Khilafah, Syekh Hisyam Al-Badroni mengatakan, yang dimaksud mulkan adzon adalah Khilafah manhajul mulki, khilafah tapi mengikuti jalan kerajaan," ungkapnya.
Ia menilai, khususnya dalam hal suksesi kepemimpinan yang seolah-olah dari Khilafah yang itu khalifah itu dipilih oleh umat, itu kemudian berubah bahwa yang menjadi khalifah berikutnya itu adalah anak keturunan dari khalifah sebelumnya, tapi ini sebenarnya tidak mengubah Khilafah ini menjadi kerajaan.
"Karena sebenarnya proses baiat pengangkatan seseorang menjadi khalifa, ini tetap dilaksanakan sebenarnya. Cuma yang menjadi problem adalah kenapa kok yang dibayar itu adalah anak keturunan dari khalifah sebelumnya itu," bebernya.
Keempat, akan muncul setelah kekuasaan yang memaksakan kehendak atau kekuasaan diktator. Kemudian dia akan ada sebanyak kehendak Allah, dan akan diangkat oleh Allah jika Allah berkehendak mengangkatnya.
"Kekuasaan mulkan jabriatan inilah yang saat ini kita mengalaminya. Setelah Khilafah Utsmaniyah hancur tahun 1924 berakhir mulkan adzon. Baru sekarang ini kita setelah itu kita hidup dalam fase itu yaitu kekuasaan diktator," ungkapnya.
Ahli fikih Islam itu juga mengatakan, tapi Rasulullah pada saat itu yang keempat ini tidak berhenti di situ beliau melanjutkan. Tsumatakunu khilafatan ala min hajinubuwwah, kemudian diangkat oleh Allah akan muncul kembali Khilafah ala min hajinnubuwah.
"Khilafah yang mengikuti jalan kenabian. Kemudian kata periwayat hadis yang mendengar ini dari sabda Rasulullah yaitu hudzaifah bin Al-Yaman kemudian Rasulullah ulah diam," tuturnya.
Ketiga, bahwa kita harus optimis karena adanya dukungan umat yang mulai sadar, mulai paham. Umat Islam ini sekarang sudah mulai banyak yang sadar mulai banyak yang paham bahwa khilafah itu adalah bagian dari ajaran Islam, yang selama ini mungkin Khilafah ini dianggap ajaran asing, ajaran kelompok di teroris, dan sebagainya.
"Ini mulai paham bahwa sebenarnya khilafah itu ya itu ajaran Islam bukan yang lain. Jadi umat Islam yang mulai sadar ini artinya umat ini kembali atau ada gelagat kembali kepada karakternya sebagai Khaira ummah. Di sinilah firman Allah subhanahu wa ta'ala ada relevansinya kuntum Khaira ummatin ukhrizat linas kalian hei umat Islam adalah umat yang terbaik yang diciptakan oleh Allah untuk seluruh manusia," sambungnya.
Menurutnya, umat yang terbaik itu artinya umat Islam yang memahami Islam itu dengan sebaik-baiknya. Insya Allah saat ini umat Islam ini mulai memahami Khilafah ini bagian dari ajaran Islam. Kebutuhan akan Khilafah untuk melaksanakan jihad. Jihad itu akan melakukan pembebasan kepada saudara-saudara saudara kita yang tertindas di muka bumi termasuk Palestina.
Keempat, adalah adanya satu kelompok atau thoifah yang konsisten menegakkan agama Islam. "Dalam satu hadis Rasulullah mengatakan, akan selalu ada di tengah-tengah umat Islam yang satu kelompok ini yang selalu menyampaikan kebenaran, tidak membahayakan mereka orang-orang yang menyalahi mereka, dan mereka akan tetap istiqomah sampai Allah memberikan pertolongan kepadanya," tuturnya.
Ia menilai itu yang membuat umat Islam harus optimis dan memahami bahwa thoifah ini adalah jemaah dakwah ini, walaupun tidak menafikan yang lain. Kelompok ini insyaallah wujud dari thoifah yang dijanjikan oleh Rasulullah tadi yang terus berjuang di tengah-tengah umat Islam.
"Walaupun ada hambatan tantangan ancaman gangguan yang berusaha menghancurkan kelompok tersebut tapi insya Allah ini adalah harapan kita itu yang membuat kita harus yang pertama memang ada janji Allah," pungkasnya. [] Munamah