Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Ceasefire Bukan Harapan Hakiki!

Selasa, 28 Januari 2025 | 18:25 WIB Last Updated 2025-01-28T11:25:42Z
Tintasiyasi.id.com -- Luluh lantak tidak tersisa, pemandangan yang ditemui oleh tahanan yang dibebaskan setelah genjatan senjata 19 Januari lalu setelah tidak henti-hentinya mereka dibombardir oleh tantara zionis Israel.

Perasaan para tahanan Palestina yang dilepaskan itu seperti campur aduk, ketika ekspektasi yang dinanti adalah bisa bebas dan bertemu dengan keluarga, ternyata tidak semua nasib serupa dengan harapan yang diinginkan ketika bebas dari tahanan.

Kebebasan itu pun masih belum pasti ketika masyarakat Palestina tahu jika sewaktu-waktu penjajah zionis akan menyerang kembali. Dan tentunya masa genjatan senjata ini bukanlah harapan haqiqi mereka untuk bisa menghentikan penjajahan Zionis. 

Harusnya umat muslim sedunia bisa mengamati hal yang sama dengan kaca mata rakyat Palestina, sudah sepantasnya umat menyadari dari genjatan senjata ini bahwa penjajah zionis masih tidak ragu untuk melepaskan tembakannya kepada rakyat sipil Palestina, mengarahkan drone-nya dan menjatuhkan bomnya ke pemukiman rakyat Palestina. 

Sudah sepantasnya umat cerdas mengamati dari berbagai mass social media dan berbagai berita yang ada, mengetahui bahwa betapa buruknya penjajah zionis Israel dalam menepati kesepakatan dan tidak lain selalu hanya ingin memusnahkan saudara muslim di Palestina. Jadi kembali umat umat muslim menyadari bahwa masa genjatan senjata ini bukanlah harapan haqiqi untuk bisa menghentikan penjajahan Zionis. 

Namun setidaknya masa genjatan senjata itu membangun kembali semangat-semangat dan segenap kekuatan yang ada pada setiap invidu saudara di Palestina, untuk terus menyiapkan serangan yang bisa menyelesaikan penjajahan ini. 

Dan menyadarkan seluruh kaum muslimin tentang sebegitu berharganya tanah milik kaum muslimin. Selalu akan ada video yang bisa disimak yang menceritakan bagaimana semnagat anak-anak di Gaza Palestina untuk tetap hidup dan bertahan dalam peperangan.

Itu adalah bukti tentang tidak kenal lelahnya saudara muslim palestina dalam terus bertahan membela tanah umat sedunia yang ada di Palestina. Hal ini menjadi sebuah tamparan bagi setiap muslim yang ada di zona-zonanya, untuk tidak sekedar mengetahui apa yang sedang terjadi tetapi melihat mampu melihat akar masalah Palestina ini. Sampai menemukan solusi yang terbaik mengusir penjajah zionis Israel. 

Apakah dengan terus-terus mengirim bantuan? Apakah dengan berdo’a? ataukah hanya sekedar sharing atau membagikan info tentang keadaan yang ada di sana? 

Bantuan telah banyak dari berbagai arah pun tidak membuat mudah bagi rakyat palestina dalam memenuhi kebutuhannya, pada faktanya sebagaimana yang dilansir oleh Kompas news, Israel membatasi Bantuan, Warga Gaza Kesulitan Mendapat Air Bersih. 

Tidak jarang ditemui fakta bahwa Israel juga menjadi biang suliatnya bantuan untuk sampai kepada warga palestina. Bagaimana dengan do’a? padahal ada sebab akibat yang bisa diketahui untuk menentukan upaya yang bisa dilakukan.

Bukankah Allah SWT telah menerangkan bahwa hanya dengan do’a, seorang muslim akan dicap selemah-lemahnya iman. Apakah seorang muslim dengan selemah-lemah iman bisa layak untuk masuk surga? Wallahu’alam 

Mendapati keadaan yang senantiasa sama yaitu ada pada keadaan terpuruk dan terjajah sudah seharusnya membuat umat muslim sedunia sadar untuk bergerak menemukan solusi haqiqi tidak terpuruk pada keadaan yang terus-terus terjajah.

"Dan tidak kah mereka (orang-orang munafik) memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun, kemudian mereka tidak [juga] bertaubat dan tidak [pula] mengambil pelajaran?" (QS. At-taubah 126)

Sedang umat muslim tahu bahwa Islam hadir membawakan segala solusi problematika kehidupan. dan di dalam islam telah ada langkah praktis yakni jihad untuk bisa melawan kedzaliman secara fisik. 

Tugas umat muslim tidak lain adalah segera mengkaji tentang seluruh kebutuhan dan konteks pengaplikasiannya. Sehingga akan semakin tergambar langkah-langkah secara detail menyelesaikan secara tuntas penjajahan Palestina.[]

Oleh: Ainun Saifia
(Aktivis Surabaya)

Opini

×
Berita Terbaru Update