TintaSiyasi.id-- Allah - Ya Thayyib (Yang Mahabaik) adalah salah satu nama dan sifat Allah yang menunjukkan bahwa Allah adalah sumber segala kebaikan, kesucian, dan kesempurnaan. Nama ini menggambarkan betapa Allah hanya menerima yang baik, mencintai kebaikan, dan memberikan yang terbaik kepada hamba-Nya.
Makna Ya Thayyib
1. Sumber Segala Kebaikan
Allah adalah pemilik dan pemberi segala kebaikan. Apa pun yang berasal dari Allah pasti baik, suci, dan membawa manfaat, baik yang tampak jelas maupun tersembunyi.
“Kebaikan apa pun yang kamu peroleh adalah dari sisi Allah...” (QS. An-Nisa: 79).
2. Allah Mencintai yang Baik dan Bersih
Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah itu baik, Dia tidak menerima kecuali yang baik.” (HR. Muslim).
Hal ini mengajarkan umat Islam untuk selalu menjaga kesucian hati, niat, dan amal perbuatan.
3. Memberi Kebaikan kepada Hamba-Nya
Allah memberikan nikmat yang baik dan halal kepada manusia, dan Dia menyuruh kita memanfaatkan nikmat tersebut dengan cara yang benar:
“Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan...” (QS. Al-Baqarah: 168).
4. Kesucian dan Kesempurnaan Allah
Allah adalah Dzat yang sepenuhnya suci dari segala kekurangan dan cela. Dia Mahamulia, Mahasuci, dan Mahabaik dalam setiap keputusan dan kehendak-Nya.
Bagaimana Kita Meneladani Ya Thayyib?
1. Mencari yang Halal dan Baik
Selalu pastikan bahwa makanan, pakaian, dan rezeki yang kita peroleh berasal dari sumber yang halal dan baik.
2. Berlaku Baik kepada Sesama
Menjadi pribadi yang mencintai kebaikan dan berbuat baik kepada orang lain adalah cara meneladani sifat Allah yang Mahabaik.
3. Membersihkan Hati dan Amal
Lakukan segala amal perbuatan dengan niat yang ikhlas dan sesuai dengan tuntunan syariat.
4. Menjaga Kesucian dan Keikhlasan
Hindari perbuatan buruk, dosa, dan kemaksiatan yang dapat mengotori hati dan menjauhkan diri dari rahmat Allah.
Doa dengan Nama Ya Thayyib
Kita dapat berdoa dengan menyebut Ya Thayyib, memohon kebaikan dari Allah, seperti:
“Ya Allah, Ya Thayyib, sucikanlah hati kami, amalan kami, dan rezeki kami. Anugerahkanlah kepada kami kebaikan di dunia dan akhirat. Aamiin.”
Allah yang Mahabaik senantiasa memberikan yang terbaik untuk hamba-hamba-Nya. Mari kita selalu berusaha menjadi pribadi yang mencintai dan menyebarkan kebaikan dalam hidup.
Ingatlah bahwa Allah adalah Yang Mahabaik. Dia hanya menerima yang baik. Kepada-Nyallah naik perkataan yang baik, dan selain itu akan ditolak.
Nasihat ini mengingatkan kita tentang kesucian dan keagungan Allah, Yang Mahabaik (Ya Thayyib), serta pentingnya menjaga niat, perkataan, dan amal agar tetap baik dan sesuai dengan keridhaan-Nya.
Berikut adalah penjabaran maknanya:
Allah Hanya Menerima yang Baik
Allah tidak menerima sesuatu yang bercampur dengan keburukan, baik itu berupa harta, amal, maupun niat. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya Allah itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik." (HR. Muslim)
Ini berarti:
1. Amal ibadah yang diterima Allah adalah amal yang ikhlas dan dilakukan sesuai tuntunan syariat.
2. Harta atau rezeki yang diterima harus berasal dari sumber yang halal.
3. Perkataan yang diterima Allah adalah perkataan yang baik, benar, dan membawa manfaat.
Perkataan yang Baik Naik kepada Allah
Allah berfirman:
“Kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya...” (QS. Fathir: 10)
Maknanya:
1. Perkataan yang Baik: Setiap perkataan yang mengandung dzikir, doa, nasihat kebaikan, atau kejujuran akan diterima oleh Allah.
2. Amal Saleh sebagai Penguat: Perkataan baik perlu diiringi dengan amal yang saleh agar benar-benar bernilai di sisi Allah. Perkataan tanpa amal yang tulus hanya akan menjadi sia-sia.
Perkataan dan Amal yang Ditolak
Sebaliknya, perkataan yang buruk, seperti dusta, gibah (menggunjing), fitnah, atau kesombongan, tidak akan diterima oleh Allah. Bahkan, amal yang dilakukan dengan niat tidak ikhlas, riya (pamer), atau melanggar syariat juga tidak akan sampai kepada-Nya. Allah menolak segala bentuk keburukan, karena Dia Mahasuci dan Mahabaik.
Apa yang Bisa Kita Lakukan?
1. Menjaga Lisan
o Hindari perkataan yang sia-sia, menyakitkan, atau berdosa.
o Gantikan dengan dzikir, doa, atau perkataan yang membawa kebaikan.
Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Meluruskan Niat
Pastikan segala perkataan dan amal perbuatan dilakukan semata-mata untuk mencari ridha Allah.
3. Mengiringi Perkataan dengan Amal
o Jangan hanya berkata baik, tetapi juga amalkan kebaikan tersebut.
o Perkataan yang diiringi dengan amal akan lebih besar nilainya di sisi Allah.
Kesimpulan
Ingatlah bahwa Allah hanya menerima yang baik karena Dia adalah Yang Mahabaik (Ya Thayyib). Oleh karena itu:
• Jaga niat, perkataan, dan amal agar selalu bersih dan tulus.
• Hindari segala bentuk keburukan dalam perkataan maupun perbuatan.
• Lakukan kebaikan dengan penuh keikhlasan, karena hanya kebaikan yang akan diterima dan diangkat kepada-Nya.
Semoga kita selalu dimudahkan untuk menjaga perkataan dan amal agar senantiasa diterima oleh Allah. Aamiin.
Oleh. Dr. Nasrul Syarif, M.Si. (Penulis Buku Gizi Spiritual. Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo)