Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

5000 Warga Palestina Kembali Terbunuh dan Hilang Pascaserangan Israel di Gaza Utara

Kamis, 16 Januari 2025 | 22:18 WIB Last Updated 2025-01-16T15:18:24Z


Tintasiyasi.ID -- Setidaknya telah tercatat lebih dari 5000 warga Palestina tewas dan hilang akibat serangan Israel yang terus berlanjut di Gaza Utara sejak 5 Oktober, kata otoritas setempat pada hari Minggu, yang dilaporkan oleh Anadolu Agency.

"Sekitar 9500 orang lainnya mengalami luka-luka, selain itu dalam penahanan juga mencapai 2600 orang, termasuk wanita dan anak-anak, yang semunya merupakan pelanggaran mencolok terhadap semua konvensi dan norma internasional," kata kantor media pemerintah Gaza dalam sebuah pernyataannya.

“Dalam 100 hari terakhir, rakyat kami di Gaza Utara telah mengalami penderitaan yang mengerikan dalam berbagai bentuk pembunuhan, pembersihan etnis, penghancuran, dan pengungsian,” tambahnya.

Kantor berita tersebut mengatakan penghancuran hunian warga, rumah sakit, fasilitas umum, dan infrastruktur di Gaza Utara.

“Jelas saja  menunjukkan niat pendudukan Israel dengan sengaja dan sistematis menghilangkan pondasi kehidupan di jalur Gaza dan menyebabkan krisis kemanusiaan yang mendalam dan memperburuk penderitaan rakyat Palestina kami," rilisnya.

“Pendudukan tidak akan berhasil menggusur rakyat kami atau merampas hak-hak mereka,” tambahnya.

Israel terus melanjutkan operasi darat berskala besar di Gaza Utara yang dimulai sejak 5 Oktober 2024, yang bertujuan untuk mencegah kelompok perlawanan Hamas berkumpul kembali. Menurut warga Palestina, Israel berusaha menduduki wilayah tersebut serta melakukkan penggusuran paksa penduduk setempat.

Sejak saat itu, tidak ada bantuan kemanusiaan yang cukup termasuk makanan, obat-obatan, dan bahan bakar yang diizinkan masuk ke daerah tersebut, sehingga menyebabkan penduduk yang tersisa berada di ambang kelaparan yang mengancam.

Serangan Israel di Gaza utara merupakan kabar terbaru dalam perang genosida di jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 46500 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak 7 Oktober 2023.

Pada bulan November 2024, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di Gaza.[] M. Siregar


Sumber terjemahan berita: Middle East Monitor, At least 5000 Palestinians killed missing in Israeli onslaught in northern Gaza authorities say, Ahad (12/01/2025)

Opini

×
Berita Terbaru Update