Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Visi Keluarga Muslim, Menjadi Pemimpin Dunia dan Bersama Hingga Surga

Senin, 23 Desember 2024 | 07:54 WIB Last Updated 2024-12-23T00:54:42Z

TintaSiyasi.id -- Di hadapan sekitar dua ratus jamaah, Mubalighah Kota Depok, Ustazah Ir. Hj. Nanik Wijayati menegaskan bahwa visi keluarga Muslim menjadi pemimpin dunia dan bersama hingga ke surga.

“Visi keluarga Muslim adalah menjadi pemimpin dunia dan bersama hingga surga. Keluarga Muslim harus bisa menjadi pemimpin dunia dikarenakan sesuai dengan Al-Qur'an, surah al-Baqarah ayat 30, ” ungkapnya dalam kajian bulanan Muslimah Depok, Kubawa Keluargaku ke Surga, Sabtu, (14/12/2024 di Masjid Aisjah, Depok.

Selain visi, Ustazah Nanik, yang juga Pembina Griya Tahfidz Asy Syifa, menyebutkan, misi keluarga Muslim antara lain menjadi ahlul Qur'an baik dengan mempelajari, memahami, merenungkan serta mempraktikkan Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari hari. Hal ini dikuatkan dalil hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari yang artinya, “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.”

“Adapun misi keluarga Muslim lainnya dalam kehidupan ini menjadi keluarga terbaik serta memberi manfaat terbanyak. ‘Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya’ (HR. At- Tirmidzi no. 3895). Ditambah pula, misi keluarga Muslim harus memberi banyak manfaat adalah sesuai dengan hadist Rasul yang menyebutkan, ‘Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia’ (HR. Ahmad, ath- Thabrani, ad- Daruquthni. Hadist ini dihasankan oleh al- Albani di dalam Shohibul Jami' no. 3289),” tambahnya.

Tiga cara yang dapat diupayakan, lanjutnya agar kita semua ke surga adalah keimanan dan ketakwaan keluarga, komunitas dan masyarakat yang saling menjaga dan mendorong ke surga serta negara yang memfasilitasi, melindungi dan menerapkan syariat Islam.

“Dalam mewujudkan visi misi keluarga pastinya ditemui hambatan. Adapun penghambat dalam mewujudkan visi dan misi keluarga Muslim antara lain Al-Qur'an saat ini sekadar dibaca saja tapi belum dipahami dan diamalkan semuanya serta belum dijadikan sumber hukum paling tinggi, sehingga visi dan misi keluarga belum sesuai dengan Al Qur'an. Penghambat lainnya yaitu banyaknya persoalan keluarga seperti pendidikan, nafkah, ekonomi, sosial, budaya serta tindak kriminal,” paparnya.

Penghambat keluarga dalam memberikan manfaat, lanjutnya, karena terhalang egosentrik atau prioritas manfaat untuk diri sendiri. Berikutnya karena orientasi manfaat bersifat materi, bukan sosial dan spiritual. Biasanya lingkungan memberikan pengaruh juga dalam hambatan tersebut, seperti keumuman di masyarakat tentang tujuan belajar atau menuntut ilmu adalah agar mudah mendapatkan pekerjaan dan kekayaan.

"Maka dari itu diperlukan upaya atau ikhtiar bersama agar keluarga kita ke surga. Kita harus mengetahui apa itu surga dan jalan yang harus ditempuh agar kita sampai ke surga. Bersama keluarga mempersiapkan bekal menuju surga dengan meningkatkan keimanan, ketakwaan dan amal sholeh, sehingga kita bisa masuk ke surga melalui semua pintu surga, misal dengan ibadah sholat, shaum (puasa), jihad, sedekah, haji- umroh, taubat, berbakti kepada orang tua serta berzikir,” bebernya.

Menurutnya, upaya penting lainnya yang bisa diusahakan keluarga Muslim lainnya untuk ke surga adalah mengajak masyarakat amar makruf nahi mungkar serta melakukan muhasabah pada penguasa agar menerapkan dan menjaga syariah Islam. 

Lanjutnya, hal tersebut sesuai dengan yang dirisalahkan Rasul dalam hadis, "Sesungguhnya imam/khalifah adalah perisai, orang- orang berperang di belakangnya dan menjadikannya pelindung. Jika ia memerintahkan ketakwaan kepada Allah dan berlaku adil, baginya terdapat pahala dan jika ia memerintahkan yang selainnya, ia harus bertanggung jawab atasnya.” (HR  Muslim).[]


Sandi Indrati
Aktivis Muslimah

Opini

×
Berita Terbaru Update