Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Presiden Bashar Asad Tumbang, Adnan Khan: Rezimnya Kehabisan Kekuatan

Senin, 23 Desember 2024 | 07:55 WIB Last Updated 2024-12-23T12:42:59Z


Tintasiyasi.ID -- Tumbangnya kepemimpinan Presiden Suriah Bashar Asad baru-baru ini menurut Pengamat Politik Internasional asal Inggris Adnan Khan adalah bukti bahwa rezimnya telah kehabisan kekuatan.

 

“Jadi akhir pekan ini, Bashar Al-Asad dan rezimnya sudah kehabisan kekuatan. Ada perpecahan di antara basis pendukungnya,” ujarnya dalam acara diskusi live di kanal YouTube Oasis Islam, Arab Spring Strike Back, Sabtu (07/12/ 2024)

 

Bahkan katanya, peristiwa tersebut tengah menunjukkan jika Arab Spring belum berakhir, atau telah bangkit kembali.

 

“Setelah 13 tahun untuk rezim yang jelas-jelas tidak memerintah seluruh negaranya. Jadi, Arab Spring kini kembali. Sempat hening sejenak, tetapi pada dasarnya sudah kembali. Jalan yang harus ditempuh masih panjang. Saya yakin kita akan membicarakan ini.  Banyak yang mengira ini sudah berakhir, ternyata tidak, ini benar-benar kembali,” lanjutnya.

 

Dan untuk kondisi dalam negeri Suriah sendiri, ekonomi hancur dan fisiknya luluh lantah demi mempertahankan syahwat kekuasaan.

 

“Akan tetapi, pendukung Bashar sesungguhnya memahami betul jatuhnya Aleppo yang begitu cepat. Sebab pendukung atau pasukan Bashar yang diletakkan di Aleppo, tidak melakukan perlawanan, dan tidak rela mati berperang demi Bashar yang kerjanya hanya keluar negeri,” ungkapnya.

 

Selama kepeimimpinan Bashar, kata pengamat internasional itu, ternyata tidak mampu memerintah seluruh negara Suriah. “Karena faktanya, ada kelompok lain yang berani mengklaim bahwa mereka berkuasa di beberapa wilayah bagian Suriah,” tegasnya.

 

Oleh karena, lanjutnya, para pendukung Bashar yang jelas mengetahui bahwa kepemimpinannya sudah kehabisan tenaga. Adnan Khan menyebut, kondisi demikian justru akan membuka banyak pintu masalah dan kekhawatiran pada para pemimpin regional dan global.

 

“Ya, jelas kita telah menyaksikan bagaimana kekuatan global telah melibatkan dirinya atau ikut campur dengan urusan kekuatan regional. Apa yang terjadi di tahun 2016, ketika warganya berlari dan mencari tempat-tempat perlindungan keluar Suriah, ia kembali menariknya. Ia sendiri memperjuangkannya karena faktanya, ia tidak mampu mengandalkan pasukan militernya, karena pasukannya telah bubar,” imbuh Adnan lagi.

 

Menurutnya, kondisi Suriah saat ini tidak berbeda dengan Palestina dan Ukraina. Artinya, sama-sama sedang mengalami peperangan. “Bashar Asad adalah salah satu aktor penjahat perang. Sebagai pemimpin, ia tidak pernah memperbaiki kondisi Suriah, bahkan sebagian wilayah lepas dari kendalinya sejak Arab Spring dimulai,” bebernya.

 

“Kita ketahui bersama, di dunia ini ada beberapa peperangan yang berlanjut, seperti perang di Ukraina, kemudian tentu saja tahun lalu meningkatnya serangan genosida terhadap Palestina. Dan sesunggguhnya apa yang terjadi adalah Bassar Al-Asad juga merupakan salah satu pelaku perang dunia saat ini,” tegasnya lanjut.

 

Selanjutnya kata Adnan, diskusi yang paling menarik tentang Suriah untuk dibahas adalah situasi yang mungkin bisa terjadi pasca tumbangnya Bashar sepuluh tahun ke depan. “Karena salah satu yang menjadi sorotan saat ini adalah kelompok yang melakukan kerusuhan dalam negeri akan terus beraksi demi bertahan hidup, dan masih banyak hal lainnya yang mungkin akan terjadi.

 

“Bahkan, nasib masa depan kehidupan Bashar pun bisa diprediksi apalagi jika mengingat perbuatannya yang menindas rakyat dengan ketidakadilan, serta pemimpin yang sangat diktator seperti ayahnya dan para diktator lainnya di dunia Arab,” ujarnya.

 

Menurut Adnan, tidak menutup kemungkinan jika aka nada massa yang berbalik melawan Bashar di saat terpuruknya akibat penindasan yang pernah menimpa mereka.

 

“Jika Anda menindas orang-orang, lalu mereka akan bangkit, pada akhirnya akan ada kerusuhan karena mereka berpikir Anda menggunakan kekuatan yang kasar saat memerintah. Anda mencengkeram leher mereka, kemudian sekarang saatnya mereka berkompromi dan muncul kerusuhan baru. Ditambah para pendukung Anda akan berbalik melawan Anda dan di situlah kita berada saat ini,” pungkasnya.[] M. Siregar

Opini

×
Berita Terbaru Update