Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Penyatuan Agama Adalah Salah Satu Agenda Zionis Freemason Illuminati

Kamis, 12 Desember 2024 | 08:12 WIB Last Updated 2024-12-12T01:13:25Z


TintaSiyasi.id-- Ulama Aswaja Ustaz Alfian Tanjung menanggapi orang-orang yang pada kehilangan kontrol pikirannya tentang upaya mencampuradukkan agama sebagaimana isu santer soal pesantren lintas agama yang ramai dibicarakan November 2024 lalu. ”Penyatuan agama adalah salah satu agenda daripada zionis freemason illuminati bavariat,” paparnya dalam "Bahaya! Pesantren Lintas Agama Muncul di Kediri, MUI Harus segera Bersikap. Tutup Perusak Akidah", Rabu (13-11-2024) di YouTube Official Ustadz Alfian Tanjung. 
 
Dengan tegas ia mengatakan kepada MUI, kepada seluruh satuan-satuan institusi keagamaan baik MUI sebagai kelompok Islam, majelis Wali Gereja Kristen, DGI dan segala macam, segera pesantren lintas agama harus ditutup, karena ini menyalahi sebuah sistem kerja dalam relasi yang namanya toleransi. ”Nah secara lebih mendalam ini merupakan sebuah agenda dari freemason , agenda penyatuan agama merupakan agenda terakhir setelah mereka menyatukan mata uang. Ketika mereka sudah menyatukan pandangan-pandangan tentang kehidupan pola hidup seks bebas hubungan laki-laki dengan laki-laki perempuan dengan perempuan,” urainya.

“Jadi apa yang kita hadapi ini merupakan apa yang namanya penyatuan agama, sebagai salah satu agenda daripada Zionis freemason illuminati bivariat. Tidak bisa kita bermain-main ini, ini merupakan sebuah kerja berat menunjukkan bahwa pengaruh Israel, pengaruh Yahudi, pengaruh suku khazar dan pengaruh daripada pandangan-pandangan sekularisme, pluralisme, liberalisme tetap kuat dan karena mereka mendapatkan protect, baik dari segi politik maupun dari segi pembiayaan dan juga dari segi media,” jelasnya.

“Ini pesan serius bagi saya, seperti keberadaan pesantren antar lintas agama itu merupakan sebuah hal yang ngawur yang blunder dan tidak kita butuhkan. Yang kita butuhkan adalah membangun karakter orang-orang berintegritas. Biar masing-masing meyakini agamanya masing-masing dan kita punya komitmen lakum dinukum waliyadin,” tegasnya.

Kemudian ditegaskan lagi, "Kalau beragama itu punya dasar-dasar teologi untuk apa campur-campur begitu! Biarkan saja sebagai bentuk dinamika sosial. Kalau Anda ke kebun bunga misalnya, Anda bertemu dengan beragam bunga, enggak usah di dioplos-oplos ya bunga bangkai mau disetek dengan bunga melati, ya itu kan ngawur itu ya."

Menurutnya, pesantren lintas agama harus ditutup karena bertentangan dengan prinsip toleransi, bertentangan dengan prinsip akidah Islam. "Bagi kita umat Islam, jelas ini merupakan sebuah bentuk penistaan agama dan jangan menganggap hal ini sederhana, ini persoalan serius persoalan mencampuradukkan akidah, yang artinya menunjukkan bahwa kewibawaan institusi, ormas-ormas agama menjadi tercederai,” tegasnya.

Menurutnya, ini ngawur dan merupakan bentuk penghinaan dan pelecehan kepada agama dan semua agama dihina. Dengan adanya ini berarti, tidak percaya dengan institusi resmi yang ada. “Saya pikir mari semua masyarakat pastikan pesantren ini tidak akan pernah ada di kampung kita. seluruh tokoh masyarakat baik muslim dan agama-agama lain mari kita bersama-sama dengan formula ada kamu ada aku kamu ya kamu aku ya aku, kita bersama dengan keyakinan masing-masing itulah toleransi,” sebutnya.

Ia mengatakan, hari ini banyak aliran sesat. Oleh karena itu, penting umat Islam membentengi dengan kesadaran tauhid yang benar. "Yang ingin saya katakan dengan kalimat penutup, ini berarti serangan dari pada kelompok-kelompok eksternal. Sangat menyadari apabila kesadaran tauhid, apabila kesadaran peran, apabila kesadaran dakwah, apabila kesadaran jihad, itu bisa ditumbuhkan sesuai dengan pedoman aslinya maka negeri ini akan sampai pada baldatun toyyibatun warobbun ghofur,” pungkasnya. [] Titin Hanggasari

Opini

×
Berita Terbaru Update