TintaSiyasi.id -- Meskipun Rezim Bashar Al Assad telah tumbang, namun revolusi di Suriah belum berakhir, karena masih ada yang perlu diperjuangkan agar revolusi pernuangan tidak sia-sia.
"Rezim Basar Assad yang bengis itu akhirnya tumbang. Umat Islam mengakhiri puluhan tahun kehidupan yang penuh penyiksaan, kezaliman. Namun, perlu diingat, meski Basar Assad sudah tumbang, Revolusi Suriah belum berakhir. Masih ada yang perlu diperjuangkan agar perjuangan itu tidak terasa sia-sia," ungkap media RayahTV di akun Instagramnya, Kamis (26/12/2024).
Raya TV mengungkapkan, dibalik setiap upaya perubahan besar umat Islam, elalu ada Negara kafir Barat penjajah yang berusaha membajak arah kemana perubahan itu berlayar. Terutama, Amerika Serikat. Apa yang terjadi di Irak, Libya, Tunisia dan Mesir hendaknya jadi pelajaran. Pembajakan arah perubahan yang terjadi disana, pada akhirnya hanyalah pergantian rezim lama ke rezim baru yang tetap sekuler dan tak kalah zalim.
"Tentu, kita umat Islam, tidak mengaharapkan hal yang sama terjadi pada Suriah. Untuk itu, kami memiliki tiga pesan penting bagi umat Islam Suriah," ujarnya.
Pertama, agar menyamakan visi perubahan dan jangan tercerai berai. Satukanlah visi, bahwa pemerintahan yang akan dibangun adalah pemerintahan Islam, yang penduduk Syam pasti sudah mengenalnya, yakni Khilafah Islam. Jangan tergoda dengan tawaran sistem pemerintahan lain dari kafir penjajah.
Kedua, percayalah pada pertolongan Allah. Jangan takut pada kafir penjajah dan sekutunya. Membawa visi perubahan yang Islami mungkin akan mengundang masalah, namun ingatlah bahwa Allah SWT ada bersama orang-orang yang berjuang di jalan-Nya.
Ketiga, tetaplah waspada dengan makar-makar kafir penjajah yang mungkin datang dari banyak arah. Revolusi harus tetap berada di jalur Islam. Setiap upaya dan kompromi untuk mengeluarkan dari jalurnya, harus dilawan dan digagalkan.
"Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (QS. Muhammad: 7)," pungkasnya.[] Alfia Purwanti