TintaSiyasi.id -- Merespons jatuhnya rezim Bashar Al Assad di Suriah, Direktur Forum On Islamic World Studies (FIWS) Farid Wadjdi mengungkapkan, hal itu patut disyukuri namun juga harus dicermati bahwa dibalik jatuhnya rezim Bashar Al Assad ini tidak lepas dari permainan politik.
"Kejatuhan Rezim Asshad patut kita syukuri karena telah menyebabkan penderitaan kaum muslimin selama ini. Tapi perlu kita juga cermati, kejatuhan rezim Bashar Assad juga tidak bisa dilepaskan dari permainan-permainan politik," ungkapnya dalam program Kabar Petang: Assad is Gone, Pengamat Bongkar Pengendali Krisis Suriah di YouTube Khilafah News, Senin (9/11/2024).
Menurutnya, Amerika Serikat (AS) ada dibalik permainan politik ini. AS tetap berusaha mempertahankan hegemoninya dan memberi jebakan baru untuk perubahan di Suriah. Maka bisa dipastikan Amerika akan berupaya untuk mengotrol perubahan ini, untuk mengarahkan Suriah ke arah negara yang kembali sekuler yang dibumbui dengan Islam.
"Ini sangat mungkin, karena kalau rezim sekuler radikal tentu banyak rakyat Suriah yang tidak menginginkan," ujarnya.
Seperti diketahui, lanjutnya, rakyat Suriah tidak bisa dilepaskan dari Islam, terbukti pasca terjadinya peristiwa Arab Spring, rakyat Suriah menolak sistem demokrasi yang ditawarkan AS, namun lebih menginginkan agar Suriah menjadi pusat negara Islam bahkan menginginkan tegaknya negara khilafah.
"Ini membuat Amerika menjadi sangat khawatir bahwa Suriah itu menjadi pusat negara khilafah. Maka tidak mengherankan, Amerika mengerahkan segala potensi kekuatannya untuk mencegah berdirinya negara khilafah. Karena Amerika tahu dengan tegaknya negara khilafah inilah kekuatan umat Islam itu akan bisa bersatu dan ini sangat membahayakan Amerika di Timur Tengah," jelasnya.
Maka, simpulnya, jika umat Islam ingin perubahan di Suriah itu menjadi perubahan yang mengarah pada kemenangan Islam yang hakiki, caranya hanya dengan menegakkan institusi negara Khilafah.
"Karena dengan penegakkan Khilafah ala minhajin nubuwwah inilah yang akan memutus intervensi AS secara langsung ataupun oleh negara-negara aktor regional yang dibelakang itu adalah Amerika Serikat, seperti Saudi ataupun Turki. Jadi dengan berdirinya negara Khilafah ala minhajin nubuwwah inilah maka Suriah akan mendapatkan kemenangan yang sejati," pungkasnya. []Tenira