TintaSiyasi.id -- Narator Spill The Bean mengatakan bahwa kapitalisme menjadi ujian bagi para pengemban dakwah.
"Sistem kehidupan kapitalisme sungguh telah menjadi ujian tersendiri bagi kaum muslimin termasuk para pengemban dakwah," ujarnya di YouTube Spill The Bean; Fokus Dakwah bukan Popularitas, Tapi Kemenangan Islam, Sabtu (14/12/2024).
Ia menilai, diantara penampakan dari ujian tersebut adalah berubahnya niat dan tujuan dari dilakukannya amal dakwah. Salah satu penampakannya adalah aktivitas dakwah yang disusupi oleh keinginan untuk populer terkenal dan disanjung oleh banyak orang.
Ia menerangkan bahwa dakwah merupakan aktivitas mulia. Para pejuangnya adalah orang pilihan yang seharusnya menjadikan niat mencari ridha Allah semata.
"Pengemban dakwah adalah orang-orang pilihan yang menghiasi hidupnya dengan aktivitas mulia, yaitu melaksanakan dakwah amar makruf nahi mungkar, tentu saja dakwah yang didasari keimanan yang kuat insyaAllah akan dijauhkan dari niat-niat lain selain mencari ridha Allah," terangnya.
Ia mengingatkan, para pengemban dakwah harus senantiasa berhati-hati terhadap godaan setan yang berusaha merusak amal dakwah dengan menjerumuskan aktivisnya dalam kemaksiatan.
"Namun standar materi yang sudah dipahami masyarakat harusnya menjadi peringatan bagi para pengemban dakwah, sebab bisikan-bisikan setan dan dorongan hawa nafsu bisa menjerumuskan para pengemban dakwah pada rusaknya niat yang berujung pada rusaknya amal," pesannya.
Ia menyampaikan bahwa berbagai kejadian tersebut adalah ujian keimanan yang akan terus menghampiri kehidupan pengemban dakwah dan perlunya instrospeksi diri. Ini adalah bagian dari ujian keimanan yang akan terus menghampiri hidup para pengemban dakwah. Karena itu, jika indikasi-indikasi bergeserannya niat yang lurus pada niat yang salah tampak pada diri pengemban dakwah mereka harus segera merenunginya dan bertauba.
Lebih lanjut ia menyampaikan, semestinya para pengemban dakwah meneladani Rasulullah dan para sahabat yang senantiasa menjaga keikhlasan, keteguhan dan kesabaran dalam memimpin umat.
"Jika kita meneladani Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan para sahabat dalam mengemban dakwah Islam, maka kita akan mendapati mereka begitu memelihara keikhlasan dalam beramal dakwah, mereka menjaga diri mereka tetap hanif, karena itu adalah modal menjadi pemimpin umat dan pemimpin para pengemban dakwah," bebernya.
Ia melanjutkan, pengemban dakwah harus tetap fokus dan serius dalam perjuangannya demi terwujudnya kemenangan Islam. Mereka fokus mengerahkan segenap kemampuannya di dalam menyampaikan risalah Islam hingga Allah menurunkan pertolongannya dengan kemenangan Islam seperti inilah seharusnya para pengemban dakwah di dalam menjalankan aktivitas dakwah dalam kehidupannya.[] Najwa Alifah