TintaSiyasi.id -- Pembangunan infrastruktur transportasi bagi pengemudi jalan belum merata. Masih banyak terlihat jalan yang berlubang dan rusak. Misalnya saja di Kecamatan Ketol Aceh Tengah, kini warganya menghadapi kesulitan besar akibat kondisi jalan licin dan berlumpur terutama pada saat hujan. (Tribunnews.com, 8/11/2024)
Selain itu, masih banyak di daerah-daerah lain yang kedapatan jalan rusak, licin, amblas dan berlubang. Akibatnya rakyat merasa susah dan tidak aman dalam berkendara. Transportasi merupakan bagian terpenting rakyat untuk menghubungkan dari daerah satu ke daerah lain, dengan tujuan perkembangan ekonomi sebagai urat nadi masyarakat.
Lantas, apa yang menjadi kendala transportasi di jalan bermasalah. Kekurangan anggaran dana dan keterbatasan biaya sering digadang-gadang sebagai kendala utamanya. Benarkah? Lalu apa fungsi negara, kalau bukan mengurusi hak dan kebutuhan rakyatnya? Tapi nyatanya rakyat tetap susah dan merana.
Jelas! Negara gagal dalam mengurus rakyat. Semua ini bersumber kepada aturan yang diterapkan saat ini yaitu sekuler kapitalisme. Penguasa hanya menempatkan diri sebagai fasilitator dan regulator yang ditujukan hanya untuk kepentingan bagi para pemilik modal dalam berbisnis. Sehingga, pemenuhan yang seharusnya buat rakyat, harus memakai hitungan untung rugi. Kalau sekiranya tidak ada keuntungan, maka hak rakyat terlalaikan. Akibatnya, rakyat jadi korban kesengsaraan yang berkepanjangan.
Jadi, aturan buatan manusia yang merugikan ini sudah seharusnya segera diubah. Hanya aturan Allah saja yang sempurna, karena Allah SWT, yang menciptakan manusia yang Maha Tahu akan kebutuhan ciptaan-Nya. Tidak lain aturan sempurna ini hanya Islam, yang mampu memberikan hak rakyat dari segi kualitas dan kuantitas memadai dengan tujuan mempermudah sarana dan prasarana, terutama transportasi pengguna jalan.
Aturan dalam Islam, tidak bergantung pada pihak asing, dan tidak memperhitungkan keuntungan, karena pemimpin dalam Islam tahu betul bahwa amanah kelak akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT. Juga akan ada banyak anggaran dana yang memadai dalam membangun jalan dan masalah transportasi secara mandiri. Jadi, tunggu apalagi segera ganti aturan buatan manusia (kapitalis) yang bikin rakyat merana, dengan aturan Islam yang penuh berkah.[]
Oleh: Mariyam Sundari
(Analis Komunikasi Penyiaran)