TintaSiyasi.id -- Bencana alam akhir-akhir ini begitu sering terjadi di negeri ini. Dan dengan waktu yang hampir bersamaan bencana alam melanda disetiap daerah. Ini sungguh sangat memprihatinkan bagi kita semua terlebih bagi mereka yang secara langsung terdampak dilokasi bencana alam tersebut.
Tentunya peristiwa bencana alam adalah fenomena alam yang jauh dari prediksi manusia. Sekalipun negeri kita sudah memiliki Badan Lembaga yang bertugas mengamati dan menganalisa tentang kondisi alam seperti cuaca, iklim, gempa bumi dan tsunami atau disebut ( BMKG) Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, namun semua itu tidak mampu menahan datangnya sebuah bencana.
Seperti yang terjadi dari bencana pergerakan tanah di Cianjur Jawa Barat, semakin meluas di 15 kecamatan dan kemungkinan masih bertambah, di lansir dari Jakarta, CNN Indonesia 07/12/2024.
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 1.300 bencana alam terjadi sepanjang 2024. Namun fakta dilapangan menunjukkan bahwa banyak nya bencana alam yang terjadi tidak di barengi dengan aktifitas tanggap darurat bencana dari pemerintah. Dimana pemerintah terkesan berlepas tangan dalam menanggulangi dampak dari bencana alam tersebut.
Bencana alam merupakan sebuah kejadian yang tidak dapat di cegah oleh manusia. Namun perlu digaris bawahi bahwa banyaknya bencana alam yang terjadi di negeri ini bukan murni dari perubahan alam itu sendiri.
Penyebab bencana bukan sekedar faktor alam saja, tetapi karena ulah tangan-tangan jahil manusia. Yaitu banyaknya pelanggaran syariat karena kehidupan tidak diatur dengan syariat yang benar ( Islam). Termasuk eksploitasi alam atas nama pembangunan. Ini semua disebabkan ketidak jelasan tentang kepengaturan kepemilikan. Dan jika ini terus dibiarkan maka akan mengakibatkan kerusakan lingkungan sehingga terjadi bencana alam yang terus-menerus melanda di negeri ini.
Harus disadari bahwa selama sistem kapitalisme masih menguasai negeri ini, dengan menjadikan materi diatas segalanya. Maka akan banyak orang-orang yang tidak punya keperdulian terhadap lingkungannya sehingga bersifat tamak dan rakus. Banjir yang terjadi dimana-mana, tanah longsor, peristiwa pergerakkan tanah semua ini tidak luput dari ulah manusia yang dengan sengaja merusak alam lingkungan. Contoh nyatanya adalah penebangan hutan yang berskala besar demi suatu proyek pembangunan, penggalihan tanah secara brutal, pembuangan sampah yang tidak pada tempatnya dan masih ada contoh lainnya.
Dan semua kerusakan yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab ini sangat berdampak buruk pada kelangsungan ekosistem alam. Maka seharusnya dengan banyaknya kejadian bencana alam ini mampu memberi kesadaran bagi oknum-oknum yang dengan sengaja mengambil keuntungan dari sebuah pembangunan dunia. Bahwa dampak sekecil apapun jika alam terus-menerusan dirusak maka akan berdampak kepada seluruh makhluk yang tinggal di bumi ini termasuk manusia.
Sudah tiba saatnya untuk muhasabah dan bertaubat dengan berupaya agar syariat Islam segera tegak dibawah kepemimpinan Islam. Karena Islam mengajarkan bagaimana seharusnya kita mencintai dan melestarikan bumi kita dengan menjaga dan melindunginya. Islam membawa solusi dari segala problematika hidup di dunia.
Sungguh kepemimpinan Islam akan membangun tanpa merusak sehingga bencana bisa diminimalisir. Negara berperan sebagai raa'in dan junnah sehingga rakyat hidup sejahterah penuh berkah. (QS.Al-A'raf ;96 ) Bahwa negara berfungsi sebagai pemelihara urusan rakyat dan kesejahteraan rakyat. Tujuan dari kepemimpinan Islam yang kaffah dalam melanjutkan kehidupan Islam berdasarkan syariat Islam sesungguhnya akan terwujud hanya dengan syariat dan khilafah. Maka Daulah Islamiyah adalah jawaban dari setiap masalah yang ada di bumi ini.
Wallahua'lam Bisshawab.
Oleh: Susila Ningsih
Aktivis Muslimah