Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

High Quality Da'i adalah Para Pembebas Umat

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:03 WIB Last Updated 2024-12-25T02:03:57Z
TintaSiyasi.id -- Direktur Institut Muslimah Negarawan Dr. Fika Komara mengatakan bahwa high quality (kualitas tinggi) da'i adalah para pembebas umat. 

"High quality da'i adalah para pembebas umat yang mampu menyingkap tirai penjajahan yang berkabut, bukan sekadar da'i yang eksis atau populer," tulisnya dalam buku yang berjudul Menantikan Sang Pembebas (2022). 

Ia lenjelaskan, seorang da'i bermental pembebas adalah yang punya kepribadian islami serta punya strategi dalam menaklukan medan dakwah. Dahulu mental pembebas dimiliki umat Islam, saat kaum ibu selalu mendengarkan ide-ide besar ke telinga anak-anak mereka. Saat ilmu menjadi perbincangan harian, dakwah menjadi poros, dan jihad menjadi cita-cita.

Fika menuturkan bahwa tantangan sekarang adalah bagaimana para da'i bisa menerjemahkan kembali wasiat sang pembebas para pendahulu. Seperti sosok Sultan Muhammad al-Fatih atau Shalahhuddin al-Ayyubi yang patut dijadikan teladan dan motivasi generasi untuk membangun peradaban Islam.

Ia melihat, hari ini kehidupan ditata oleh sistem rusak kapitalisme yang secara sistemis menjajah negeri-negeri Muslim dengan pola baru. Seorang da'i mesti menyadari pola baru ini karena tidak tampak bagi kebanyakan orang. Karenanya, kesadaran inilah yang harus dimiliki seorang da'i yang ingin mengembalikan eksistensi Islam dalam mengatur kehidupan. 

"Dengannya, para da'i mampu membaca apa saja kebahayaan bagi umat, mampu mendeteksi strategi jahat penjajah kapitalis yang dikemas manis dalam beragam konsep yang sebenarnya mematikan," terangnya. 

Ia mengatakan, bekal penting yang harus dimiliki seorang da'i adalah kesadaran politik dan mampu mendialogkannya kepada umat, yakni terkait memetakan persoalan serta memformulasikan solusi yang ditawarkan. Dengan cara itu, imbuhnya, para da'i bisa mengangkat taraf berpikir umat sehingga pemikiran umat menjadi tinggi dengan Islam. 

"Akhirnya, ketinggian berpikir di tengah umat secara alami akan menghasilkan perlawanan yang tidak akan mampu dibendung, perlawanan yang akan membebaskan manusia dari bentuk baru penjajahan menuju kehidupan yang membebaskan, membebaskan manusia untuk menjalani apa yang menjadi tujuan hidupnya, beribadah kepada Sang Pencipta," tandasnya.[] Tenira

Opini

×
Berita Terbaru Update