TintaSiyasi.id-- “Jangan berkawan dekat dengan orang yang kondisi (hati) nya tidak membangkitkan Anda ( Mendekatkan diri kepada Allah) dan kata-katanya tidak menuntun Anda menuju Allah.” Demikian nasehat Ibnu Athaillah.
Nasihat dari Ibnu Athaillah ini mengandung pesan mendalam tentang pentingnya memilih teman yang memberikan pengaruh positif, khususnya dalam aspek spiritual. Ia menekankan bahwa sahabat sejati adalah mereka yang dapat membangkitkan semangat kita untuk mendekat kepada Allah dan memberi nasihat yang menuntun kita menuju jalan yang lebih baik.
Bersahabat dengan orang yang memiliki ketenangan hati, kebijaksanaan, dan kepedulian spiritual dapat membantu kita memperkuat hubungan dengan Allah. Sebaliknya, berteman dekat dengan orang yang jauh dari Allah dan tidak memiliki kepedulian terhadap nilai-nilai kebaikan justru bisa membawa kita pada kelalaian dan kesia-siaan.
Ini adalah pengingat untuk selalu memilih pergaulan yang membawa manfaat, mengingatkan kita pada tujuan akhir hidup, dan menjaga kita tetap pada jalan yang benar.
Memilih kawan bergaul dan Lingkungan yang positif dan baik adalah hal yang sangat penting.
Benar sekali, memilih lingkungan dan teman bergaul yang positif adalah hal yang sangat penting, bahkan memiliki dampak jangka panjang dalam membentuk karakter, perilaku, dan cara pandang kita terhadap kehidupan.
Teman yang baik adalah mereka yang mendukung kita untuk menjadi versi terbaik diri kita, baik dalam hal duniawi maupun spiritual. Lingkungan positif juga mendorong kita untuk terus berkembang, memberikan motivasi saat kita lemah, dan mengingatkan saat kita keliru. Sebaliknya, lingkungan yang kurang baik seringkali membawa kita pada kebiasaan yang tidak sehat atau bahkan bisa menjauhkan kita dari nilai-nilai kebaikan dan kedekatan dengan Allah.
Lingkungan yang baik memberikan suasana yang mendukung untuk mencapai tujuan-tujuan positif. Mereka yang berada di sekitar kita seringkali secara tidak langsung menjadi cerminan dari diri kita, maka berusaha dikelilingi oleh orang-orang baik dan positif akan sangat membantu kita dalam menjaga diri tetap pada jalur yang benar dan produktif.
Teman atau Sahabat yang baik menurut Ibnu Athaillah.
Menurut Ibnu Athaillah, teman atau sahabat yang baik adalah seseorang yang mampu membawa kita lebih dekat kepada Allah. Ia berpendapat bahwa hubungan persahabatan sejati harus memiliki nilai spiritual yang mendalam, bukan hanya sekadar berbagi kesenangan duniawi.
Berikut adalah ciri-ciri sahabat yang baik menurut pandangan Ibnu Athaillah:
1. Menginspirasi dalam Kebaikan: Teman yang baik adalah mereka yang ketika kita berada di dekatnya, hati kita merasa terdorong untuk melakukan kebaikan. Ia tidak hanya mengingatkan kita untuk melakukan ibadah, tetapi juga memotivasi kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih mendekat kepada Allah.
2. Kata-Katanya Menuntun kepada Allah: Sahabat yang baik selalu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah dan mengingatkan kita pada hakikat kehidupan, kemuliaan akhlak, serta keutamaan berbuat baik. Setiap perkataannya mengarahkan hati dan pikiran kita untuk tetap pada jalan yang benar.
3. Membangkitkan Spiritualitas dan Keimanan: Sahabat sejati membantu kita dalam memperkuat iman dan rasa tawakal kepada Allah. Keberadaannya membuat kita menyadari pentingnya tujuan hidup yang sebenarnya, yaitu mencari keridhaan Allah.
4. Menjauhkan dari Kelalaian: Ibnu Athaillah menasihati agar kita tidak terlalu dekat dengan orang yang hanya memikirkan urusan duniawi dan cenderung melalaikan akhirat. Sahabat yang baik mengingatkan kita akan pentingnya keseimbangan hidup dunia-akhirat dan tidak membiarkan kita terseret pada kelalaian.
Pesan Ibnu Athaillah ini merupakan pengingat bahwa sahabat sejati tidak hanya ada di sisi kita dalam suka dan duka, tetapi juga menuntun kita menuju kehidupan yang lebih baik dan lebih bermakna, yang berlandaskan kedekatan kepada Allah.
Memilih lingkungan dan Komunitas yang Positif, Produktif dan Kontributif.
Memilih lingkungan dan komunitas yang positif, produktif, dan kontributif adalah langkah penting untuk mencapai perkembangan diri yang optimal, baik secara personal maupun profesional. Berikut beberapa aspek penting dalam memilih komunitas yang memenuhi ketiga nilai ini:
1. Lingkungan yang Positif:
o Menyemangati dan Mendukung: Lingkungan positif dipenuhi orang-orang yang saling menyemangati dan mendukung kemajuan satu sama lain. Mereka tidak mudah menghakimi, tetapi memberikan dukungan dan apresiasi.
o Suasana yang Optimis dan Berenergi: Komunitas yang positif memiliki energi yang menyegarkan, membuat kita merasa nyaman, dihargai, dan bebas dari rasa takut untuk mencoba hal baru atau berinovasi.
o Menghargai Keberagaman dan Kebersamaan: Komunitas yang baik akan menghargai setiap anggotanya, mendukung keragaman ide, dan menjaga kebersamaan.
2. Komunitas yang Produktif:
o Mempunyai Visi dan Tujuan yang Jelas: Komunitas produktif memiliki visi yang kuat dan tujuan yang jelas, yang menjadi arah dari setiap aktivitasnya. Dengan tujuan yang jelas, setiap anggota dapat lebih terarah dalam berkontribusi.
o Mendorong Pertumbuhan dan Pengembangan Diri: Komunitas produktif tidak hanya melakukan aktivitas yang bermanfaat, tetapi juga memberi kesempatan bagi anggotanya untuk belajar, berkembang, dan meningkatkan keterampilan.
o Berorientasi pada Pencapaian dan Hasil Nyata: Setiap kegiatan diarahkan pada pencapaian target yang produktif, baik itu dalam bentuk ilmu, karya, atau hasil yang dapat diukur.
3. Komunitas yang Kontributif:
o Memberikan Manfaat Bagi Anggota dan Lingkungan: Komunitas kontributif tidak hanya berfokus pada anggotanya sendiri tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitarnya.
o Mengadakan Kegiatan Sosial yang Bermanfaat: Komunitas seperti ini aktif dalam kegiatan sosial atau inisiatif yang mendukung kebaikan bersama, sehingga setiap anggotanya dapat ikut memberikan kontribusi nyata.
o Berbagi Ilmu dan Pengalaman: Anggota komunitas kontributif saling berbagi pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan. Hal ini menumbuhkan budaya saling membantu dan berbagi manfaat.
Mengapa Ini Penting?
Lingkungan yang positif, produktif, dan kontributif membentuk individu menjadi lebih baik secara utuh. Tidak hanya membuat kita lebih termotivasi, tetapi juga mengasah kemampuan untuk memberi dampak baik bagi diri sendiri dan orang lain. Kita tumbuh menjadi pribadi yang lebih bijaksana, berpengetahuan luas, dan mampu berkontribusi dalam kehidupan. Salam Dahsyat dan Luar Biasa!
Oleh. Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
Penulis Buku Gizi Spiritual. Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo