Tintasiyasi.ID -- Direktur Hak Asasi Narapidana Inggris dan Aktivis Kemanusiaan Moazaam Beg mengajak siapa pun untuk mendukung upaya pembebasan Dr. Aafia Siddiqui sebelum terlambat.
“Tolong bantu dan dukung bebasnya Aafia sebelum terlambat,” ucapnya dalam sebuah video singkat yang dirilis oleh TRT World, Jumat (21/11/2024).
Ia menjelaskan, ada dua cara yang dapat ditempuh oleh netizen dan siapa pun yang mengetahui Aafia. “Pertama, dengan mengunjungi link yang disediakan oleh Moazzam dan tim yang berisi surat yang akan dikirimkan kepada Biden dengan tuntutan pembebasan (grasi) Aafia,” jelasnya.
Kedua, mengikuti petisi yang harus mencapai satu juta tanda tangan atau persetujuan sebagai pendukung Aafia dan upaya pembebasannya.
Saat ini, tutur Moazzam, mereka telah memperoleh ratusan ribu dukungan dari polling petisi.
Bukan hanya Aafia yang menjadi korban fitnah politik, ternyata anak-anak Aafia, ungkap Moazaam, yang menjadi warga negara AS sekali pun telah diangkut dan diberikan kepada pihak pengasuhan yang disalahgunakan. "Hingga anak-anaknya menuju jurang kematian," ungkapnya.
“Padahal seharusnya, fakta demikian merupakan sesuatu yang tidak dikenal di kalangan masyarakat,” jelasnya.
Ia mengatakan bahwa timnya telah berjalan selama dua bulan untuk mengajukan dukungan permohonan grasi, yang dibersamai oleh kuasa hukum Moazzam saat di Guantanamo.
“Kita telah melalui ini sekitar dua bulan untuk mendukung permohonan grasi yang kita lakukan dibersamai oleh kuasa hukum saya di Guantanamo, Clive Stafford Smith,” bebernya lanjut.
Ia mengisahkan pertemuan pertama kali bersama Clive dalam sebuah perjalanan ke Afghanistan dan didedah di sana.
Menurutnya, ada sebuah bukti kuat dalam kasus Aafia yang telah dihadirkan dalam pengadilan ketika Aafia dijatuhi hukuman di Bagram. Akan tetapi, bukti tersebut, kata Moazzam mengundang berbagai keraguan.
Setelah ditetapkan jadi tersangka, Aafia kemudian mendapatkan perlakukan tidak manusiawi dengan siksaan fisik di penjara Guantanamo.
“Kita telah membuat dugaan yang melebihi keraguan, dan fakta Aafia mengalami siksaan akan menjadi bukti dasar dari testimoni para saksi mata dan tentu saja secara krusial juga,” lanjutnya.
Oleh karena itu, ia mengimbau setiap orang agar mengambil bagian petisi secepatnya untuk Aafia sebelum masa jabatan Biden berakhir.
“Saya hanya ingin meminta dengan cepat kepada anda, untuk mengambil bagian ini. Karena menurut saya ini adalah peluang yang unik untuk melakukan sebuah petisi. Sebelum Biden meninggalkan jabatannya secara resmi pada tanggal 20 Januari nanti,” pungkasnya.[] M. Siregar