Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Gen Z: Agen Perubahan atau Agen Kerusakan?

Selasa, 05 November 2024 | 22:03 WIB Last Updated 2024-11-05T15:03:46Z
TintaSiyasi.id -- Dikutip dari kumparan 21 Oktober 2024, generasi  muda saat ini tumbuh di tenggah arus teknologi yang beitu deras. Teknologi memang lah membawa banyak kemudahan namun, tak dapat dipungkiri di balik segala manfaatnya muncullah pertanyaan, apa sih dampak teknologi bagi generasi muda?

Faktanya, banyak penelitian malah menunjukan penggunaan teknologi berlebih akan meningkatkan stress, kecemasan, dan depresi serta banyak Gen Z yang malah terganggu mentalnya. Indonesia National Adalescent Mental Health Survey (I-NAMHS). Mendapatkan hasil survei bagi remaja 10-17 tahun 1 dari 3 remaja Indonesia menghadapi masalah mental.

Banyak masalah terjadi di kalangan Gen Z, di balik potensinya yang sangat besar dampaknya,  Zilenial yang kini menjadi tulang punggung peradaban namun kini malah tergerus potensinya. Gen Z dililit berbagai permasalahan mulai dari kebutuhan pokoknya yang tak terpenuhi, pendidikan yang biayanya kian mencekik, pergaulan bebas tak terbatas, dan beribu permasalahan lainnya.

Salah satunya adalah seperti Dikutip dari Radarjogja.Jawapos.com 23 oktober 2024 lalu. Angka pengangguran dikalangan Gen Z di Indonesia telah mencapai titik kritikal yaitu sebanyak 9,9 juta orang. 

Semua itu adalah dampak dari sistem yang dianut negara kita saat ini yakni demokrasi kapitalis sistem yang mengutamakan kebahagiaan yang berasal dari kesenangan duniawi yang melahirkan generasi dengan gaya hidup ala hedonism, konsumerisme, dan FOMO. Teknologi saat ini seakan menjadi senjata bagi para kapitalis dalam menjajah potensi remaja tanpa mereka sadari.
Yang pada akhirnya menjadikan Generasi Zilenial ini mengalami krisis kesehatan mental, dampaknya ia akan melampiaskannya pada tindakan kriminalitas dan gelapnya pergaulan.

Padahal Gen Z sangat berpotensi besar sebagai agen perubahan tetapi oleh sistem ini perannya diubah menjadi agen kerusakan generasi. Pandangan bahagia dimata gen Z seakan hanya berkaca mata dunia saja. Mereka tak pernah mendapat kebahagiaan hakiki, adanya teknologi yang tak ada batasnya ini menjadi pelampiasan para pemuda untuk mencari kebahagiaan yang salah. 

Semua berasal dari HP, darinya terdapat media sosial yang menyimpan jeritan diam tak terdengar oleh para Gen Z. disana juga ada tontonan yang kian buruk membentuk pemikiran para Gen Z yang sudah jelas tak berlandas pada syariat yang menghasilkan perilaku yang jauh dari ajaran Islam.

Namun, hal tersebut sekan didukung penuh oleh sistem bejat saat ini, bahkan tak sadar generasi sengaja dijauhkan dari perubahan hakiki dengan islam kaffah, padahal ia adalah agen besar dalam membangun sistem kehidupan shahih tersebut.
Perlu dipertanyakan kemana sosok umat terbaik ummat seperti yang dikalam kan Allah
كنتم خير امة اخرجت للنّاس   
“ Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia..” (TQS. Ali Imran ayat 110).

Gen z dan umat saat ini butuh sebuah naungan yang dapat membimbing kembali kepada syariat islam kaffah. Gen Z seakan tersesat dan tenggelam dalam kegelapan yang mengacam nasib generasi selanjutnya, ia butuh cahaya.
Dan hanya islam lah yang bisa menjadi cahaya tersebut, yang bisa membuktikan bahwa seorang pemuda atau kini Gen Z bukan lah agen kerusakan. Namun, ia adalah agen perubahan yag dinanti umat.

Gen Z butuh adanya wadah yang bisa menampung dan menggembangkan potensi potensi mereka tak seperti hari ini, mereka punya potensi namun potensi mereka disia-sia kan begitu saja. Dalam persoalan ini negara sangat dibutuhkan dalam mengembangkan dan mengarahkan potensi pemuda terutama Gen Z.
Yakni hanya dengan ditegakkannya sistem islam kekhilafahan yang akan mampu menghasilkan generasi yang kuat dan tangguh serta bersyahsyiyah islam yang akan membela islam dan membangun peradaban gemilang, dan kini tidak ada cara lain selain kita berjuang untuk menegakkan nya. والله اعلم با الصوّاب

Oleh: Dhevyna Wahyu Tri Wardani
Aktivis Muslimah

Opini

×
Berita Terbaru Update