TintaSiyasi.id -- Penyerangan tentara Yahudi hingga kini belum usai. Mereka terus membuat strategi hingga strategi yang paling brutal dengan tujuan membuat mereka tidak berdaya dan pada akhirnya menyatakan kekalahan. Tapi keinginan mereka tidak akan terwujud sebab akhir dari perjuangan mereka pasti akan mengantarkan kepada kekalahan. Akhir-akhir ini banyak kita mendapati mengenai penyerangan zionis yang semakin merajalela dengan menyerang berbagi negara Islam yang di sekitar Palestina. Maka apakah dengan langkah terbaru mereka tersebut dapat mengantarkan kepada kemenangan? Justru tidak, sebab sekuat apapun usaha mereka untuk melemahkan kaum muslimin tidak akan pernah bisa menghancurkan keimanan mereka.
Dikutip dari CnnIndonesia.com (26/10/2024), yang menyatakan bahwa Israel tak hanya menyerang Iran akan tetapi juga menggempur Gaza dan juga Lebanon. Serangan yang mereka berikan berupa bom yang menewaskan banyak dari warga sipil. Dikatakan 88 warga Palestina di Gaza tewas akibat bom yang mereka lemparkan pada bangunan tempat tinggal, pemukiman bahkan rumah sakit yang korbannya banyak dari para wanita dan juga anak-anak. Selain itu, mereka juga menyerang Lebanon dengan menewaskan beribu-ribu korban di sana.
Hati kaum Muslim semakin hancur dan semakin menambah kesedihan. Melihat kondisi saudara Muslim di Palestina dengan keadaan yang semakin terpuruk seakan-akan tidak ada harapan sama sekali. Ini disebabkan ikatan nasionalisme dan terpecahbelahnya umat saat ini. Selain itu, juga karena banyak dari negara-negara Islam salah satunya negara Arab mereka tidak berpihak terhadap Palestina secara keseluruhan. Mereka hanya basa-basi mengecam tanpa adanya upaya jihad. Ini menunjukkan pengkhianatan mereka terhadap Allah dan Rasul-Nya sekaligus kaum Muslim saat ini. Namum, apakah pengkhianatan tersebut hanya dilakukan oleh negara Arab dan juga negara-negara di sekitar Palestina? Maka jawabannya adalah tidak! Bahkan dunia hingga detik ini mereka tak berdaya dalam memberikan solusi yang tuntas untuk pembebasan rakyat di Palestina, begitu juga berbagai negara barat dari Amerika, Inggris, dan Prancis telah memberikan dukungannya kepada zionis Israel. Bahkan, negara-negara tersebut telah mengirimkan berbagai senjata untuk membantu tentara zionis dalam pembantaian rakyat Palestina.
Oleh karena itu berbagai macam permasalahan yang ada disebabkan karena penerapan sistem demokrasi kapitalisme pada saat ini. Pada sistem ini berbanding terbalik dengan hakikat seorang pemimpin yang sesungguhnya. Yang mana tugas negara sebagai pelindung masyarakat serta memberikan rasa aman dari berbagai bahaya yang akan menimpa. Namun nyatanya, sekarang kita tidak melihat dan menyaksikan jaminan aman tersebut untuk negara yang menerapkan sistem kapitalisme. Sebab, asas dalam sistem ini hanya berasas keuntungan dan diikat dengan ikatan nasionalisme yang akan menyebabkan kaum muslimin terpecah belah dan mustahil mereka Bersatu. Maka sampai kapan ingin bergantung dan berharap kemenangan Palestina menggunakan sistem yang rusak ini? Maka salah satu-satunya cara dalam menuntaskan permasalahan Palestina yakni dengan mengganti sistem saat ini menjadi sistem Islam. Selain itu juga memutus tali-tali nasionalis dan mengganti dengan tali persaudaraan umat.
Lalu kemudian ada tiga hal yang harus diperhatikan demi menuntaskan persoalan Palestina saat ini, di antaranya:
Pertama, penting untuk memahamkan kepada umat muslim saat ini bahwa perlawanan umat muslim bukan hanya Yahudi atau negara Israel melainkan juga dengan negara-negara imperialis barat yang mendukung perlawanan ini di tengah-tengah umat Islam.
Kedua, tetap mengharapkan jihad sebagai satu-satunya solusi untuk mengusir Yahudi Israel.
Ketiga, tidak mengadakan perjanjian dengan negara lain sebagai sebab penghalang kemenangan umat muslim di Palestina.
Namun apakah dengan sistem kapitalisme ini 3 hal tersebut dapat terwujud? Tentulah tidak, sebab hanya sistem Islam yang dapat mewujudkan hal tersebut karena berbagai usaha apapun akan segera digerakkan oleh negara Islam jika hal tersebut bertujuan demi keamanan dan kesejahteraan masyarakatnya. Wallahu a'lam bishshawab. []
Oleh: Hilyah Khoiriyah
Komunitas LenSantri
