Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Yahya Sinwar: Apakah Dunia Berharap Kami yang Jadi Korban Akan Berperilaku Baik Saat Dibantai dan Disembelih?

Rabu, 30 Oktober 2024 | 18:11 WIB Last Updated 2024-10-30T11:13:23Z

Tintasiyasi.ID -- Pemimpin Biro Politik Hamas Yahya Sinwar mempertanyakan dukungan dunia terhadap kondisi Palestina yang mengalami pembantaian, tetapi seperti dipaksa harus bersikap baik dan tidak boleh melakukan perlawanan.

“Apakah dunia sedang mengharapkan kita menjadi korban yang berperilaku baik saat kita dibantai dan kemudian kita menjadi sembelihan, lalu tidak melawan? Tentu hal itu sangat tidak mungkin!” tegasnya dalam sebuah video yang dirilis oleh Telegram resmi The Muslim World, Jumat (18/10/2024), sebelum ia dinyatakan tewas akibat serangan IDF. 

Ia menyatakan, tidak mungkin posisi Palestina sebagai korban mendukung perang dan genosida yang dilakukan oleh Zionis penjajah. Atau mengibarkan bendera putih sebagai bentuk perdamaian. 

Kekecewaannya juga semakin bertambah ketika menyadari komunitas internasional tidak mampu menghentikan penjajahan dan kejahatan perang yang menimpa warga Palestina. 

“Sayangnya, kita berharap bahwa komunitas internasional, orang-orang bebas, dan organisasi internasional seharusnya mampu menghentikan penjajah, tindakan kejahatan, dan pembantaian masyarakat kita.  Dunia  paham dan menyaksikan penjajah  membunuh para pemuda dengan mesin-mesin mereka,” ujarnya. 

Israel sebagai negara yang memiliki persenjataan lengkap dan berbagai alat-alat perang seperti roket-roket tempur, menurut Sinwar bertujuan untuk mengebom dan membunuh wanita serta anak-anak dengan sengaja. 

Oleh karena itu, ia menegaskan agar tidak membandingkannya dengan rakyat Palestina yang berjuang mempertahankan dirinya tanpa persenjataan apa pun.

“Anda tidak boleh membandingkannya dengan mereka yang bertahan dan melawan dengan dirinya sendiri tanpa persenjatan apa pun,” lanjut Yahya Sinwar.

Ia memastikan bahwa serangan yang dilakukan oleh kelompoknya, Hamas, bukanlah sembarangan. “Sebab dampak yang dihasilkan adalah menyangkut kehidupan, dan kedamaian adalah kondisi yang diharapkan oleh semua manusia,” tegasnya. 

“Hamas sudah mencoba perlawanan dengan cara yang damai dalam waktu yang sangat lama,” ungkapnya.

Karenanya, serangan balasan yang dilancarkan oleh Hamas menurut Sinwar adalah bentuk pertahanan diri dengan segala potensi yang dimiliki. 

“Kami melakukan itu karena alasan harus mempertahankan kaum Kami, dengan segala apa pun yang  dimiliki. Kami memutuskan untuk mempertahankan komunitas Kami dengan senjata apa pun yang tengah kami miliki,” pungkasnya.[] M. Siregar

Opini

×
Berita Terbaru Update