Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tsaqafah Islam, Penghubung Kekuatan Ruh dan Fisik

Senin, 21 Oktober 2024 | 21:47 WIB Last Updated 2024-10-21T14:47:48Z

Tintasiyasi.ID -- Direktur Institut Muslimah Negarawan (IMuNe) Dr. Fika Komara menyatakan tsaqafah Islam akan menjadi penghubung kekuatan ruhiah dengan kekuatan fisik yang teraplikasi dalam pengelolaan kekuatan (kekayaan) yang bersifat fisik.

 

Tsaqafah Islam itu menjadi penghubung, penghubung dari kekuatan ruhiah, kekuatan manusia maknawi hingga sampai ke kekuatan fisik. Bagaimana dia mengelola kekayaannya secara fisik. Bagaimana dia mengelola kekuatan fisiknya. Nah, ini yang membuat di dalam peradaban Islam kekuatan militer itu tidak terpisah dari umat seperti hari ini," ujarnya dalam Live Muslimah on Room Episode 20: Setahun Badai Al-Aqsa, Saatnya Berjuang bersama Kekuatan Umat, Sabtu (05/10/2024), di kanal YouTube Muslimah Media Hub.

 

Menurutnya, fakta yang terjadi di kalangan umat hari ini yang sudah terpapar oleh ideologi materialisme dan sekularisme menjadikan mereka hanya mengukur, mendeteksi, dan mengidentifikasi kekuatan pada sesuatu yang bersifat fisik (materi).

 

Lanjutnya, Ia menambahkan bahwa dalam beberapa diskusi dengan para pakar geopolitik dan hubungan internasional. Ada istilah mengenai kekuatan yang disebut dengan intangible power atau intangible assets.

 

Dr. Fika menjelaskan, “Sebenarnya kekuatan geopolitik terbesar itu ada pada manusianya, bukan sumber daya alam, bukan teknologi, bukan perangkat militer, bukan semata-mata letak geografis. Bahkan kadang-kadang sumber daya alam juga bisa jadi kutukan, bukan jadi kekuatan, malah jadi rebutan konflik. Malah kita dirampas. Jadi tidak serta-merta ketika kita memiliki kekuatan fisik itu kita menjadi kuat, itu belum tentu,” ungkapnya.

 

Dr. Fika menekankan bahwa semua kekuatan itu tergantung pada manusianya, tergantung pada bagaimana pembangunan manusia yang hal itu menjadi sesuatu yang sangat concern dalam Islam.

 

Adapun, singgungnya, tragedi Gaza yang terjadi saat ini sudah banyak membukakan mata manusia di seluruh dunia. “Betapa mereka itu punya daya tahan atau daya resiliansi yang luar biasa, daya lenting yang luar biasa, dan semua bertanya apa faktornya?” tanyanya retorik.

 

Ia menilai bahwa ini adalah permasalahan iman, bahwasanya keimanan warga Gaza telah beresonansi pada tanah mereka dan pada hal- hal yang bersifat fisik dalam hidup mereka. Terlebih lagi apa yang mereka miliki adalah tanah yang suci, tanah yang disucikan oleh Allah yang karena itulah mereka mempertahankannya. Dari sisi itu dapat dilihat bagaimana seorang Muslim tidak memisahkan kekuatan fisik dan ruh.

 

Ia menegaskan, manusia yang mempunyai pemahaman seperti itu hanya bisa dibentuk oleh tsaqafah Islam.

 

Jihad dan Muslimah

 

Dalam kesempatan itu, Dr. Fika juga menegaskan hakikat kewajiban jihad bagi kaum Muslim. ”Sebenarnya perintah untuk menegakkan jihad itu kan kepada seluruh Muslim, terutama kepada laki-laki, sehingga tidak ada keterpisahan antara kekuatan militer dengan Islam,” tegasnya.

 

Terakhir, ia juga menjelaskan bagaimana peran dan keterlibatan Muslimah dalam mendukung kekuatan militer Islam dan menyambut seruan jihad.

 

“Kalangan militer atau para mujahid-mujahid ini tumbuh dari umat, dari keluarga-keluarga Muslim, lahir dari kaum perempuan-perempuan Muslim yang memiliki tsaqafah Islam dan  tsaqafah harbiyah, serta memiliki dan memahami apa itu ribath dan betul- betul menghayati kewajiban jihad. Sehingga mereka menyiapkan anak-anak mereka menjadi generasi mujahid, generasi pembebas, dan generasi murabithun,”pungkasnya.[] Selly Amelia

Opini

×
Berita Terbaru Update