TintaSiyasi.id -- Perang yang terjadi antara entitas zionis yahudi laknatullah dengan palestian masih terus berlanjut sampai saat ini. Perlu kita ketahui bahwa entitas zionis yahudi adalah bentukan dari Negara Inggris yang kala itu berkuasa dan di lanjutkan oleh Amerika yang saat ini sedang berkuasa.
Korban meninggal sudah mencapai ratusan ribu orang. Akibat tidak menemukan penyelesaian secara tuntas kini zionis yahudi laknatullah semangkin ganas dan brutal dengan menambah serangan ke Negara Lebanon pada jumat 28 september kemarin. Akibat dari serangan itu menewaskan hamper 1640 orang. menurut kementrian kesehatan Lebanon serangan ini adalah serangan yang paling mematikan sejak 1990. Serangan ini semua tidak luput dari campur tangan Negara yang membentuk entitas yahudi laknatullah.
Israel mengintensifkan serangannya di Lebanon. Pada Jumat (28/9/2024), Negeri Zionis meluncurkan serbuan roket ke Ibu Kota Negeri Rafic Hariri, Beirut. (CNBC Indonesia, 28/09/2024)
Begitu tampak jelas arogansi zionis yahudi lanaktullah makin kuat dan brutal. Ini semua di sebabkan diamnya negera-negera di seluruh dunia termasuk penguasa dari negeri muslim sendiri juga ikut diam, sehingga serangan demi serangan makin massif dan merajalela serta membabi buta tanpa belas kasihan membantai nyawa orang-orang yang tidak bersalah. Ini bukan lagi peperangan namun lebih cocok disebut dengan penjajahan atau bahkan pembantaian.
Jika kita amati solusi atas Penjajahan Palestina tidak mungkin berharap pada negari-negeri muslim apalagi kelompok milisi seperti Hizbullah dari Lebanon. Karena sama-sama kita ketahui bahwa seluruh solusi yang hadir saat ini hanya sekedar diplomasi di atas kertas saja tanpa ada realitas kenyataannya yang membuat warga palestina makin terpuruk dan terjajah secara politik.
Kondisi ini semua disebab oleh adanya sekat-sekat nasionalisme yang membuat persaudaran di antara umat Islam tidak terwujud sehingga tercerai berai antara satu dengan lainnya sehingga mudah untuk di hancurkan. Di tambah lagi juga karena negeri Muslim hanya mencukupkan solusi dalam retorika kecaman. Sebab yang dapat membebaskan penjajahan di tanah palestina serta negeri-negari muslim lainnya hanyalah kekuatan militer dengan persenjataan dan tentaranya yang tangguh yang hanya di miliki oleh Negara bukan kelompok atau jamah seperti yang saat ini terjadi.
Maka dari itu sejatinya muslim Palestina khususnya dan secara umum seluruh umat Islam di wilayah konflik membutuhkan kehadiran pasukan kaum muslim dari bersatunya negeri-negeri muslim di seluruh dunia untuk melawan penjajah Zionis Yahudi laknatullah dan Negara kafir lainnya. Maka dari itu kehadiran tentara muslim ini hanya akan dapat terwujud ketika mereka memiliki kesadaran dan pemahaman akan tanggung jawabnya untuk membela sesama muslim palestina dan muslim lainnya yang akan di pertanggung jawabkan kelak di hadapan Allah.
Umat dan khususnya para pengemban dakwah harus mampu menyeru dan memahamkan para penguasa negeri Islam agar para tentara turut ambil bagian dalam menyelesaikan penjajahan di tanah palestina. Namun secara jangka panjang solusi dari problem ini adalah di terapkannya syariat islam secara kaffah sebab umat membutuhkan institusi khilafah yang berperan sebagai junnah yang akan mampu melindungi dan menyelamatkan kaum muslim yang tertindas dan terjajah.
Tegaknya institusi Khilafah harus diperjuangkan oleh seluruh umat muslim di penjuru dunia tanpa terkecuali. Oleh karena itu penting untuk membangun kesadaran mereka bahwa masalah Palestina adalah masalah akidah yang hanya mampu di selesaikan dengan akidah. Dengan cara menyudahi eksistensi entitas Israel di bumi palestina. Dan yang dapat melakukanya hanya dengan tegaknya Khilafah islamiyah di bumi Allah seperti yang di contohkan oleh baginda rasullah saw dan para sahabatnya.Wallahu’alam bisshawab.
Oleh: Aliya Nurhasanah
Aktivis Muslimah