TintaSiyasi.id -- Apakah yang terpikir jika mendengar kata guru? Tentu saja seorang pendidik yang patut di gugu. Tapi mirisnya tidak tercermin dari beberapa oknum yang berprofesi sebagai guru namun melakukan tindakan asusila kepada muridnya.
Kasus guru dan murid di Gorontalo masih segar dalam ingatan, yang membuat heboh jagad dunia maya karena video berdurasi beberapa menit tersebut tersebar secara luas dengan waktu yang sangat singkat. Sebelum kasus di Gorontalo sudah sangat banyak kasus tindakan pelecehan seksual antara guru dan murid terjadi di bumi Pertiwi ini. Yang terbaru di kecamatan Ibun kabupaten Bandung. Sang guru kesenian menggauli muridnya yang masih di bawah umur(14 tahun) berinisial Asa.
Perbuatan bejad tersebut di lakukan di luar jam sekolah dan yang paling miris berani di lakukan di masjid. Di kutip dari TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG (14/10/2024) Tentu saja orang tua korban yang tidak terima sang buah hati di jamah kesuciannya melaporkan ke pihak yang berwenang. Apa kasus seperti ini akan berhenti dengan di laporkan ke polisi? Ternyata sampai sekarang tidak kan? Malah yang di perkosa lalu di bunuh hukumannya tak membuat efek jera, sehingga semakin hari bukan berkurang kasus serupa tapi semakin bertambah ganas.
Tidak berhentinya kasus pelecehan seksual yang di lakukan guru terhadap anak didiknya menandakan adanya penurunan kapasitas dan kualitas akademisi, terkhusus komunitas "Pahlawan tanpa tanda jasa". Ini salah satu dampak dari sistem pendidikan yang di pakai. Sistem buatan manusia yang lemah dan terbatas. Sistem pendidikan sekuler melahirkan guru dan murid yang tidak bertakwa tapi hanya berorientasi dunia , jabatan dan uang semata.
Lalu bagaimana caranya untuk menuntaskan kasus yang bejad ini?
Tidak lain dan tidak bukan yang harus di lakukan agar tak lagi berjatuhan korban adalah, ganti sistem rusaknya. Karena sistem kapitalis akan merusak guru, murid, masyarakat, pejabat bahkan pemimpin . Harus di ganti dengan sistem apa? Tentu saja sistem yang datangnya dari pencipta manusia dan alam semesta. Yang tidak mungkin merusak makhluk namun akan sangat menjaga. Agama Islam adalah agama Wahyu yang di turunkan malaikat Jibril kepada Rasulullah Saw. Untuk mengatur setiap sisi kehidupan dari bangun tidur sampai tidur lagi. Dari bangun rumah tangga sampai bangun negara. Tentu saja sistem pendidikan dalam Islam di atur sedemikian rupa agar murid terbentuk kepribadian Islamnya, karena itulah tujuan dari pendidikan . Akidah Islam akan di jadikan landasan sistem pendidikan sehingga perilaku yang bertentangan dengan akidah Islam tidak akan di beri ruang sedikit pun.
Jika sistem pendidikan Islam yang di terapkan maka akan kembali lahir bibit unggul sebagaimana masa kejayaan Islam terdahulu.
Berikut beberapa nama beserta karya spektakuler mereka hasil dari sistem pendidikan Islam:
Al-khawarizmi: penemu Al-Jabbar dan bapak matematika. Ibnu Sina: Bapak kedokteran dan penemu obat bius. Ibn al-Haytam: Penemu lensa optik dan ahli matematika. Al-jazari: Ahli mekanika dan penemu robot. Ibnu Qurra: Ahli ekonomi dan matematika. Al-Battani: Ahli Otonomi yang menemukan penentuan tahun
Dan masih banyak keberhasilan yang di capai oleh sang murid saat sistem pendidikan Islam di pakai untuk mencerdaskan juga meningkatkan ketakwaan. Apakah kita tidak menginginkan hal demikian terulang kembali? Jika jawabannya sangat ingin marilah sama-sama kita mengkaji Islam kaffah, agar sebagai umat Islam paham bagaimana cara merubah sistem sekuler menjadi sistem islam. Jangan pernah pesimis apalagi berpikir tidak mungkin. Karena Rasulullah Saw telah memberi contoh bagaimana beliau Allah mampukan merubah sistem jahiliah menjadi sistem Islam, yang kegemilangannya telah berhasil menjadikan remaja usia 21 tahun bernama Muhammad al-Fatih menjadi penakluk konstantinopel, ibukota Byzantium.
Wallahu'alam
Oleh: Meutia Ekawati
Aktivis Muslimah