Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Pengaruh Kesalehan Orang Tua pada Anak

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 06:54 WIB Last Updated 2024-10-18T23:55:01Z
TintaSiyasi.id-- Kesalehan orang tua memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan karakter dan kepribadian anak. Dalam Islam, orang tua yang saleh tidak hanya memberikan contoh kebaikan melalui perilaku mereka, tetapi juga membentuk fondasi spiritual dan moral yang kuat bagi anak-anak mereka. Kehidupan orang tua yang beriman dan taat kepada Allah SWT akan menjadi teladan nyata bagi anak-anak, yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi perilaku, keyakinan, dan pola pikir mereka.

Berikut beberapa pengaruh penting dari kesalehan orang tua terhadap anak:

1. Teladan Akhlak yang Baik
Orang tua yang saleh akan memberikan contoh akhlak yang baik kepada anak-anak mereka. Dalam banyak hal, anak-anak cenderung meniru perilaku dan sikap orang tuanya, terutama dalam hal kesabaran, kasih sayang, kejujuran, kedermawanan, dan tanggung jawab. Orang tua yang selalu mengutamakan nilai-nilai Islam, seperti berbuat baik kepada sesama, akan menginspirasi anak untuk melakukan hal yang sama.
"Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menunjukkan betapa besar pengaruh orang tua dalam membentuk keyakinan dan karakter anak. Kesalehan orang tua menjadi faktor penting dalam menjaga fitrah kebaikan yang ada dalam diri anak.

2. Membentuk Iman dan Takwa Anak
Orang tua yang rajin melaksanakan ibadah seperti shalat, membaca Al-Qur'an, bersedekah, dan berpuasa akan menanamkan nilai-nilai iman dan takwa dalam diri anak-anak mereka. Anak-anak yang melihat orang tuanya taat beribadah dan selalu mengingat Allah akan tumbuh dengan pemahaman bahwa agama adalah bagian penting dari kehidupan. Ini akan membangun dasar keimanan yang kuat dalam diri mereka.
"Dan perintahkanlah kepada keluargamu untuk mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya..." (QS. Thaha: 132)
Kesalehan orang tua mendorong anak-anak untuk meneladani dan mengikuti jejak ibadah mereka, menjadikan mereka generasi yang taat kepada Allah SWT.

3. Doa Orang Tua yang Mustajab
Doa orang tua, terutama doa seorang ibu, memiliki pengaruh besar dalam kehidupan anak. Orang tua yang saleh akan senantiasa mendoakan kebaikan dan keselamatan bagi anak-anaknya, baik di dunia maupun di akhirat. Doa yang tulus dari orang tua yang saleh menjadi salah satu faktor keberkahan hidup anak.
"Ada tiga doa yang mustajab tanpa keraguan: doa orang yang terzalimi, doa seorang musafir, dan doa orang tua untuk anaknya." (HR. Tirmidzi)
Kesalehan orang tua memastikan bahwa doa-doa mereka menjadi doa yang dikabulkan oleh Allah, yang akan memberi pengaruh positif dalam kehidupan anak-anak mereka.

4. Pendidikan Moral dan Spiritual
Orang tua yang saleh memahami pentingnya pendidikan, baik pendidikan agama maupun moral. Mereka akan mengajarkan nilai-nilai Islam sejak dini, seperti kejujuran, tanggung jawab, menghormati orang lain, serta pentingnya beribadah kepada Allah. Pengajaran ini dilakukan tidak hanya melalui kata-kata, tetapi juga melalui contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari.
"Jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka..." (QS. At-Tahrim: 6)
Orang tua yang saleh merasa bertanggung jawab untuk mendidik anak-anaknya agar terhindar dari perilaku buruk yang dapat menjerumuskan mereka ke dalam dosa.

5. Menciptakan Lingkungan yang Kondusif untuk Kebaikan
Orang tua yang saleh biasanya akan menciptakan lingkungan rumah yang penuh dengan nilai-nilai Islam dan kebaikan. Mereka akan menjaga agar rumah tangga dipenuhi dengan kedamaian, kebersamaan, serta kegiatan yang positif seperti membaca Al-Qur'an bersama, berdzikir, atau melakukan aktivitas sosial yang bermanfaat. Lingkungan rumah yang baik akan mendukung anak untuk tumbuh dengan karakter yang baik pula.
"Seorang mukmin itu adalah cerminan bagi mukmin lainnya." (HR. Abu Dawud)
Kesalehan orang tua juga akan mencerminkan bagaimana hubungan mereka dengan orang-orang di sekitar, yang kemudian akan menjadi contoh nyata bagi anak tentang bagaimana berinteraksi dan bersikap terhadap sesama.

6. Mengajarkan Kesabaran dan Keteguhan dalam Beribadah
Orang tua yang saleh adalah sosok yang sabar dan teguh dalam menjalankan ibadah, meskipun menghadapi berbagai cobaan dan tantangan. Dengan memberikan contoh nyata dalam kesabaran dan keteguhan, mereka mengajarkan anak-anak untuk tidak mudah menyerah dalam menjalankan perintah Allah, dan selalu berusaha menjadi hamba yang taat.
"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat." (QS. Al-Baqarah: 45)
Keteguhan orang tua dalam beribadah mengajarkan anak pentingnya konsistensi dalam menjalankan ajaran agama, baik dalam kondisi mudah maupun sulit.

7. Memperkuat Hubungan Keluarga melalui Nilai-Nilai Islam
Orang tua yang saleh sering kali memiliki hubungan yang erat dengan anak-anak mereka, karena hubungan ini dibangun di atas pondasi ajaran Islam. Mereka mendidik anak-anaknya dengan kasih sayang, perhatian, serta keinginan untuk membentuk anak-anak yang berakhlak mulia. Hubungan yang kuat ini didasari oleh rasa saling menghormati, mencintai, dan menegakkan nilai-nilai agama dalam keluarga.
"Orang yang terbaik di antara kalian adalah yang terbaik kepada keluarganya, dan aku adalah yang terbaik kepada keluargaku." (HR. Tirmidzi)
Orang tua yang saleh memahami bahwa keluarga adalah amanah dari Allah, sehingga mereka berusaha menjaga keharmonisan keluarga dengan menanamkan nilai-nilai agama yang kuat.

8. Keberkahan dalam Kehidupan Anak
Kesalehan orang tua dapat mendatangkan keberkahan dalam kehidupan anak-anaknya. Seorang anak yang tumbuh dalam keluarga yang saleh cenderung mendapat bimbingan yang baik dalam menghadapi kehidupan, serta memiliki pondasi spiritual yang kuat untuk meraih kesuksesan dunia dan akhirat. Kesalehan orang tua akan memberikan manfaat yang berkelanjutan, bahkan setelah mereka meninggal.
"Apabila seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali dari tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang mendoakannya." (HR. Muslim)
Anak yang tumbuh dengan pengaruh kesalehan orang tua akan menjadi aset bagi orang tua di akhirat, karena anak yang saleh akan selalu mendoakan mereka, sehingga amal kebaikan mereka terus mengalir.

9. Menghindarkan Anak dari Pergaulan Buruk
Orang tua yang saleh akan selalu berusaha menjaga anak-anaknya dari pengaruh pergaulan buruk. Mereka akan membimbing anak-anaknya untuk memilih teman yang baik, lingkungan yang positif, serta menjauhkan mereka dari pengaruh negatif yang bisa merusak akhlak dan keimanan. Dengan memberikan pengajaran yang benar, anak-anak akan lebih mampu memilah mana yang baik dan buruk, serta lebih bijak dalam memilih pergaulan.
"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka..." (QS. At-Tahrim: 6)

10. Menumbuhkan Cinta pada Agama
Kesalehan orang tua akan menumbuhkan cinta pada agama dalam diri anak-anak. Dengan melihat bagaimana orang tua mencintai Allah dan Rasul-Nya, anak-anak akan terinspirasi untuk mencintai agama mereka dan berusaha menjalankan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Cinta ini akan tumbuh seiring dengan pembelajaran agama yang diberikan oleh orang tua yang saleh.

Kesimpulan:

Kesalehan orang tua adalah faktor utama dalam pembentukan karakter anak yang baik, beriman, dan bertakwa. Pengaruh ini datang melalui teladan yang diberikan orang tua, doa yang selalu dipanjatkan, dan bimbingan moral serta spiritual yang mereka tanamkan sejak dini. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan keluarga yang saleh akan lebih kuat dalam menghadapi cobaan hidup, serta lebih mampu menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran Islam.

Apabila anak keturunan tumbuh dalam ketaatan kepada Allah dan Mendakwahkan agama-Nya, mereka semua kan bertemu di surga yang kekal sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya QS. Ath-Thur (52) : 21 )

Ya, betul sekali! Dalam surah Ath-Thur (52) ayat 21, Allah SWT memberikan kabar gembira kepada hamba-hamba-Nya yang beriman dan bertakwa bahwa mereka dan keturunan mereka yang mengikuti jejak kebaikan dan ketaatan akan dikumpulkan bersama di surga. Berikut adalah terjemahan ayat tersebut:
"Dan orang-orang yang beriman dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tidak mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya." (QS. Ath-Thur: 21)

Makna Ayat QS. Ath-Thur (52) : 21

Ayat ini menunjukkan kemurahan Allah SWT yang akan mempertemukan keluarga-keluarga yang beriman di surga, asalkan keturunan mereka mengikuti jejak iman dan amal saleh yang sama. 

Ada beberapa poin penting dari ayat ini:

1. Kesatuan dalam Iman: Allah SWT menjanjikan bahwa orang-orang beriman yang taat kepada-Nya dan anak-anak mereka yang mengikuti jejak keimanan akan disatukan di surga. Ini menjadi kabar gembira bagi orang tua yang berupaya mendidik anak-anak mereka dalam ketaatan kepada Allah, karena jika anak-anak mereka juga menjalani hidup dengan iman yang sama, mereka akan berkumpul kembali di akhirat dengan keluarga mereka yang beriman.

2. Pahala Tidak Berkurang: Meskipun anak-anak ikut disatukan dengan orang tua mereka di surga karena iman dan amal saleh mereka, pahala orang tua tidak akan berkurang. Ini menunjukkan keadilan dan rahmat Allah yang berlimpah, bahwa setiap orang tetap mendapatkan pahala sesuai amal mereka tanpa dikurangi.

3. Setiap Orang Terikat dengan Amalannya: Setiap individu bertanggung jawab atas amal perbuatannya sendiri. Anak-anak tidak bisa mengandalkan amal orang tua mereka untuk mencapai surga, begitu juga sebaliknya. Namun, jika mereka semua beriman dan beramal saleh, Allah SWT dengan rahmat-Nya akan mengumpulkan mereka bersama di surga.

Hikmah Ayat:

Ayat ini mengandung banyak hikmah yang bisa memotivasi orang tua untuk mendidik anak-anak mereka dalam kebaikan dan ketaatan kepada Allah SWT:
• Motivasi untuk Mendidik Anak dalam Iman: Ayat ini menjadi motivasi bagi orang tua untuk membimbing anak-anak mereka agar tumbuh dalam keimanan dan taat kepada Allah, karena janji Allah SWT bahwa mereka akan dikumpulkan di surga jika mengikuti jalan yang benar.
• Pengingat untuk Keturunan: Anak-anak diingatkan bahwa untuk bisa berkumpul bersama orang tua mereka yang beriman di surga, mereka juga harus berpegang teguh pada iman dan amal saleh.
• Keutamaan Iman dan Amal Saleh: Ayat ini menegaskan bahwa iman dan amal saleh adalah kunci kebahagiaan, tidak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat, di mana keluarga yang beriman akan dipertemukan kembali di tempat yang kekal.

Kesimpulan:

Dengan ayat ini, Allah SWT memberikan kabar gembira kepada para orang tua yang berusaha mendidik anak-anak mereka dalam jalan ketaatan, bahwa jika anak-anak mereka juga beriman dan beramal saleh, mereka akan dikumpulkan kembali di surga yang penuh kenikmatan. Ini juga menjadi pengingat bagi kita semua untuk terus menjaga keimanan dan ketaatan kepada Allah SWT, serta mendakwahkan agama-Nya kepada keturunan kita, agar kita semua bisa meraih kebahagiaan yang kekal bersama keluarga di akhirat.

Semoga kita dan keluarga kita termasuk dalam golongan yang dimaksudkan dalam ayat ini, dan Allah SWT mempertemukan kita di surga-Nya yang kekal. Aamiin.

Oleh. Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
Penulis Buku Gizi Spiritual. Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo

Opini

×
Berita Terbaru Update