TintaSiyasi.id -- Menyikapi setahun aksi genosida Zionis Israel terhadap Muslim Palestina, Direktur Forum on Islamic World Studies Ustaz Farid Wadjdi, mengatakan, yang terjadi di Palestina menunjukkan bahwa gembong kejahatan sesungguhnya adalah Amerika Serikat.
"Apa yang terjadi terhadap Palestina dan sekitarnya sekarang ini sekaligus menunjukkan bahwa gembong kejahatan dunia itu sesungguhnya adalah Amerika Serikat," ungkapnya di kanal YouTube Khilafah News, Rabu (9/10/2024), 1sr4el Menggila - Rezim Arab Cari Aman.
Ia mengungkapkan, entitas penjajah Yahudi ini bebas melakukan apapun karena Netanyahu dan Zionis Israel ini didukung oleh Amerika Serikat, termasuk untuk kepentingan politik pragmatisme masing-masing dari calon presiden, baik itu Donald Trump atau pun lawannya. Itu telah menunjukkan jaminan mereka terhadap entitas penjajah Yahudi.
"Dan Amerika lah yang terus membackup Zionis Yahudi ini dengan bantuan ekonomi, maupun bantuan militer. Jadi entitas penjajahan Yahudi ini sesungguhnya tidak ada apa-apanya kalau tidak didukung oleh Amerika Serikat dan sekutunya. Jadi gembong sebenarnya itu adalah Amerika Serikat," paparnya.
Selain itu juga, tidak bisa dilepaskan dari pengkhianatan penguasa-penguasa Arab. Jadi diamnya penguasa-penguasa Arab sekitarnya itulah yang membuat entitas penjajah Yahudi ini leluasa melakukan genosida, karena mereka bisa memastikan apapun yang mereka lakukan, penguasa-penguasa Arab ini tidak akan melakukan balasan yang signifikan. Meskipun entitas penjajah Yahudi ini sudah berulang-ulang mempermalukan penguasa-penguasa Arab. Itulah beberapa faktor kenapa kemudian entitas penjajahan Yahudi melakukan apapun seenaknya.
Lebih lanjut ia mengatakan, aksi genosida Zionis Israel itu, sesungguhnya menunjukkan telah runtuhnya sistem global (kapitalisme) yang dibangun oleh negara-negara Barat. Karena apa yang dilakukan oleh Zionis Israel ini jelas-jelas adalah genosida, jelas-jelas adalah pembantaian. Diperkirakan lebih dari 100.000 umat Islam di Palestina telah menjadi syuhada. Sementara serangan meluas sampai ke Lebanon Selatan. Dalam serangan terakhir ini saja ya diperkirakan lebih dari 500 yang menjadi korban akibat serangan entitas penjajah Yahudi ini.
"Tetapi bisa kita lihat bagaimana alat-alat organisasi internasional yang selama ini dibangga-banggakan oleh kapitalisme bisa membangun perdamaian itu telah gagal total, seperti PBB, mahkamah internasional dan sebagainya, seolah tidak ada yang bisa menghentikan kebiadaban Israel," imbuhnya.
Corong Amerika
Ia mengungkapkan, penguasa-penguasa Arab merekalah yang paling layak untuk disalahkan, karena telah menjadi kubah besi yang paling dekat dan paling kuat untuk melindungi entitas penjajah Yahudi ini dengan pengkhianatan dan diamnya mereka.
Oleh karena itu harus ada perlawanan di tengah-tengah umat Islam, terutama di negeri-negeri Arab untuk menumbangkan penguasa-penguasa pengecut ini. Peran strategis dari panglima perang itu menjadi sangat penting, karena di tangan merekalah saat ini kesempatan untuk kemudian membebaskan tanah Palestina. Sehingga mereka juga akan mendapatkan kemuliaan di sisi Allah SWT.
"Sebenarnya kalau kita lihat entitas penjajahan Yahudi ini sungguh sangat lemah. Apalagi kalau tentara-tentara kaum Muslimin melakukan ini (jihad) dengan dasar keimanan, dengan keyakinan bahwa Allah SWT. akan menolong kaum amuslimin, akan menolong tentara-tentara kaum Muslimin kalau tentara-tentara kaum Muslimin ini bergerak. Itu saja kalau tentara-tentara kaum Muslimin ini mau bergerak Allah SWT. akan menolong mereka," terangnya.
"Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman" (TQS At Taubah ayat 14).
"Di dalam ayat ini Allah sudah menjamin, kalau kaum Muslimin memerangi musuh-musuh Islam apalagi entitas penjajahan Yahudi yang demikian biadab, yang demikian keji, Allah sudah menjamin, perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu. Jadi itu tinggal menunggu bergeraknya tentara-tentara kaum Muslimin dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong tentara-tentara kaum Muslimin," jelasnya.
Itulah menurut Farid, yang seharusnya bisa membuat tentara kaum Muslimin untuk segera menolong saudara-saudara mereka, karena dengan dengan bergerak itulah Pertolongan Allah SWT. akan turun kepada tentara-tentara kaum Muslimin, “Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” (TQS. Muhammad ayat: 7).
Solusi Palestina
Ia menjelaskan, krisis Palestina ini akan selesai kalau masyarakat memahami apa yang menjadi persoalan sesungguhnya yaitu keberadaan entitas penjajah Yahudi di Palestina yang diberkati. Karena itu solusi apapun yang ditawarkan selama itu masih membuat eksis ya penjajah, maka krisis ini tidak akan pernah selesai. Ini hanya menjadi permainan politik oleh negara-negara adidaya, permainan politik bagi calon-calon presiden Amerika dalam pemilu mereka untuk kemudian menarik hati orang-orang Yahudi dengan mengorbankan kaum Muslimin.
"Ini juga menjadi permainan-permainan politik dari penguasa-penguasa Arab, yang seolah-olah berpihak pada Palestina, tapi itu semata-mata untuk mendapatkan simpati dari masyarakat. Mereka tidak melakukan tindakan yang nyata, demikian juga solusi dua negara jelas akan tetap mengakui eksistensi penjajah Yahudi," ujarnya.
Oleh karena itu apa yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan, adalah menghilangkan, mengusir penjajah Yahudi ini dari tanah Palestina dengan serangan militer. Hal itu merupakan tanggung jawab panglima-panglima perang di tengah-tengah kaum Muslimin yang memiliki persenjataan, pesawat-pesawat tempur dan tantara.
"Namun juga perlu kita catat, ketika kita berperang dengan entitas penjajahan Yahudi, ini adalah perang besar karena kita berhadapan sesungguhnya bukan dengan entitas penjajah Yahudi saja tapi kita berhadapan dengan negara yang melahirkannya yaitu Inggris, Amerika Serikat dan sekutunya. Nah di situlah relevansi Kenapa umat Islam ini butuh persatuan di level global. Persatuan level global itu tidak lain bisa terwujud ya kecuali dengan keberadaan khilafah. Itulah solusi yang akan menyelesaikan persoalan ini secara mengakar," pungkasnya.[] Alfia Purwanti