Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Pemerintahan Demokrasi Hanya Ingin Mengambil Suara Umat Islam

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 22:42 WIB Last Updated 2024-10-19T15:42:56Z
TintaSiyasi.id  Menyikapi kontestasi pemilihan kepala negara di dunia, termasuk negeri Islam, Aktivis Muslimah Ustazah Iffah Ainur Rochmah mengungkapkan, pemerintahan demokrasi memperlakukan kaum Muslim hanya Ingin mengambil suara umat Islam.

"Baru-baru ini kelompok Muslim Amerika menyatakan diri bubar untuk calon presiden AS Kamala Harris karena kontestasi pemilihan kepala negara di dunia termasuk negeri Islam, hanya ingin mengambil suara umat dengan memberikan janji seolah mereka bisa memperbaiki keadaan kaum Muslimin dan memberikan masa depan yang lebih baik bagi kaum Muslimin," jelasnya dalam “Muslim women for Harris Wazl Bubar, Masihkah Berharap pada Demokrasi?” di kanal Muslimah Media Hub, Sabtu (28/9/2024). 

“The News Week memberitakan di dalam headlines kelompok Muslim mencabut dukungannya pada Kamala Harris. Karena ia sama seperti tipologi calon-calon presiden yang kita bisa saksikan pada banyak kontestasi pemilihan kepala negara di dunia, mereka ingin mengambil suara kaum Muslimin, maka mereka memberikan janji seolah bisa memperbaiki keadaan kaum Muslimin dan mereka mengajukan dirinya akan menjadi pihak yang memberikan harapan dan masa depan yang lebih baik bagi kaum Muslimin," terangnya.

Dalam kampanyenya, Ustazah Iffah menuturkan bahwa Kamala Harris maju ke kontestasi presiden untuk memberikan jalan baru ke depan, yakni atas nama rakyat setiap orang Amerika terlepas dari apa pun.

“Harris juga seperti memberikan harapan kepada Muslim Amerika dikarenakan mereka tidak berkulit sama dan juga rasnya yang beda, latar belakangnya dan agamanya yang berbeda juga, tentu Mereka sangat berharap ada satu keadaan yang lebih baik dan tidak ada diskriminasi kepada kaum Muslim,” bebernya.

Ia menguraikan, kalimat tersebut sebenarnya menyatakan pada semua orang secara implisit berarti selama ini apa yang diharapkan oleh kaum Muslimin di Amerika belum benar-benar terwujud, aspirasi dan harapan mereka untuk mendapatkan keadilan ataupun sikap non diskriminatif karena agama dan latar belakang. 

“Harusnya kaum Muslimin di sana bisa membaca sepak terjang Kamalah Harris hari ini, tentu kemudian sepak terjangnya tidak akan jauh berbeda, manakala dia beneran terpilih sebagai presiden," imbaunya.

Ia mempertanyakan, saat ini Kamalah Harris sudah menjadi Wakil Presiden dan apa yang dilakukannya? Alasan kalau kaum Muslimin mencabut dukungannya terhadap Kamala Harris adalah karena ada sikap diskriminatif terhadap keluarga Palestina, tidak adanya panggung untuk bicara secara objektif tentang keadaan di Palestina.

“Pemerintah Amerika jelas-jelas adalah tulang punggung pasokan senjata dukungan politik dan bahkan kemudian apa saja yang dilakukan oleh entitas Zionis terhadap Palestina itu selalu dibenarkan oleh Amerika,” pungkasnya []Riana

Opini

×
Berita Terbaru Update