Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Pemberdayaan Care Work, Mengalihkan Tugas Perempuan sebagai Ibu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 01:53 WIB Last Updated 2024-10-21T18:54:14Z
TintaSiyasi.id  Aktivis Muslimah Indonesia Fatma Sunardi menyatakan dampak terbesar dari pemberdayaan care work adalah teralihkannya tugas perempuan sebagai ibu yang akan sangat dirasakan oleh anak-anak, keluarga dan masyarakat.  

“Pekerjaan penjagaan (care work) yang dikukuhkan oleh negara sekuler akan menjadi persoalan baru di tengah para ibu yang menderita karena kemiskinan akibat kegagalan ekonomi kapitalisme yang diterapkan saat ini. Impact terbesar adalah teralihkannya tugas sebagai ibu. Ini akan sangat dirasakan, baik oleh anak-anak, keluarga, dan masyarakat,” katanya dalam artikel yang berjudul Care Work (Kerja Perawatan) dan Fitrah Perempuan (Mengapa Mengomersialkan Perawatan?) yang dipublikasikan Muslimah News.id, Selasa (3/9/2024). 

Fatma menegaskan, akan berlaku  pelanggaran hukum syarak. “Hilangnya penilaian wajib pada beberapa tugas penjagaan akan berimplikasi pada dosa bagi pelakunya,” ujar Fatma.

Ia juga menyatakan, nilai kewajiban  mengasuh dan menjaga anak oleh seorang ibu, dan juga kewajiban anak untuk menjaga kedua ibu bapak yang sudah tua dan sakit, akan hilang. “Malahan ia akan dinilai sebatas sebagai bidang pekerjaaan semata,” ungkapnya.

Sedangkan dalam Islam, beber Fatma, kewajiban menjaga anak dan orang tua sangat berkait rapat dengan hukum perbuatan, yaitu kewajiban yang mana jika tidak dilaksanakan akan membuatkan individu tersebut berdosa. 

Seterusnya, lanjut Fatma, akan hilang nilai kasih sayang dan kemanusiaan. Mengganggap penjagaan hanya sebatas kerja, maka akan membuatkan penjagaan  dianggap sebagai perkhidmatan berbayar. 

“Hal ini menjadikan satu-satunya nilai yang ada pada penjagaan hanyalah nilai material semata,” katanya.

Sedangkan dalam penjagaan, jelas Fatma, ada kasih sayang seorang anak pada orang tua. Ada cinta seorang ibu pada anak, suami, dan keluarganya. Ada ketulusan cinta seorang manusia kepada manusia lain. 
“Nilai-nilai cinta yang menghadirkan kehangatan dan ketenangan ini akan hilang apabila perkhidmatan tersebut telah selesai dilaksanakan,” jelasnya lagi.

Menurutnya, akan berlaku pengeksploitasi terhadap wanita. Apabila diakui yang perkhidmatan penjagaan adalah satu pekerjaan, apatahlagi apabila negara melindunginya dengan adanya polisi untuk menggalakkan wanita menceburi bidang ini. 

“Maka, akan membuatkan wanita menjadikannya tujuan untuk mendapatkan pekerjaan. Sedangkan ekosistem kerja bagi wanita di dalam masyarakat sekuler sangat eksploitatif. Bermula dengan waktu bekerja yang panjang, gaji yang rendah, perlakuan majikan yang memandang rendah bidang ini. Maka tidak hairan jika ramai perempuan akan tereksploitasi,” tuntasnya. [] Safiyyah

Opini

×
Berita Terbaru Update