TintaSiyasi.id -- Serangan Israel pada Sabtu malam melalui udara telah membantai 73 warga Palestina di daerah permukiman di Beit Lahia, Gaza utara. Sayangnya Pemerintah negara-negara Arab lagi-lagi tidak berkomentar apapun atas serangan brutal tersebut. Kantor media pemerintah Gaza mengonfirmasi bahwa serangan Zionis Israel melalui udara menghantam daerah pemukiman padat penduduk sehingga korban meninggal begitu banyak, termasuk wanita dan anak-anak. (sindonews.com, 20/10/2024)
Tor Wennesland, koordinator PBB untuk proses perdamaian Timur Tengah mengatakan bahwa hal tersebut terjadi setelah berminggu-minggu operasi intensif Israel yang mengakibatkan banyak korban jiwa dari warga sipil dan hampir tidak adanya bantuan kemanusiaan yang menjangkau masyarakat di wilayah utara. (tempo.co.id, 21/10/2024)
Kembalinya serangan Zionis Yahudi yang semakin brutal tentu membuat hati siapa saja menangis. Namun mirisnya, setahun badai Taufan Al-Aqsha berlalu, serangan Zionis Israel terhadap Palestina masih sama. Bahkan belum ada titik terang atas nasib saudara kita disana. PBB yang digadang-gadang sebagai organisasi perdamaian dunia hanya bisa mengecam. Bahkan seolah membiarkan kebiadaban Zionis Israel terus menerus terjadi di Palestina.
Sungguh ini adalah pengkhianatan yang besar terhadap saudara sesama Muslim. Terlebih negeri-negeri Muslim yang memilki kekuasaan dan pasukan. Mereka seolah olah diam membisu dan buta terhadap persoalan Palestina. Hal tersebut terjadi karena sistem pemerintahan yang memaksa dan membuat para pemimpin negeri Muslim secara suka rela tidak mengulurkan tangannya terhadap negara Palestina. Sistem Demokrasi Sekularisme kufur yang melahirkan ide nasionalisme.
Nasionalisme yang lahir dari demokrasi telah menghalangi pemimpin negeri Muslim untuk bergerak nyata membela Palestina dengan jihad. Rasa dan sekat nasionalisme membutakan penderitaan negeri lain meskipun mereka saudara seakidah. Demikian pula kecintaan terhadap kekuasaan dan jabatan membuat mereka mati rasa. Kekuatan dan kekuasaan yang dimiliki para penguasa Muslim tidak berdaya menolong Palestina. Leher para penguasa telah dirantai oleh Zionis agar tidak melawan. Sistem kapitalisme yang menjerat para penguasa Muslim terjerat kedalam lubang kenistaan.
Untuk itu umat harus sadar dengan kesadaran politik yang sahih agar dapat terus bersuara dan menuntut pemimpin negeri Muslim segera mengirimkan pasukannya dan mengerahkan sepenuh kekuatan untuk berjihad di tanah Palestina. Sebab, menjaga perdamaian negeri Muslim adalah kewajiban seluruh umat Muslim di dunia. Palestina hanya akan bebas jika bantuan nyata berupa bantuan pasukan yang dikirim kepada mereka bukan hanya sekadar doa, makanan dan dana. Yang paling mereka butuhkan saat ini adalah tentara jihad yang jiwa raganya telah digadaikan kepada Allah SWT untuk membela agama dan tanah suci milik umat Muslim. Sebagaimana hal ini lah yang dilakukan oleh generasi terdahulu dalam mempertahankan tanah Palestina.
Memperjuangkan dan membela Palestina adalah amal yang luar biasa besar pahalanya. Ada banyak pujian dan keistimewaan untuk mereka yang turut serta membela Palestina. Sebab Palestina adalah negara yang dijanjikan oleh Allah SWT tetap milik umat Muslim. Sebab itulah bertahun-tahun Zionis telah memerangi dan membumi hanguskan Palestina namun tetap tidak bisa menguasai. Sebab Allah SWT sedang menunggu umat Muslim bergerak, sadar dan bersatu untuk membela dan membebaskan Palestina dari zionis Israel.
Maka dari itu, umat membutuhkan keberadaan payung yang akan melindungi seluruh umat Islam. Payung itu adalah khilafah. Khilafah adalah suatu kepemimpinan menyeluruh dan suatu pengaturan yang terkait dengan urusan khusus dan urusan umum dalam kepentingan-kepentingan agama dan dunia. (Al-Juwaini, Ghiyâtsul Umam, hlm 15).
Khilafah yang akan menjamin bebasnya negeri-negeri Muslim dari tahanan dan jajahan para kafir penjajah. Umat harus memahami kewajiban menegakkan khilafah. Oleh sebab itu, harus ada kelompok dakwah yang terus menyadarkan umat akan posisinya sebagai umat terbaik dan wajibnya menegakkan khilafah. Rasulullah SAW telah memberikan teladan bagaimana menegakkan negara yang menerapkan Islam secara kaffah. Umat wajib meneladaninya, berjuang dan bersatu untuk menegakkan khilafah demi membebaskan Palestina.
Wallahu a'lam bishshawab. []
Oleh: Yusniah Tampubolon
Aktivis Muslimah