TintaSiyasi.id -- Pendirian perguruan tinggi berbasis pesantren di Kabupaten Bandung, didukung oleh Bupati Bandung, Dadang Supriatna. Beliau mengungkapkan dukungannya ketika menghadiri doa bersama mengenang wafatnya KH Asep Syahroni, yaitu pendiri sekaligus sesepuh Yayasan Mathla'ul Anwar, Pesantren Palgenep sekaligus memperingati Maulud Nabi Muhammad SAW 1446 H, juga meresmikan renovasi Masjid Al Mukhlisin, di Ponpes Palgenep, Kecamatan Margahayu, pada Selasa (17/9/2024).
Beliau mengatakan perlunya didirikan perguruan tinggi, selain adanya SD ITU, SMP, SMA. Dalam sambutannya beliau menyatakan kesiapannya untuk mensupport keberlangsungan Pesantren Palgenep, baik secara pribadi ataupun institusi. Bupati Bandung juga berharap agar Pesantren Palgenep terus maju, untuk bisa mencetak anak-anak bangsa yang berkarakter dan berakhlaqul karimah. Beliau pun memberi selamat dan berterima kasih kepada bank bjb Cabang Soreang yang telah membantu menyelesaikan renovasi Masjid Al muhlisin dilingkungan Pesantren Palgenep. Beliau juga mengatakan, bahwa setelah beliau menjabat sebagai Bupati Bandung selama 3,5 tahun banyak peningkatan, seperti laju pertumbuhan ekonomi yang meningkat, juga Indeks Pembangunan Manusia, baik dari segi kesehatan, pendidikan juga daya beli masyarakat mengalami peningkatan.
Agus Yasmin sebagai Pimpinan Yayasan Mathla'ul Anwar Pesantren Palgenep, mengatakan bahwa pihak nya akan menjalankan amanah yang telah diberikan para leluhurnya untuk selalu berjuang dalam kebaikan dan akan selalu mendoakan para pendiri dan sesepuh Pesantren Palgenep.
Pemerintah memang sudah seharusnya mendukung masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan. Akan tetapi bukan hanya mendukung masyarakat dalam memajukan pendidikan saja. Pemerintah berkewajiban menjadi penyelenggara pendidikan, karena pendidikan adalah termasuk salah satu kebutuhan dasar masyarakat yang harus dipenuhi. Pemerintah berkewajiban menyelenggarakan pendidikan bagi seluruh warga secara gratis dan tentu saja harus berkualitas. Pemerintah tidak boleh abai dalam mengurusi urusan umat. Warga harus diberi kesempatan seluas-luasnya untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi secara gratis. Sejatinya pemerintah adalah ra'in, yang bertugas mengurusi umat termasuk dalam bidang pendidikan.
Di dalam sistem kapitalis biaya pendidikan memang sangat mahal, sehingga banyak masyarakat yang tidak mampu melanjutkan pendidikan, bahkan banyak anak-anak yang putus sekolah karena ketidakmampuan orang tua dalam membiayai putra-putrinya untuk melanjutkan pendidikan. Hanya orang-orang berduitlah yang bisa mengenyam pendidikan tinggi.
Dalam sistem kapitalis pendidikan menjadi lahan bisnis, sehingga ketika masyarakat menginginkan pendidikan yang berkualitas semakin mahal biayanya. Di sisi lain kurikulum sistem pendidikan kapitalis sekuler ini memisahkan agama dari pendidikan, alhasil akan melahirkan generasi yang minim dari segi akhlak dan akidah. Inilah bukti kegagalan dari sistem kapitalis sekuler. Dari segi pendidikan tidak mampu melahirkan generasi cemerlang yang berkualitas.
Generasi cemerlang lahir dari peradaban Islam, karena Islam dijadikn sebagai pembentuk karakter dan kepribadiannya. Pendidikan Islam memadukan keimanan dan ilmu kehidupan, sehingga berpengaruh besar dalam setiap amal perbuatan. Peradaban Islam berjaya selama 13 abad lamanya, dan banyak melahirkan cendikiawan dan ilmuwan muslim yang ahli diberbagai bidang. Seperti Al Khawarizmi, seorang ahli matematika, terkenal sebagai penemu aljabar, Jabir Ibnu hayyan seorang ahli kimia, Ibnu Sina seorang ahli kedokteran, beliau dijuluki bapak kedokteran sedunia yang sampai sekarang beliau menjadi rujukan dalam dunia kedokteran, dan masih banyak lagi para cendikiawan muslim lainnya yang lahir dari peradaban Islam yang gemilng, dan menjadi pelopor atau perintis kemajuan ilmu pengetahuan, sains dan teknologi, sehingga kita dapat merasakan kemajuannya hingga saat ini. Dunia barat bahkan sangat berterima kasih kepada peradaban Islam yang telah memberikan sumbangan besar bagi kemajuan peradaban manusia.
Sistem pendidikan Islam memiliki visi yng jelas, yakni mencetak generasi dengan pola fikir dan pola sikap yang sesuai dengan Islam, yaitu berkepribadian Islam. Dengan kurikulum yang berlandaskan akidah Islam, sehingga melahirkan generasi yang tinggi akhlaqnya, cerdas dan kuat imannya. Apalagi ditopang dengan sistem perekonomian Islam yang akan menyejahterakan masyarakat, karena kebijakan bersumber pada syariat Islam.
Negara sebagai raain menjamin hak pendidikan bagi seluruh warganya tak terkecuali, menyusun kurikulum pendidikan yang berbasis akidah Islam, dan menciptakan lingkungan dengan ketaqwaan komunal melalui sistem pergaulan Islam. Ditunjang dengan orang tua yang memiliki pemahaman Islam, sehingga tidak salah dalam mendidik dan mengasuh putra-putrinya.
Selain pembiayaan, negara Islam juga menjamin keberlangsungan sistem pendidikan tersebut, yaitu dalam bentuk jaminan dan realisasi pembangunan infrastruktur pendidikan, sarana dan prasarana. Termasuk anggaran untuk menyejahterakan pegawai dan guru pengajar.
Di dalam sistem Islam, pemimpin negara dengan penuh keimanan dan ketaqwaan menjalankan amanah sebagai raain, yaitu mengurusi seluruh urusan umat, termasuk dunia pendidikan. Seperti yang terjadi dimasa Rasulullah SAW, pada masa perang badar, beliau melepaskan satu tawanan badar untuk mengajarkan 10 orang kaum Muslim ketika di Madinah. Betapa besarnya perhatian Islam terhadap pendidikan, sehingga banyak melahirkan generasi yang cemerlang, cerdas, dan berakhlak tinggi. Bahkan di dalam hadist Rasulullah SAW mengatakan, bahwa menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap kaum Muslim, baik laki-laki atau perempuan. Inilah urgensi diterapkan sistem Islam, agar para penguasa melaksanakan amanah dengan benar dan sungguh-sungguh, berlandaskan keimanan dan ketaqwaan dan rasa takut terhadap sang khaliq, sehingga masyarakat terpenuhi semua kebutuhan dasarnya, termasuk pendidikan yang berkualitas, sehingga melahirkan generasi yang cemerlang yang berlandaskan keimanan dan ketakwaan terhadap Allah SWT.
Wallahu a'lam. []
Oleh: Enung sopiah
Aktivis Muslimah