Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Kenakalan Remaja Solusinya Moderasi Beragama? Tidak Nyambung!

Senin, 21 Oktober 2024 | 09:54 WIB Last Updated 2024-10-21T02:54:32Z

TintaSiyasi.id -- Di tengah kondisi kenakalan remaja yang semakin marak dan brutal, ibu iriana jokowi dodo pada Rabu (11/09/2024) malah melakukan sosialisasi moderasi beragama. Sosialisasi ini ia lakukan bersama para istri menteri di kota balikpapan yang dihadiri oleh 500 orang pelajar.

Tagar moderat sejak dini dan tema cinta Tuhan dengan cinta Indonesia menjadi inti dalam acara tersebut. Sejatinya moderasi beragama merupakan proyek barat untuk de-ideologi Islam. Ide merupakan hasil rekomendasi Rand Corporation yang di pasarkan ke negeri-negeri islam. Targetnya adalah untuk mencegah kebangkitan islam/khilafah. Moderasi mengakibatkan umat makin jauh dari agamanya. Maka jelaslah moderasi beragama dalam pandangan Islam adalah ide yang berbahaya, sehingga umat harus menolaknya. Narasi moderasi beragama memang kian gencar disuarakan oleh tokoh-tokoh politik semenjak dimasukkan ke dalam anggaran rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2020/2024.

Adapun program kerja turunannya dikhususkan pada dunia pendidikan dengan melakukan banyak seminar, membangun rumah-rumah moderasi, memasukkannya pada kurikulum, hingga pengadaan lomba-lomba terkait moderasi beragama. Institusi pendidikan seperti sekolah dan perguruan tinggi menjadi sasaran empuk karna dari sanalah pemerintah dapat dengan mudah mencetak bibit unggul, calon manusia moderat. 

Kementerian agama menjadikan moderasi beragama sebagai salah satu program prioritas. Bayangkan saja, program satu ini mendapat perhatian khusus dengan peningkatan angka anggaran. Pada 2021, DPR-RI telah menetapkan APBN moderasi beragama sebesar Rp. 3,2 Triliun, setelah sebelumnya hanya Rp. 400 Miliar. Menurut menteri agama, angka ini masih sangat kecil apalagi untuk dibagi-bagi ke seluruh wilayah Indonesia. Oleh karena itu, pihaknya akan terus berupaya dalam menaikkan anggaran moderasi beragama. Maka tidak aneh, pada APBN 2024, anggaran untuk moderasi beragama naik pesat menjadi Rp. 74 Triliun. Rupanya moderasi beragama ini bukanlah wacana yang diketuskan oleh pemerintah Indonesia semata. Wacana ini merupakan hasil turunan dari program global yang dikonsepkan oleh Barat. Lembaga think tank asal Amerika serikat, Rand Corporation pada tahun 2007 membangun sebuah Roadmap untuk membentuk jaringan Muslim moderat di seluruh dunia.

Tujuannya ialah menghilangkan citra islam yang terkesan mengancam, penuh akan kekerasan, dan radikalisme pasca meletusnya Peristiwa 11 september 2001 menurut mereka, muslim yang tidak moderat dapat mengganggu dan mengancam nilai-nilai HAM dan tidak menghormati keberagaman agama di luar Islam. Wacana ini terus dinarasikan hingga resolusi majelis umum PBB mendeklarasikan tahun 2019 sebagai international year of moderation. 

Dari sini jelas, moderasi beragama syarat akan kepentingan barat yang ingin menanamkan pengaruh pemisahan agama dari ruang-ruang sosial masyarakat. Tidak nyambung, bukannya fokus terhadap penuntasan masalah kenakalan remaja, pemerintah justru memberikan sosialisasi moderasi beragama kepada para remaja. Bagaimana ceritanya narasi dan cara berpikir moderat dapat menuntaskan kasus bullying, pornografi, LGBT, seks bebas, bunuh diri, hingga pembunuhan yang akhir-akhir ini oleh para remaja? Tidak ada nyambungnya sama sekali dengan akar persoalan generasi. Justru generasi remaja kita semakin jauh dari profil kepribadian Islam. 

Dalih pemerintah menyasar anak-anak dan remaja pada institusi pendidikan pada dasarnya ialah untuk menangkal sikap radikalisme yang dipandang sebagai musuh bebuyutan ideologi kapitalisme. Usia remaja seharusnya diisi dengan internalisasi nilai-nilai tauhid untuk mengesakan Allah semata. Nampak jelas yang jadi perhatian pemerintah kepada remaja adalah bukan kerusakan moral mereka, tetapi ancaman kebangkitan Islam. Simpelnya, penguasa kita saat ini sedang menjadi watchdog sistem yang disetir Barat. []


Oleh: Rahma
Praktisi Pendidikan

Opini

×
Berita Terbaru Update