Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Kekerasan Seksual di Lingkungan Pendidikan: Kegagalan Sistem Sekularisme

Senin, 28 Oktober 2024 | 08:06 WIB Last Updated 2024-10-28T01:06:50Z
TintaSiyasi.id -- Pelecehan Seksual di Sekolah 

Kasus pelecehan seksual pada anak di bawah umur yang berulang kali terjadi di ruang lingkup pendidikan menjadi permasalahan yang sangat serius, karena dampaknya yang buruk terhadap fisik, psikis, dan mental korban yang dapat menimbulkan trauma yang mendalam dalam kehidupan mereka, sehingga semua itu menjadi bukti potret buram dari penerapan pendidikan sekuler yang tidak mampu memberikan perlindungan yang seharusnya kepada anak-anak.

Dikutip dari Tribun Jabar.id, Bandung. Seorang oknum guru kesenian di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, ditangkap setelah melakukan tindakan pelecehan. Kapolresta Bandung, Kombes Polri Kusworo Wibowo, menjelaskan bahwa oknum guru kesenian yang berinisial K (54) tersebut ditangkap atas tindak pidana persetubuhan terhadap anak didiknya yang masih di bawah umur.

Tindakan pidana pelecehan yang dilakukan oknum guru K terhadap anak didiknya tersebut terjadi pada bulan Juli 2024, di masjid sekolah saat sore hari setelah kegiatan belajar mengajar selesai. Menurut penjelasan, pada saat itu korban ASA (14) sedang menunggu di depan ruko orang tuanya yang berjualan bakso. Kemudian, tersangka memanggil ASA untuk mendekati masjid SMP," jelasnya kepada Tribun Jabar pada Senin (14/10/2024).

Krisis Moral dalam Sistem Sekulerisme

Kasus di atas hanya segelintir dari banyaknya kasus pelecehan seksual yang semakin marak terjadi di lingkungan pendidikan. Miris sekali, seharusnya lingkungan pendidikan merupakan tempat yang aman setelah rumah. Lingkungan pendidikan adalah tempat untuk pembentukan karakter dan perawatan moral anak didik sebagai generasi penerus bangsa. Seorang pendidik seharusnya memberikan perlindungan terhadap anak didiknya, bukan merusak masa depannya.

Namun, fakta hari ini menunjukkan bahwa penerapan sistem sekularisme yang mendominasi dunia pendidikan telah gagal memberikan perlindungan yang memadai terhadap anak didiknya, karena pendidikan saat ini hanya berorientasi pada materi, baik bagi murid maupun para guru, di mana para murid dididik untuk menjadi pekerja yang produktif, sementara para guru pun diarahkan pada kegiatan administratif yang cenderung mengabaikan aspek pengembangan karakter dan moral yang seharusnya menjadi fokus utama pendidikan.

Hal ini tentu mengakibatkan tergesernya tujuan utama generasi sebagai agen perubahan dan guru pencetak generasi tersebut. Dan dampak lainnya ialah banyaknya penyimpangan yang terjadi termasuk pelecehan dalam dunia pendidikan. Ditambah minimnya peran pengawasan dari institusi pendidikan, lemahnya penegakan hukum, dan krisis moral adalah faktor penyebab semakin maraknya kasus pelecehan seksual di lingkungan pendidikan. 

Hal ini tidak lain adalah dampak nyata dari pemisahan agama dari kehidupan dan pemisahan agama dari negara, yang menyebabkan negara menetapkan aturan-aturan sendiri yang, tentu saja, tidak sesuai dengan fitrah manusia. Karena manusia adalah makhluk terbatas yang membutuhkan panduan dalam dalam menjalani kehidupan dari zat yang menciptakannya bukan membuat aturannya sendiri.

Solusi Islam

Apa yang terjadi saat ini merupakan konsekuensi dari penerapan sistem sekularisme, yang semakin meyakinkan kita bahwa pendidikan yang dikelola di bawah naungan sekularisme menjadi sangat bobrok. Seperti hadist Rasulullah SAW :
“Apabila amanah sudah hilang, maka tunggulah terjadinya kiamat”. Orang itu (Arab Badui) bertanya, “Bagaimana hilangnya amanat itu?” Nabi saw menjawab, “Apabila suatu urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah terjadinya kiamat.” (HR. Al-Bukhari).

Oleh karena itu, diperlukan solusi yang efektif agar baik murid maupun guru dapat menjalankan kehidupan pendidikan dengan aman dan nyaman, di mana dalam hal ini peran negara sangat penting untuk memberikan pengawasan yang ketat terhadap institusi pendidikan, sehingga semua itu dapat terwujud melalui penerapan syariat Islam secara menyeluruh dalam berbagai aspek kehidupan yang tidak hanya mengedepankan aspek pendidikan, tetapi juga meliputi nilai-nilai moral dan etika yang dapat memberikan perlindungan dan kesejahteraan bagi semua pihak yang terlibat.

Solusinya hanya dengan sistem pendidikan Islam yang akan melahirkan seorang pendidik yang kompeten dan berkepribadian Islam, yang dapat mencetak anak didiknya menjadi generasi kuat dengan berbekal ilmu dan memiliki prinsip yang teguh, tidak hanya berfokus pada harta, tetapi juga berusaha untuk berbuat baik dengan memanfaatkan ilmu yang dimilikinya.

Dengan menerapkan syariat Islam secara kaffah dalam berbagai aspek kehidupan, maka akan tercipta lingkungan pendidikan yang aman, bermartabat, dan melahirkan seorang pendidik yang menjadi suri teladan bagi anak didiknya, serta mencetak generasi yang gemilang. Sistem pendidikan Islam adalah yang sesuai dengan fitrah manusia, yang akan mendatangkan "Rahmatan lil alamin" bagi seluruh umat manusia.

Wallahu a'lam bishawab.

Oleh: Yulia Ningsih
Aktivis Muslimah

Opini

×
Berita Terbaru Update