Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Jabatan Politik Bukanlah Hak Melainkan Taklif dan Amanah

Rabu, 30 Oktober 2024 | 17:03 WIB Last Updated 2024-10-30T10:03:32Z
TintaSiyasi.id -- Muslimah Media Hub (MMH) memaprkan dimensi pemerintahan dalam Islam yakni memangku jabatan politik bukanlah hak, melainkan taklif dan amanah.

"Dimensi pemerintahan khas dalam Islam, yakni memangku jabatan politik bukanlah hak melainkan taklif dan amanah," ujarnya di YouTube Muslimah Media Hub: Retreat Pejabat, Akankah Membawa Kebaikan bagi Rakyat?| The Topics, Selasa (29/10/2024).

MMH menjelaskan, jabatan bukan sesuatu yang patut dibanggakan demi eksistensi diri, diperebutkan atau bahkan jalan memperkaya diri dan golongan. Jabatan adalah amanah yang besar, perkara berat yang akan dipertanggungjawabkan di dunia dan di akhirat. Dimensi ruhiyah jabatan politik semakin terasa tatkala Rasulullah Saw mengingatkan dalam hadisnya. Kemudian ia membacakan hadis riwayat Bukhari dan Muslim.

"Dari Abu Musa Al-Asy'ari radhiyallahu Anhu, ia berkata bersama dua orang saudara sepupu saya mendatangi Rasul Shallallahu Alaihi Wasallam, kemudian salah satu diantara keduanya berkata, 'Wahai Rasulullah, berilah kami jabatan pada sebagian dari yang telah Allah kuasakan terhadapmu." Dan yang lain juga berkata begitu, lalu Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, 'Demi Allah, aku tidak akan mengangkat pejabat karena memintanya atau berambisi dengan jabatan itu."

MMH melanjutkan, di hadis yang lain yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim juga dijelaskan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,' Siapa yang diamanahi Allah untuk memimpin rakyat, lalu ia tidak memimpinnya dengan tuntunan yang baik, maka ia tidak akan dapat merasakan bau surga.'

"Seperti inilah pandangan Islam mengenai jabatan. Jabatan harus diamanahkan kepada orang terbaik diantara yang terbaik. Amanah jabatan pun berat pertanggungjawabannya di dunia dan di akhirat. Oleh karenanya, khalifah sebagai kepala negara diperintahkan untuk memperhatikan kualitas individu yang dipilihnya. Mereka dipilih dari orang-orang yang terbaik diantara yang terbaik. Mereka dipilih dari orang yang memiliki integritas atau Syahsiyah Islamiyah tinggi dan punya kapabilitas jauh dari konflik kepentingan," bebernya.

Hal tersebut lanjutnya, sebagaimana yang dijelaskan oleh Syekh Taqiyuddin an-Nabhani dalam kitab Asy Syahsiyah juz 2 halaman 95. Imam Ibnu Taimiyah dalam kitab As-Siyasah asy-Syar'iyyah dan kitab-kitab fikih siyasah lainnya. Selain itu, dalam sistem khilafah aturan yang diterapkan adalah aturan Allah yang sudah pasti atau fix dan mengikat semua pihak baik pejabat, aparat maupun rakyat.

"Ketaatan kepada aturan Allah inilah yang menjadikan hidup bisa sejahtera dan terwujud rahmat bagi seluruh alam sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam Al-Qur'an surah Al-A'raf ayat 96 yang artinya jikalau penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan ayat-ayat kami itu, maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya," pungkasnya.[] Nabila Zidane

Opini

×
Berita Terbaru Update