Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Israel Serang Markas UNIFIL Lukai 2 TNI, FWIS: PBB Tidak Berwibawa

Senin, 14 Oktober 2024 | 17:23 WIB Last Updated 2024-10-14T10:24:32Z
TintaSiyasi.id -- Serangan militer Zionis Israel ke area markas pasukan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) UNIFIL di Lebanon selatan menyebabkan 2 prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI), dinilai Direktur Forum on Islamic World Studies Ustaz Farid Wadjdi menunjukkan tidak adanya wibawa PBB di mata entitas penjajahan Zionis Israel.

"Menunjukkan ketiadaan kewibawaan PBB di mata entitas penjajahan Yahudi ini. Karena adalah tidak mungkin ya serangan dilakukan terhadap markas besar pasukan perdamaian ini kalau PBB ini berwibawa," tuturnya kepada Tintasiyasi.Id, Jumat (11/10/2024).

Ia menilai, serangan yang dilakukan oleh entitas penjajah Yahudi pada Kamis (10/10) malam itu sesungguhnya makin memperkuat bukti bahwa bagi entitas penjajah Zionis Israel tidak ada yang bisa menghalanginya untuk melakukan apa pun yang mereka inginkan, sekalipun itu harus menyerang markas besar PBB. Ketiadaan wibawa PBB itu karena menurutnya, entitas penjajah Yahudi tahu persis adalah alat politik Barat.

"Entitas penjajah Yahudi ini juga paham persis PBB adalah alat politik Barat yang itu hanya akan bertaji kalau didukung oleh Amerika Serikat yang telah menegaskan harga mati membela entitas penjajah Yahudi ini," ujarnya.

Tidak Cukup Mengutuk

Sementara itu, sikap pemerintah Indonesia merespons serangan Zionis Israel itu menurut Farid semestinya tidak cukup hanya sekadar mengutuk. Bagi negara-negara Muslim, termasuk Indonesia sesungguhnya bisa melakukan tindakan lebih daripada mengutuk kalau mereka memang serius untuk membebaskan tanah Palestina. Persoalan krisis Palestina ini sesungguhnya sangat jelas di depan mata, yaitu keberadaan entitas penjajah Yahudi di tanah Palestina. 

"Tidak bisa dikatakan ada upaya yang sungguh-sungguh untuk membela dan membebaskan tanah Palestina ini, kecuali dengan mengirimkan pasukan militer memerangi entitas penjajah Zionis Israel Yahudi ini. Karena, inilah tindakan yang sungguh-sungguh akan menyelesaikan persoalannya, ya. Karena persoalannya itu justru ada pada adanya keberadaan entitas penjajah Yahudi ini," ungkapnya.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, seharusnya Indonesia dan seluruh negeri-negeri Muslim bersatu menggerakkan tentaranya untuk membebaskan Palestina karena hanya dengan cara itulah keberadaan penjajah Zionis Israel bisa diusir. Berharap pada solusi dari PBB, solusi dua negara, maupun solusi perdamaian yang digagas oleh negara-negara besar hanyalah solusi yang membius.

"Itu adalah solusi-solusi yang membius melalaikan dan sekaligus merupakan penghianatan ya kepada umat Islam karena solusi solusi itu sesungguh memperkuat eksistensi penjajah Yahudi," tegasnya.

Ia menegaskan, jika negeri-negeri Muslim bersatu, maka bisa mengusir penjajah dan membebaskan tanah Palestina sekalipun mereka harus menghadapi Amerika Serikat. Karena ada satu kekuatan yang tidak dimiliki oleh Amerika Serikat dan sekutunya, yaitu kekuatan akidah. Kekuatan keimanan kepada Allah. 

"Keyakinan bahwa siapa pun yang menolong agama Allah, Allah akan menolong; keyakinan bahwa kalau umat Islam memerangi musuhnya, Allah akan menjadikannya mengalahkan musuh-musuh itu melalui perantara umat Islam yang bergerak untuk melakukan jihad fisabilillah," ujarnya.

Karena itu, ia juga menegaskan bahwa semestinya Indonesia mengemban solusi tuntas, yaitu kembali kepada Islam. Inilah solusi tuntas yang harus diemban, bukan hanya Indonesia, tapi bagi seluruh negeri Islam. 

"Nah, kalau kita kembali kepada Islam, sebenarnya langkahnya itu sudah sangat jelas. Bersatu, dengan mengirimkan pasukan bersenjata melakukan jihad fisabilillah. Dan itu tentu membutuhkan institusi yang menyatukan umat Islam, yaitu institusi khilafah ala minhajinnubuwwah," pungkasnya.[] Saptaningtyas

Opini

×
Berita Terbaru Update