TintaSiyasi.id -- Harga beras di Indonesia dinilai melonjak dibandingkan negara lain. Tak dipungkiri, biaya produksi beras di dalam negeri memang telah meningkat. Dengan harapan adanya kenaikan harga beras akan berdampak pada para petani sehingga mereka mendapatkan keuntungan yang layak dari hasil pertanian mereka. Harga gabah yang diterima petani bahkan melebihi Harga Pembelian Pemerintah (HPP), memberikan keuntungan bagi mereka. (Liputan 6.com, 21/9/2024)
Indonesia adalah negeri yang terkenal subur, mampu menghasilkan semua jenis pertanian termasuk padi ini. Namun fakta lain, ironinya adalah terjadinya krisis harga beras. Padahal masa panen padi setiap daerah tidak bersamaan secara otomatis jumlah persediaan beras harusnya tercukupi dengan baik.
Jika benar kenaikan harga beras ini demi petani, maka petani akan sejahtera. Akan tetapi fakta yang terjadi kenaikan harga beras ini hanya terjadi di konsumen saja tidak menyentuh petani sama sekali. Harga padi di petani masih tetap murah bahkan cenderung anjlok, walhasil secara otomatis petani mengalami kerugian yang sangat besar.
Dari kenaikan harga ini petani yang paling dirugikan, karena tidak sebanding dengan biaya produksi. Mahalnya benih dan pupuk di pasaran menyebabkan banyak petani yang tidak mampu membeli benih Kembali. Permasalah ini selalu terulang dan tidak ada penanganan dan solusi yang serius dari pemerintah. Ujung-ujungnya, petani selalu menjadi pihak yang lemah.
Pemerintah cenderung memberi solusi instan tentang kenaikan bahan pangan dengan impor. Padahal solusi tersebut hanya mampu menyelesaikan masalah sementara, sedangkan persoalan petani tetap akan berlanjut. Harusnya pemerintah memberi solusi penyelesaian harga ini dengan menekan biaya produksi dan memberi kemudahan bagi petani.
Permasalahan kenaikan harga ini tidak akan pernah selesai jika pemerintah tetap berpegang teguh dengan sistem saat ini. Dimana sistem saat ini tidak berpihak kepada rakyat, Sistem ini hanya berpihak kepada mereka yang memiliki kepentingan dan memiliki kekuasaan serta pemodal saja. Maka jangan pernah berharap akan ada berubahan di negeri ini.
Islam memiliki solusi tentang pendistribusian bahan pangan kepada rakyat dengan baik tanpa harus mengorbankan dan menguntungkan pihak tentu saja.
Islam akan mendorong produksi pangan untuk kesediaan yang memadai sehingga akan menekan harga pasar, negara akan bertanggungjawab akan pendistribusian produksi seperti benih dan pupuk serta sarana pertanian sehingga tidak ada petani yang mengalami kesulitan. Negara juga akan mendorong petani untuk meningkatkan produktivitasnya dalam bertani. Negara juga akan mengawasi pasar sehingga tidak ada penyelewengan dan kenaikan harga yang akan merugikan masyarakat
.
Rasulullah pernah bersabda :
أَلَا كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ فَالْإِمَامُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى أَهْلِ بَيْتِ زَوْجِهَا وَوَلَدِهِ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ وَعَبْدُ الرَّجُلِ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُ أَلَا فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ.
Artinya: “Ketahuilah Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya atas yang di pimpin, penguasa yang memimpin rakyat banyak dia akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, setiap kepala keluarga adalah pemimpin anggota keluarganya dan dia dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, istri pemimpin terhadap keluarga rumah suaminya dan juga anak-anaknya. Dia akan dimintai pertanggungjawabannya terhadap mereka, dan budak seseorang juga pemimpin terhadap harta tuannya dan akan dimintai pertanggungjawaban terhadapnya, ketahuilah, setiap kalian adalah bertanggung jawab atas yang dipimpinnya." (HR Bukhari)
Walhasil, dengan menerapkan Islam secara menyeluruh dalam seluruh aspek kehidupan, termasuk dalam bidang pertanian, telah terbukti mampu memberikan kebaikan bagi masyarakat
Wallahu a'lam. []
Oleh: Lutfiatul Khasanah
(Pendidik)