Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Ideologi yang Dibawa Presiden Baru Akan Mempengaruhi Seluruh Turunannya

Rabu, 30 Oktober 2024 | 17:07 WIB Last Updated 2024-10-30T10:07:53Z
TintaSiyasi.id -- Pengamat Politik Ahmad Hanafi Rais, menegaskan bahwa ideologi yang dibawa presiden baru akan mempengaruhi seluruh turunannya.

"Ide apa ini, kalau sudah kita tengok, sudah ketemu ideologi yang ada di dalam Sang Presiden yang baru atau kabinetnya begitu ya, maka itu akan mempengaruhi seluruh turunannya," ujarnya di YouTube Dakwah Jateng: Pemerintah Baru, Harapan Baru? Senin, (28/10/2024).

Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI tersebut memaparkan bahwa dari ideologi yang diemban, maka kebijakannya bisa diukur, kemudian tampilannya bisa diukur, cara mungkin mereka menampilkan kekuatannya bisa diukur bahkan diksi-diksi yang dipakai pun juga bisa diukur hanya dari ide apa atau ideologi yang dibawakan oleh presiden atau kabinetnya.

"Nah, pernah saya ingat sekali sampai sekarang ya, kalau presiden sebelumnya itu istana lama istilahnya ya, istana lama sama Istana baru. Kalau istana lama itu selama sepuluh tahun kemarin itu, di tahun 2017 bisa di google nanti bapak-bapak. 24 Maret 2017 itu pernah bilang bahwa agama harus dipisahkan dari politik. Jadi, ini bukan kita menduga-duga, wong itu keluar dari lisannya presiden sendiri pada waktu itu bahwa agama harus dipisahkan dari politik," ingatnya.

Ia meyakinkan bahwa waktu itu presiden mengatakannya dengan serius karena hingga detik ini pun tidak diralat. Artinya, perkataan tersebut tidak dicabut dan sampai sekarang masih berlaku. Maka berarti ideologi tersebutlah yang sebenarnya akan bisa diukur turunan-turunannya dalam bentuk kebijakan, dalam tampilannya dan segala macam, redaksi, komunikasi, politiknya dan juga bisa dipakai untuk mengukur pemerintahan baru.

"Ya kalau sudah dikatakan agama dipisahkan dari politik, ya berarti ini kalau bahasa literaturnya adalah ini fasluddin 'anil hayah memisahkan agama dari seluruh kehidupan. Karena di sini adalah semuanya politisi ya, iya kan ya? Kan hadir diforum ini, berarti politisi semua. Maka berarti seluruh kehidupan enggak usah bawa-bawa agama, gitu atau yang kita sebut dengan istilah paling gampang sekularisme," ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa ide sekularisme hidup nyata, apakah dibawa oleh istana lama ataukah juga tetap akan dibawa oleh istana baru, rasa-rasanya tidak ada ralat. Sekalipun tidak keluar dari lisan presiden baru secara langsung, tapi kira-kira bisa dikatakan bahwa struktur ide atau ideologi yang di bawah adalah sama.

"Sehingga nanti, kita akan bisa melihat bagaimana kemudian ketika kabinetnya mengeluarkan kebijakan ya, misalnya kebijakan ekonominya atau kebijakan tentang nanti mungkin terkait dengan hubungan antara agama begitu ya, kecuali kebijakan pedesaan ya. Karena kepala desa disuruh ikut haul ya, kemarin ya, itu mungkin agak lain gitu ya. Artinya kebijakan umumnya sumbernya itu udah ini duluan sudah sekularisme duluan fasluddin 'anil hayah pemisahan agama dari seluruh kehidupan sehingga memang ukurannya itu tidak ada blas agamanya, apalagi standarnya Islam," pungkasnya.[] Nabila Zidane

Opini

×
Berita Terbaru Update