Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Deflasi Tanda Kemerosotan Ekonomi

Selasa, 15 Oktober 2024 | 04:21 WIB Last Updated 2024-10-14T21:22:02Z

TintaSiyasi.id -- Deflasi adalah istilah yang digunakan untuk mengidentifikasi kondisi ekonomi akibat melemahnya daya beli masyarakat karena berkurangnnya jumlah uang yang beredar. Deflasi adalah lawan kata dari inflasi. Jika kondisi deflasi terjadi dalam kurun waktu yang lama maka akan mampu mempengaruhi ekonomi di suatu wilayah atau bahkan negara. Kondisi ini adalah di mana setiap keluarga kelas ekonomi pekerja harus melakukan penghematan dengan memangkas kebutuhan-kebutahan hidup karena tidak memiliki cukup uang , jika ini di biarkan terus-menerus maka akan terjadi pemangkasan biaya produksi terhadap suatu barang atau jasa yang berdampak pada PHK masal.

Deflasi adalah masalah yang serius dan yang terparah pernah terjadi di negeri ini pada tahun 1998 sampai 1999 di mana terjadi krisis moneter secara besar-besaran dan mengakibat kerusuhan di berbagai bidang dan mengubah banyak kebijakan politik. Belajar dari kasus ini seharus pemerintah lebih berhati-hati dalam menentukan arah politik di masa mendatang karena akan berdambak terhadap kemerosotan ekonomi. Namun kondisi ini tidak akan mampu terelakkan selama kita masih tetap menerapkan sistem ekonomi kapitalisme dalam setiap sendi-sendi kehidupan. Karena setiap keputusan yang di ambil dalam sistem ini pasti hanya akan menghasilkan kesengsaraan saja.

Ekonom Pangan dan Pertanian dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Eliza Mardian, menyebut menurunnya harga pangan (volatile food) selaras dengan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) sektor pertanian September 2024, yang terus menurun sejak mencapai puncaknya di April 2024. (kumparan, 5/10/2024)

Ketika kebutuhan pokok sulit untuk di penuhi karena terjadi deflasi selama 5 bulan berturut-turut merupakan indikasi bahwa pemerintah tidak mampu untuk mengatasi penurunan daya beli oleh masyarakat sehingga berdampak pada penurunan harga-harga barang dan jasa di pasar dan jika kondisi ini terjadi dalam jangka waktu yang panjang maka akan mengakibatkan pada pengurangan nilai produksi yang pada akhirnya akan di ambil kebijakan berujung pada PHK massal.

Selama ini dasar kinerja perekonomian Indonesia ditopang sebagian besarnya oleh konsumsi rumah tangga maka jika ada pengurangan dalam anggaran belanja konsumsi rumah tangga akan dapat dipastikan berimbas pada kondisi perekonomian negara. Deflasi ekonomi mengindikasikan bahwa konsumsi rumah tangga sedang mengalami penuruna daya beli oleh masyarakat yang signifikan diakibatkan oleh pendapatan yang rendah sehingga tidak mampu dalam memenuhi kebutuhan akan belanja barang dan jasa untuk rumah tangga.

Apabila daya beli pada sektor rumah tangga terus menurun, maka akan berdampak secara langsung pada kesejahteraan anggota keluarga termasuk ibu dan anak. Jika mengingat bahwa sebagian besar anggaran rumah tangga saat ini adalah dikeluarkan untuk pembiayaan pendidikan dan kesehatan yang mahal maka dapat dipastikan akan terjadi pemangkasan anggaran belanja untuk kebutuhan yang lainnya. Dari kondisi ini diketahui bahwa deflasi terjadi pada harga bahan pangan pokok seperti pada cabai, telur, daging ayam, tomat dan lain sebagainya yang merupakan kebutuhan pokok. Jika untuk biaya belanja kebutuhan pokok (sembako) saja keluarga sudah harus mengurangi angka konsumsinya, apalagi untuk mengeluarkan biaya pendidikan dan kesehatan yang lebih mahal sudah pasti sulit untuk dipenuhi. Bahkan mungkin akan dikorbankan jika mengingat akan rendahnya kemampuan daya beli masyarakat terhadap kebutuhan rumah tangga. Akibatnya bukan tidak mungkin kalau generasi yang akan datang mengalami penurunan kualitas kesehatan dan kualitas pendidikan jika mengingat lemahnya akan kemampuan daya beli masyarakat terhadap kebutuhan rumah tangga.

Sungguh sangat berbeda dengan sistem Islam di mana Islam memberikan jaminan terhadap pemenuhan kebutuhan pokok keluarga individu per individu. Sehingga semua pasti mampu untuk mengakses baik secara tidak langsung maupun secara langsung. Layanan pendidikan dan kesehatan dijamin sepenuhnya gratis oleh negara untuk setiap individu masyarakatnya tanpa terkecuali. Kondisi ini akan mampu terwujud jika syariat Islam diterapkan secara kaffah.

Penetapan sistem Islam secara kaffah akan memungkinkan bagi terwujudnya kesejahteraan rakyat individu per individu. Dan di dalam sistem ekonomi Islam menetapkan sumber-sumber kas pemasukan negara secara jelas sehingga negara akan mampu memenuhi setiap kebutuhan pokok rakyat, tanpa menggantungkan pada utang dan pajak sebagaiaamana yang terjadi pada negara kapitalisme saat ini. Di mana rakyat dijadikan sapi perah untuk memenuhi arogansi penguasanya sehingga terjadi kezaliman di mana-mana. Namun kondisi ini tidak akan pernah terjadi jika penerapan syariat Islam secara kaffah telah berlangsung karena Islam adalah rahmatan lil’alamin bagi seluruh alam.

Wallahu a’lam bishshawab. []


Oleh: Siti Rahma
Aktivis Muslimah

Opini

×
Berita Terbaru Update