Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

AS Mengkondisikan Supaya Timur Tengah Selalu dalam Genggamannya

Selasa, 22 Oktober 2024 | 10:26 WIB Last Updated 2024-10-22T03:27:08Z
TintaSiyasi.id -- Pengamat Hubungan Internasional Dr. Hasbi Aswar mengungakapka bahwa Amerika Serikat (AS) secara strategis jelas mengkondisikan supaya Timur Tengah tetap berada dalam cengkramannya.

"AS yang jelas secara strategis kepentingan-kepentingannya jelas mengkondisikan supaya Timur Tengah, itu selalu berada dalam cengkeramannya," ungkapnya dalam Khilafah Mampu Stop Zionis Hanya Beberapa Jam? Di kanal YouTube Khilafah News, Sabtu (19/10/2024).

Ia mengungkapkan Israel adalah salah satu pion, salah satu cara untuk menggapai strateginya tersebut, supaya Timur Tengah tetap dibawa kontrol Amerika Serikat. Agar semua kekayaan-kekayaan yang ada di sana, seperti kekayaan alam minyak itu tetap bisa dikontrol dan mengalir ke Amerika dan negara-negara sekutunya yang pertama.

Selain itu, kedua, dalam aspek keamanan agar negara-negara Timur Tengah tetap setia kepada Amerika Serikat dan kelompok-kelompok yang berpotensi mengancam Amerika khususnya gerakan-gerakan Islam itu tetap bisa digebukin terus-menerus dan ditahan biar mereka tidak menjadi ancaman.

Ketiga, Amerika juga menjaga supaya Cina dan Rusia tidak mengambil alih dan tidak mereduksi kekuatan atau dominasi Amerika di Timur Tengah.

"Karena Cina dan Rusia juga berupaya tentunya. Mereka juga punya kepentingan di Timur Tengah gitu. Cina banyak mengimpor minyak, Rusia juga sama ya. Kan Timur Tengah itu pada akhirnya menjadi jalur yang sangat penting bagi semua negara-negara besar. Karena Timur Tengah itu kan jalur pertemuan antara berbagai benua negara tengah. Ada yang ahli geopolitik mengatakan hardland jantungnya dunia," paparnya.

Ia menjelaskan, kenapa dikatakan jantungnya dunia, karena kalau Timur Tengah itu berhenti dan kemudian tidak stabil maka berbagai pelayaran, penerbangan dan urusan-urusan komersial yang lain itu akan banyak terganggu dan itu pasti akan mengganggu arus perekonomian dunia. Negara Timur Tengah adalah negara-negara penghasil minyak terbesar di dunia, termasuk jalur strategis, sehingga Amerika Serikat merasa penting sekali. Timur Tengah itu menjadi prioritas utama, hal yang menjadi kepentingan utama Amerika menjadikan Timur Tengah itu harus selalu dibawa kontrol walaupun harus menghabiskan miliaran dollar.

Peran Negara Arab

Ia menjelaskan bahwa Israel dikelilingi oleh negara-negara Arab, ada Yordan, Lebanon, Turki, Mesir, Suriyah, sehingga secara otomatis ekspor impor termasuk minyak gas kebutuhan industri Israel, termasuk industri perang senjata yang masuk dari Amerika dari Inggris pasti melalui wilayah-wilayah perairan termasuk wilayah-wilayah darat negara-negara sekitar Israel. Karena tidak mungkin senjata-senjata itu bisa masuk, termasuk pesawat tempur bisa masuk, logistic, minyak, dan gas bisa masuk ke Israel tanpa melalui negara-negara Muslim sekitarnya.

"Artinya seandainya negara Muslim di sekitarnya mau bersikap menghentikan semua pasokan-pasokan kebutuhan perang Israel, saya kira tidak akan berlarut-larut perang ini. Bahkan bukan hanya perang berlarut-larut, eksistensi Israel tidak akan bisa ada ketika negara-negara sekitar itu tidak memberikan izin pasokan kebutuhan dasar Israel lalu lalang di negara mereka," jelasnya.

Namun, sebaliknya yang terjadi hari ini negara-negara sekitar malah mengkondisikan supaya Israel tetap punya energi, punya kekuatan untuk melakukan pembantaian di Gaza. Termasuk ekspansi di wilayah tepi Barat sampai hari ini juga terjadi termasuk ke Lebanon termasuk ke wilayah yang lain. 

"Saya kira apa yang membuat Israel tetap punya amunisi, punya energi untuk melakukan serangan-serangan dan pembantaian hari ini itu karena mereka masih mendapatkan pasokan dari luar. Pasokan senjata dari Amerika Serikat dan itu melalui negara-negara sekitar. Artinya negara Arab ini bukan atau negara tetangga Israel bukan pasif doang, tetapi memang memfasilitasi Israel ini yang membuat akhirnya perang dan genosida, membantai ya terus menerus," jelasnya.

Kelompok Geralan Islam

Hasbi menjelaskan, Amerika Serikat tidak akan membiarkan munculnya kelompok-kelompok yang akan merugikan Amerika Serikat di Timur Tengah termasuk kelompok-kelompok yang memperjuangkan khilafah. Karena bagi Amerika Serikat khilafah atau ideologi yang bertentangan dengan kepentingan Amerika Itu adalah sebuah ancaman buat kepentingan mereka.

Ia menambahkan, bukan hanya khilafah, di era perang dingin komunisme pernah masuk ke Timur Tengah dan bagi Amerika Serikat merugikan kepentingan Amerika sehingga itu harus dibendung sedemikian rupa.

"Nah setelah perang dingin selesai laporan-laporan di RAnd Corporation untuk melaporkan bahwa musuh utama Amerika setelah perang dingin itu adalah gagasan politik Islam, yang menurut mereka itu adalah fundamentalisme Islam," jelasnya.

"Sehingga sampai hari ini Amerika itu menghabiskan miliaran dolar investasinya untuk mengkondisikan supaya timur tengah itu tidak dikuasai atau potensi-potensi politik Islam di sana tetap bisa direndam. Salah satunya dengan mendukung terus Israel dan berupaya untuk melakukan normalisasi antara Israel dan negara-negara Muslim di Timur Tengah, Biar mereka semua kerjasama untuk memastikan bahwa Timur Tengah tetap aman stabil dari eh kelompok-kelompok yang berpotensi membahayakan kepentingan Amerika dan kapitalisme global," pungkasnya. [] Alfia Purwanti

Opini

×
Berita Terbaru Update