Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Ungkapan Jangan Main-Main dengan Raja Jawa Bukan Sekadar Kelakar Politik Melainkan Sinyal...

Rabu, 11 September 2024 | 16:22 WIB Last Updated 2024-09-11T09:23:20Z
TintaSiyasi.id -- Merespons Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia Bahlil Lahadalia soal pernyataan bahwa jangan main-main dengan Raja Jawa, Pengamat Politik Ustaz Lutfi Afandi mengatakan itu bukan sekadar kelakar politik melainkan sinyal bahwa siapun elit politik yag ingin selamat maka manutlah dengan sang Raja Jawa itu.

"Bukan sekadar kelakar politik melainkan sinyal bahwa siapapun orangnya apalagi elite-elit politik kalau dia ingin selamat ya maka manutlah dengan sang Raja Jawa," paparnya dalam acara Patgulipat "Raja Jawa" di kanal YouTube Khilafah News, Selasa (10/9/2024).

Ungkapan tersebut, ia mengatakan bahwa ada sosok Raja Jawa dalam rangka untuk menakut-nakuti elit politik termasuk rakyat. "Hati-hati juga bukan hanya elit politik, hati-hati juga dengan rakyat gitu loh kalau Anda kemudian melawan Raja Jawa maka tau sendiri nanti akibatnya gitu," terangnya.

Ia menambahkan bahwa Bahlil dengan sadar sedang menjelaskan realita sesungguhnya yang dia rasakan. Bahlil itu bukan cuma sekedar ingin menyampaikan sesuatu hal yang akan terjadi, tetapi dia sudah betul itu merasakan sesuatu yang terjadi akibat itu dampak dari sepak terjang sang raja.

"Bahkan kursi ketua umum Partai Golkar misalnya itu yang baru saja digeser dari Airlangga ke kepada dirinya itu menunjukkan bahwa sang raja itu betul-betul memainkan kartunya gitu menekan bahkan kemudian mengancam partai politik yang tidak mau tunduk dengan arahan-arahannya," tambahnya.

Ia mengatakan adanya istilah Raja Jawa ini artinya sistem republik yang digambarkan harusnya menyerap aspirasi, tetapi begitu rupa mengerikan dan ini jelas merupakan ancaman yang serius terhadap rakyat yang kemudian membutuhkan keadilan.

"Ketika digambarkan kalau tidak ikut maka akan begini gitu dan seterusnya ini perlu saya sangat mengerikan sekali gitu dan dan apa yang kita lihat hari-hari ini sekaligus juga membuka kebobrokan sistem politik demokrasi sekularisme yang hanya berpihak kepada elit politik dan oligarki dan tidak pernah berpihak kepada rakyat," jelasnya.

Istilah Raja Jawa sekaligus momentum seharusnya rakyat memilih sistem politik yang adil sistem yang berasal dari zat yang Maha Adil yakni sistem Islam hukum Islam aturan Allah Subhanahu Wa Ta'ala ala.

"Sistem politiknya harus menggunakan politik Islam yang khilafah Islamiah, sistem hukum juga demikian gitu, yang Insyaallah nanti akan menyebabkan apa dampaknya itu adalah keadilan bagi masyarakat, dan tentu adalah keberkahan Kenapa karena sistem yang berasal dari Allah subhanahu wa ta'ala pasti mengandung kebaikan dan juga keberkahan tidak sebagaimana sistem politik demokrasi yang kita saksikan hari-hari," pungkasnya. [] Alfia Purwanti

Opini

×
Berita Terbaru Update