Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tiga Macam Tidur yang Dibenci oleh Allah Swt.

Jumat, 06 September 2024 | 11:11 WIB Last Updated 2024-09-06T04:12:02Z

TintaSiyasi.id -- Sobat. Dalam ajaran Islam, ada beberapa macam tidur yang dianggap dibenci oleh Allah SWT karena dapat mengandung aspek-aspek yang negatif baik secara spiritual maupun praktis. Tiga macam tidur yang sering disebutkan dalam literatur Islam sebagai yang dibenci oleh Allah SWT adalah:

1. Tidur Setelah Fajr dan Sebelum Subuh: Tidur setelah melaksanakan shalat Fajr dan sebelum matahari terbit dianggap kurang baik karena waktu tersebut adalah waktu yang penuh berkah. Waktu pagi merupakan waktu yang sangat berharga untuk memulai aktivitas dengan semangat dan doa. Menghabiskan waktu tidur di saat ini dianggap tidak memanfaatkan kesempatan yang baik ini untuk ibadah dan aktivitas produktif.

2. Tidur Setelah Shalat Maghrib: Tidur setelah shalat Maghrib sampai menjelang Isya' dianggap tidak baik karena waktu tersebut adalah waktu yang seharusnya digunakan untuk beribadah atau melakukan aktivitas yang bermanfaat. Tidur di waktu ini bisa menyebabkan seseorang melewatkan kesempatan untuk melakukan amalan baik atau terjaga dalam keadaan tidak produktif.

3. Tidur di Waktu yang Tidak Tepat dan Berlebihan: Tidur yang berlebihan atau tidur di waktu yang tidak tepat bisa menjadi tanda kurangnya disiplin dan efisiensi. Tidur berlebihan atau tidak teratur dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan mengurangi produktivitas serta kewajiban ibadah. Dalam Islam, keseimbangan antara tidur, ibadah, dan aktivitas duniawi sangat dianjurkan.

Menjaga keseimbangan antara ibadah, pekerjaan, dan istirahat sangat penting dalam ajaran Islam. Tidur yang baik adalah tidur yang membantu seseorang menjaga kesehatan dan stamina agar dapat melaksanakan kewajiban dan aktivitas dengan baik.

Tidur di Majelis Zikir dan Ilmu.

Tidur di majelis zikir dan ilmu juga dianggap kurang baik dalam pandangan Islam, meskipun tidak secara eksplisit disebutkan dalam banyak hadis. Beberapa alasan mengapa tidur di majelis zikir dan ilmu tidak dianjurkan adalah:

1. Mengurangi Keberkahan: Majelis zikir dan ilmu adalah tempat yang penuh berkah, di mana ilmu dan doa sedang disampaikan. Tidur di tempat seperti ini dianggap tidak menghormati dan tidak memanfaatkan kesempatan berharga tersebut untuk mendapatkan ilmu dan keberkahan.

2. Menghormati Majelis: Menghadiri majelis ilmu dan zikir adalah bentuk penghormatan terhadap ulama dan para pengajar. Tidur di majelis tersebut bisa dianggap tidak menghargai usaha mereka dalam menyampaikan ilmu dan nasihat.

3. Menghilangkan Konsentrasi: Tidur di majelis ilmu bisa mengganggu konsentrasi orang lain yang hadir dan dapat mengalihkan perhatian dari proses belajar atau ibadah. Ini bisa mempengaruhi suasana dan efektivitas majelis tersebut.

4. Kehilangan Manfaat: Salah satu tujuan utama dari hadir di majelis ilmu adalah untuk menyerap ilmu dan mendapatkan manfaat spiritual. Tidur menghalangi seseorang dari mendapatkan manfaat penuh dari kehadirannya di majelis tersebut.

Jika seseorang merasa mengantuk atau lelah saat berada di majelis ilmu atau dzikir, sebaiknya dia mencoba untuk berusaha menjaga kesadaran dan perhatian, atau jika perlu, keluar sejenak untuk menyegarkan diri agar dapat mengikuti kegiatan dengan lebih baik.

Tidur sebelum mengerjakan sholat wajib.

Tidur sebelum mengerjakan sholat wajib, terutama jika tidur tersebut menyebabkan seseorang terlewatkan waktu sholat atau melalaikan kewajiban sholat, adalah hal yang tidak dianjurkan dalam Islam. Beberapa alasan mengapa tidur sebelum sholat wajib dianggap kurang baik adalah:

1. Mengabaikan Kewajiban: Jika tidur sebelum sholat menyebabkan seseorang terlewatkan waktu sholat, itu berarti kewajiban sholat tidak terpenuhi dengan tepat waktu. Sholat adalah salah satu rukun Islam dan sangat penting untuk dilakukan pada waktunya.

2. Risiko Kelelahan: Tidur yang tidak teratur atau pada waktu yang tidak tepat dapat menyebabkan kelelahan yang mengganggu kualitas ibadah. Kelelahan dapat membuat seseorang kurang fokus dan khusyuk dalam melaksanakan sholat.

3. Pengaruh Terhadap Disiplin: Tidur sebelum sholat wajib dapat menunjukkan kurangnya disiplin dalam mengatur waktu dan aktivitas sehari-hari. Dalam Islam, penting untuk memiliki kebiasaan yang baik dan teratur untuk menjaga kualitas ibadah dan produktivitas sehari-hari.

4. Menghindari Kelebihan Tidur: Tidur yang berlebihan atau pada waktu yang tidak tepat dapat mengganggu jadwal sholat dan kegiatan lainnya. Islam menganjurkan keseimbangan dalam tidur dan aktivitas untuk memastikan bahwa semua kewajiban dapat dipenuhi dengan baik.

Untuk menjaga kewajiban sholat dan ibadah lainnya, disarankan agar seseorang mengatur jadwal tidur dan aktivitas dengan bijaksana. Jika merasa lelah, lebih baik tidur cukup sebelum waktu sholat tiba, sehingga tidak terlewatkan dan tetap bisa menjalankan ibadah dengan khusyuk.

Oleh. Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
Penulis Buku Gizi Spiritual. Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo

Opini

×
Berita Terbaru Update