Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Moderasi Beragama Menyasar Pelajar, Menjauhkan Profil Kepribadian Islam?

Kamis, 26 September 2024 | 17:39 WIB Last Updated 2024-09-26T10:40:02Z

TintaSiyasi.id -- Perlu diketahui, istilah “moderasi beragama” diperkenalkan pertama kali oleh lembaga think tank Amerika, RAND Corporation, dalam dokumennya berjudul “Building Moderate Muslim Networks” (Membangun Jaringan Islam Moderat) pada 2007. Artinya, istilah moderasi beragama bukan berasal dari para ulama. Moderasi Beragama merupakan suatu pemahaman sesat dari Barat yang di selusupi ke dalam pemikiran para generasi muda Islam terutama kaum pelajar.

Sama-sama kita ketahui bahwa fakta problematika para remaja termasuk itu pelajar adalah berupa dekadensi moral remaja yang makin parah dalam segala aspek kehidupan seperti perundungan, seks bebas, aborsi, narkoba kriminalitas, dll). Namun pemerintah malah menyolusikan problem tersebut dengan pengarusan moderasi beragama yang tidak ada berhubungan dengan akar persoalan generasi saat ini.

Ibu Negara Iriana Joko Widodo (Jokowi) akan menyosialisasikan moderasi sejak dini di madrasah, Kota Balikpapan, Rabu (11/9/2024). Dalam kegiatan sosialisasi ini, Iriana didampingi Wury Ma'ruf Amin dan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE-KIM). (ikn.kompas.com, 11/09/2024)

Hadirnya moderasi beragama dalam institusi pendidikan saat ini pada dasarnya ditujukan untuk menangkal faham radikalisme di kalangan pelajar itu sendiri yang dipandang sebagai musuh ideologi kapitalisme. Ini semua digaungkan dan dilakukan agar generasi muda memiliki profil generasi moderat dalam beragama. Di mana hal inilah yang justru menjauhkan profil kepribadian Islam dari para generasi muda terutama kaum pelajar.

Begitu tampak jelas bahwa yang menjadi kekhawatiran negara saat ini itu bukan merupakan kerusakan moral remaja dan pelajar namun terlebih kepada ancaman kebangkitan Islam yang hakiki. Sebab para Penguasa saat ini menjadi antek kafir penjajah barat yang sedang menjalankan perannya sebagai penjaga sistem kapitalisme agar tetap eksis sesuai arahan barat. Apapun akan dilakukan para penguasa untuk kepenting para penjajah ekonomi dan penjajah undang-undang termasuk memasukkan pemahan rusak mederasi beragama yang menjauhkan generasi Islam dari pola pikir dan pola sikap yang islami.

Jika kita kaji secara mendalam bahwa moderasi beragama adalah proyek barat yang dimaknai dengan menerima secara suka rela terhadap pemikiran liberal seperti HAM, pluralisme, dll. Yang menjadi akar rusaknya pemahaman Islam umat Islam itu sendiri. Sehingga banyak umat islam yang menganggap bahwa Islam adalah sekedar agama ritual saja tanpa pahan akan ada aturan yang mengatur segala aspek kehidupan. Kondisi ini menjadikan kaum Pelajar yang seharusnya menjadi duta Islam yang mengambil peran dalam memurnikan dan mengaplikasikan Islam dalam kehidupan kini malah bercampur dan terkontaminasi dengan racun dan candu dari pemikiran Barat.

Sehingga profil para generasi Muslim saat ini yang seharusnya produktif, tangguh, dan mampu menjadi pembangun peradaban mulia tidak mampu di hasilkan oleh penerapan sistem kapitalis liberal yang saat ini sedang bercokol. Namun itu semua hanya mampu terwujud jika dicetak oleh negara Islam yaitu Khilafah islamiah. Dimana negara Islam akan menjaga dan mengupgrade kualitas para remaja dengan ideologi Islam melalui sistem pendidikan Islam yang berasaskan akidah Islam dengan dasar pemahaman bahwa setiap perbuatan akan di mintai pertanggungjawabannya kelak di akhirat. Dengan cara menghidupkan kembali tradisi dakwah dan kajian yang mendalam dan intensif sehingga akan terwujud generasi harisan aminan lil Islam dan daulah. Sehingga mampu membangun peradapan yang gemilang dengan kualitas generasi yang unggul dalam segala bidang seperti yang telah terukir dalam sejarah melalu bingkai penerapan Khilafah Rasyidah yang pertama.

Wallahu a'lam bishshawab. []


Oleh: Siti Zylqori Ivlatia
Aktivis Muslimah

Opini

×
Berita Terbaru Update