Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Menjalin Hubungan Dakwah kepada Orang Kafir

Minggu, 15 September 2024 | 08:59 WIB Last Updated 2024-09-15T02:00:58Z
TintaSiyasi.id -- Menyikapi kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, Cendekiawan Muslim Ismail Yusanto menyatakan seharusnya hubungan yang dibangun adalah hubungan dakwah.

"Kalau kita membaca Al-Qur'an dan hadis kemudian sirah Nabi, di situ jelas termaktub bagaimana sikap Nabi terhadap orang-orang selain Islam. Maka jelas di situ adalah hubungan dakwah," tegasnya dalam Channel YouTube UIY Official, Rubrik Fokus : Kunjungan Paus dan Problem Toleransi Kebablasan, Ahad (8/09/2024).

Ia melanjutkan bahwa yang dimaksud hubungan dakwah yaitu pertama, menyakini bahwa Islam-lah yang benar dan yang lain salah. Dengan demikian ada kemauan untuk mengajak orang-orang di luar Islam untuk masuk Islam.

"Memaksa tidak boleh, tetapi mengajak harus, dan itu pula yang dilakukan Nabi ketika beliau mengirimkan surat pada raja Heraklius," ujarnya.

Ia juga mengingatkan, jangan sampai memberi peluang pada Paus dalam kunjungan tersebut untuk mendakwahkan agama mereka di negeri ini.

"Itu dakwah ala mereka dan itu pula yang sebenarnya terjadi saat ini," ujarnya.

Kemudian ia mengingatkan bahwa umat Islam, harus punya prinsip penting sebagai seorang muslim hanya akan menghormati dan memuliakan seseorang yang dimuliakan oleh Allah dan merendahkan yang direndahkan oleh Allah.

"Jadi kita harus memuliakan yang dimuliakan Allah dan merendahkan yang direndahkan Allah," tegasnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa toleransi dalam Islam itu mempunyai ketentuan-ketentuan syar'i bukan mengikuti kemauan sendiri. "Ketentuan syar'inya apa? Ketentuan syar'i-nya bahwa toleransi boleh dilakukan tetapi jangan sampai menganggap seluruh agama sama," paparnya.

Dia menegaskan bahwa toleransi itu bukan partisipasi apalagi kolaborasi. Hari ini umat Islam seperti diracuni pikirannya bahwa mereka akan disebut tidak toleransi ketika tidak berpartisipasi atau berkolaborasi dalam ritual agama lain.

"Kita akan disebut intoleran ketika kita tidak menjadi panitia dalam perayaan natal bersama dan sebagainya dan ini rusak," pungkasnya.[] Emmy

Opini

×
Berita Terbaru Update