Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Keutamaan Doa dan Adabnya

Sabtu, 14 September 2024 | 17:40 WIB Last Updated 2024-09-14T10:40:30Z


TintaSiyasi.id-- Keutamaan doa dalam Islam. Doa memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam ajaran Islam. Allah memerintahkan hamba-Nya untuk berdoa, dan doa dianggap sebagai bentuk ibadah serta tanda kelemahan manusia di hadapan Sang Pencipta. Berikut adalah beberapa keutamaan doa:

1. Doa adalah Ibadah
• Penjelasan: Doa adalah salah satu bentuk ibadah yang paling utama, sebagaimana dijelaskan dalam hadis Rasulullah ﷺ, "Doa adalah ibadah" (HR. Tirmidzi).

• Dalil: Allah berfirman, "Dan Tuhanmu berfirman, 'Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu'" (QS. Ghafir: 60). Ayat ini menegaskan bahwa Allah menyukai hamba-Nya yang berdoa kepada-Nya.

2. Mengundang Kasih Sayang Allah
• Penjelasan: Doa menunjukkan kebutuhan dan ketergantungan kita kepada Allah. Dengan berdoa, kita mengundang kasih sayang dan rahmat-Nya, sebab Allah menyukai hamba yang selalu memohon dan bergantung hanya kepada-Nya.

• Dalil: Rasulullah ﷺ bersabda, "Barang siapa yang tidak meminta kepada Allah, Allah akan murka kepadanya" (HR. Tirmidzi). Ini menunjukkan bahwa Allah senang jika hamba-Nya meminta, dan berdoa adalah cara untuk mendapatkan rahmat-Nya.

3. Menguatkan Hubungan Hamba dengan Allah
• Penjelasan: Doa memperkuat ikatan antara hamba dan Allah. Ketika kita berdoa, kita mengakui bahwa Allah adalah tempat bergantung, dan ini menguatkan hubungan spiritual dengan-Nya.
• Dalil: Dalam sebuah hadis qudsi, Allah berfirman, "Aku dekat, Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku" (QS. Al-Baqarah: 186).

4. Dikabulkannya Permintaan
• Penjelasan: Salah satu keutamaan doa adalah dijanjikan oleh Allah bahwa setiap doa akan direspons oleh-Nya. Meskipun jawaban dari doa tersebut bisa datang dalam berbagai bentuk, termasuk dikabulkan di dunia, disimpan untuk akhirat, atau dijadikan penghalang dari keburukan.

• Dalil: Rasulullah ﷺ bersabda, "Tidaklah seorang Muslim berdoa kepada Allah selama tidak mengandung dosa atau memutus silaturahmi, kecuali Allah akan memberikan kepadanya tiga hal: dikabulkan segera, atau disimpan untuk akhirat, atau dihindarkan dari keburukan yang setara dengan doanya" (HR. Ahmad).

5. Menghilangkan Kesulitan dan Mendatangkan Kebaikan
• Penjelasan: Doa adalah sarana untuk menghilangkan kesulitan dan mendatangkan kebaikan. Allah senantiasa menjawab doa hamba-Nya yang meminta pertolongan, baik dalam urusan dunia maupun akhirat.

• Dalil: Allah berfirman, "Atau siapakah yang mengabulkan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan" (QS. An-Naml: 62).

6. Mendatangkan Pahala
• Penjelasan: Doa bukan hanya ibadah yang dikabulkan, tetapi juga mendatangkan pahala. Meski doa tidak langsung dikabulkan, seorang hamba tetap mendapatkan pahala atas doanya.

• Dalil: Allah tidak akan menyia-nyiakan setiap doa yang dipanjatkan dengan ikhlas. Bahkan jika doanya belum terkabul, Allah akan menggantinya dengan kebaikan yang lebih besar.

Adab-Adab dalam Berdoa

Agar doa diterima dan menjadi ibadah yang mulia, ada beberapa adab yang perlu diperhatikan. Adab-adab ini membantu memastikan bahwa doa dipanjatkan dengan sikap yang benar di hadapan Allah.

1. Memulai dengan Memuji Allah dan Bershalawat kepada Nabi Muhammad ﷺ
• Penjelasan: Doa sebaiknya diawali dengan memuji Allah, menyebut Asmaul Husna (nama-nama indah Allah), dan mengucapkan shalawat kepada Nabi Muhammad ﷺ.

• Dalil: Rasulullah ﷺ bersabda, "Apabila salah seorang dari kalian berdoa, hendaklah ia memulainya dengan memuji Rabbnya dan mengagungkan-Nya, kemudian bershalawat atas Nabi, lalu hendaklah ia berdoa apa yang ia kehendaki" (HR. Abu Daud).

2. Menghadap Kiblat dan Mengangkat Tangan
• Penjelasan: Menghadap kiblat dan mengangkat tangan saat berdoa adalah adab yang dianjurkan, sebagai tanda kehormatan dan kerendahan diri di hadapan Allah.

• Dalil: Rasulullah ﷺ disebutkan sering mengangkat tangan ketika berdoa. Dalam sebuah hadis, "Sesungguhnya Nabi ﷺ mengangkat kedua tangannya hingga terlihat putihnya ketiak saat berdoa kepada Allah" (HR. Bukhari dan Muslim).

3. Berdoa dengan Khusyuk dan Penuh Kerendahan Hati
• Penjelasan: Doa harus dilakukan dengan penuh khusyuk dan rasa rendah hati, menyadari bahwa kita memohon kepada Allah Yang Maha Kuasa.

• Dalil: Allah berfirman, "Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rasa rendah hati dan suara yang lembut" (QS. Al-A’raf: 55). Berdoa dengan hati yang tenang dan tidak tergesa-gesa akan lebih mudah terkabul.

4. Yakin Doanya Akan Dikabulkan
• Penjelasan: Ketika berdoa, kita harus memiliki keyakinan bahwa doa kita akan dikabulkan. Keraguan bisa menghalangi terkabulnya doa.

• Dalil: Rasulullah ﷺ bersabda, "Berdoalah kepada Allah dan yakinlah bahwa doamu akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai dan lengah" (HR. Tirmidzi).

5. Memilih Waktu-Waktu yang Mustajab
• Penjelasan: Ada waktu-waktu tertentu di mana doa lebih mustajab atau lebih mudah diterima, seperti di sepertiga malam terakhir, antara adzan dan iqamah, setelah shalat fardhu, di hari Jumat, dan saat berpuasa. 

• Dalil: Rasulullah ﷺ bersabda, "Sesungguhnya pada hari Jumat ada satu waktu di mana tidaklah seorang hamba Muslim berdoa kepada Allah dalam waktu itu, melainkan Allah akan mengabulkannya" (HR. Bukhari dan Muslim).

6. Tidak Terburu-buru Mengharapkan Jawaban
• Penjelasan: Sabar adalah kunci penting dalam berdoa. Jangan terburu-buru mengharapkan jawaban atau berpikir bahwa doa tidak akan dikabulkan jika belum terlihat hasilnya.

• Dalil: Rasulullah ﷺ bersabda, "Doa salah seorang dari kalian akan dikabulkan selama dia tidak terburu-buru dan berkata, 'Aku telah berdoa, tetapi tidak dikabulkan'" (HR. Bukhari dan Muslim).

7. Berdoa untuk Kebaikan dan Tidak Mendoakan Keburukan
• Penjelasan: Berdoalah untuk hal-hal yang baik dan hindari mendoakan keburukan untuk diri sendiri, orang lain, atau makhluk lainnya.
• Dalil: Allah berfirman, "Manusia berdoa untuk kejahatan sebagaimana ia berdoa untuk kebaikan, dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa" (QS. Al-Isra: 11).

8. Menggunakan Bahasa yang Baik dan Sopan
• Penjelasan: Dalam berdoa, kita harus menggunakan bahasa yang baik, santun, dan sopan, serta menghindari bahasa yang kasar atau tidak pantas di hadapan Allah.
• Dalil: Berdoalah dengan rendah hati dan menggunakan kata-kata yang menunjukkan penghambaan kita kepada Allah.

Kesimpulan

Doa adalah ibadah yang sangat utama dan mendatangkan banyak keutamaan, termasuk mendekatkan diri kepada Allah, mendapatkan rahmat-Nya, serta menjauhkan diri dari kesulitan. Namun, doa juga harus dilakukan dengan adab-adab yang benar, seperti memulai dengan pujian kepada Allah, berdoa dengan khusyuk, dan sabar menunggu hasilnya. Dengan mengikuti keutamaan dan adab dalam berdoa, insya Allah, doa akan lebih mudah diterima dan menjadi sumber kebaikan bagi kehidupan dunia dan akhirat.

Waktu-Waktu Utama untuk Berdoa

Dalam Islam, ada waktu-waktu tertentu yang disebut sebagai waktu mustajab (waktu yang utama dan diberkahi) untuk berdoa. Pada waktu-waktu ini, Allah sangat dekat dengan hamba-Nya, dan doa lebih mudah dikabulkan. Berikut adalah beberapa waktu utama untuk berdoa:

1. Sepertiga Malam Terakhir
• Penjelasan: Sepertiga malam terakhir adalah waktu yang sangat dianjurkan untuk berdoa karena pada saat itu, Allah turun ke langit dunia untuk mendengar dan mengabulkan doa hamba-Nya.

• Dalil: Rasulullah ﷺ bersabda, “Tuhan kita turun ke langit dunia pada setiap malam ketika tersisa sepertiga malam terakhir, lalu Dia berfirman, ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mengabulkannya. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku akan memberinya. Dan siapa yang memohon ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya.’” (HR. Bukhari dan Muslim).

2. Saat Berbuka Puasa
• Penjelasan: Waktu berbuka puasa, baik saat Ramadan maupun puasa sunnah, adalah saat yang penuh berkah. Doa pada waktu ini sangat dianjurkan, karena puasa adalah bentuk ibadah yang ikhlas dan doa saat berbuka menunjukkan rasa syukur atas nikmat berbuka.

• Dalil: Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya orang yang berpuasa memiliki doa yang tidak akan ditolak ketika dia berbuka.” (HR. Ibn Majah).

3. Di Antara Azan dan Ikamah
• Penjelasan: Waktu antara azan dan ikamah adalah waktu yang istimewa untuk berdoa. Pada saat ini, umat Islam dianjurkan untuk memanjatkan doa karena pintu langit terbuka lebar untuk menerima doa.

• Dalil: Rasulullah ﷺ bersabda, "Doa yang dipanjatkan antara azan dan ikamah tidak akan ditolak." (HR. Tirmidzi dan Abu Daud).

4. Pada Hari Jumat (Saat Waktu Mustajab)
• Penjelasan: Hari Jumat adalah hari yang penuh berkah, dan di dalamnya terdapat satu waktu mustajab di mana doa akan dikabulkan. Waktu ini diyakini berada di antara waktu setelah Ashar hingga Maghrib, terutama pada saat khatib sedang duduk di antara dua khutbah atau pada akhir hari.

• Dalil: Rasulullah ﷺ bersabda, “Di hari Jumat terdapat satu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim mendapatinya, sedang ia berdiri melaksanakan shalat, lalu ia memanjatkan suatu permintaan kepada Allah, melainkan Allah akan mengabulkannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

5. Saat Turunnya Hujan
• Penjelasan: Turunnya hujan adalah tanda rahmat dari Allah. Waktu ini juga merupakan waktu mustajab untuk memanjatkan doa karena hujan adalah berkah yang diturunkan dari langit.
• Dalil: Rasulullah ﷺ bersabda, “Dua doa yang tidak akan ditolak: doa ketika adzan dan doa ketika turunnya hujan.” (HR. Al-Hakim).

6. Saat Sujud dalam Shalat
• Penjelasan: Saat seorang hamba berada dalam sujud, ia berada dalam posisi yang paling dekat dengan Allah. Oleh karena itu, dianjurkan untuk banyak berdoa dalam sujud, terutama sujud terakhir dalam shalat.

• Dalil: Rasulullah ﷺ bersabda, “Saat seorang hamba paling dekat dengan Tuhannya adalah ketika ia sedang sujud, maka perbanyaklah doa.” (HR. Muslim).

7. Pada Hari Arafah
• Penjelasan: Hari Arafah, yang jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah, adalah waktu yang sangat mustajab untuk berdoa, khususnya bagi yang sedang menunaikan haji. Namun, umat Islam di seluruh dunia juga dianjurkan untuk berdoa pada hari ini.
• Dalil: Rasulullah ﷺ bersabda, “Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah.” (HR. Tirmidzi).

8. Saat Melakukan Perjalanan (Safar)
• Penjelasan: Ketika seseorang melakukan perjalanan, ia berada dalam situasi yang khusus di mana doa-doanya lebih mudah dikabulkan, terutama jika perjalanan itu dilakukan dengan niat yang baik dan dalam rangka kebaikan.

• Dalil: Rasulullah ﷺ bersabda, “Tiga doa yang mustajab, dan tidak ada keraguan tentang terkabulnya: doa orang yang dizalimi, doa musafir (orang yang sedang melakukan perjalanan), dan doa 
orang tua terhadap anaknya.” (HR. Tirmidzi dan Abu Daud).

9. Setelah Shalat Fardhu
• Penjelasan: Setelah melaksanakan shalat fardhu, terutama sebelum atau setelah berdzikir, adalah waktu yang baik untuk memanjatkan doa. Pada saat ini, hati masih dalam kondisi khusyuk setelah beribadah kepada Allah.

• Dalil: Rasulullah ﷺ bersabda, “Setiap kali selesai shalat, kamu berada dalam waktu yang mustajab untuk berdoa.” (HR. An-Nasa'i).

10. Ketika Mendengar Kokok Ayam
• Penjelasan: Ketika mendengar kokok ayam, Rasulullah ﷺ menganjurkan umatnya untuk berdoa, karena pada saat itu ayam melihat malaikat, dan malaikat merupakan makhluk yang dekat dengan Allah.

• Dalil: Rasulullah ﷺ bersabda, "Apabila kalian mendengar ayam berkokok, mintalah karunia kepada Allah karena sesungguhnya ia melihat malaikat." (HR. Bukhari dan Muslim).

Kesimpulan

Waktu-waktu mustajab untuk berdoa menawarkan peluang besar bagi hamba Allah untuk mendekatkan diri kepada-Nya dan memohon apa yang diinginkan. Berdoa pada waktu-waktu ini tidak hanya menambah harapan bahwa doa akan dikabulkan, tetapi juga merupakan bentuk ibadah yang dianjurkan dalam Islam. Manfaatkanlah waktu-waktu tersebut untuk memohon rahmat, petunjuk, dan ampunan dari Allah.

Oleh. Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
Penulis Buku Gizi Spiritual. Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo

Opini

×
Berita Terbaru Update