Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Kegagalan Menyusui Adalah Kegagalan Ayahnya

Jumat, 20 September 2024 | 06:24 WIB Last Updated 2024-09-19T23:24:50Z
TintaSiyasi.id -- Pakar Laktasi dr. Utami Roesli, SpA, IBCLC, FABM., mengatakan, kegagalan menyusui adalah kegagalan ayahnya begitu juga, keberhasilan menyusui adalah keberhasilan ayahnya. 

"Kegagalan menyusui, kegagalan ayahnya, keberhasilan menyusui, keberhasilan ayahnya," tuturnya dalam video Selama Ini Kita Salah, Ternyata Menyusui Itu Bukan Kewajiban Ibu, Tapi Ayah, di kanal YouTube Cinta Qur’an Foundation, Senin (16/9/2024).

Ia menjelaskan bahwa ayah memiliki peran utama dalam penyusuan anak, bukan peranan pembantu karena salah satu hormon untuk mengalirkan asi. Jadi asi diproduksi di pabrik asi, harus disalurkan ke saluran supaya bisa diambil sama bayi. Kalau tidak ada distribusinya tidak bisa. Yang menyalurkan, hormon kasih sayang namanya (oksitosin), hormon yang membuat ibunya nyaman, di situ Ayah harus berperan. 

"Kalau ibunya tidak nyaman tidak bisa disalurkan karena percuma dipabrik ada tetapi enggak disalurkan, di kedokteran mengapa ayah penting, karena ayah dianggap yang bisa memprotek ibu untuk segala yang tidak benar," paparnya.

Ia membeberkan penelitian yang membuktikan, ayah yang ikut campur tangan dalam proses penyusuan dan yang tidak. Di kedokteran sampai tahun 2020 dibuktikan antara menyusui dengan ayah ikut campur, dan ayah yang tidak ikut campur. Perbedaannya sangat banyak, kalau ayah tidak ikut campur, keberhasilan menyusui secara eksklusif ini cuma 6 sampai 8 persen. Kalau ayahnya ikut campur, bisa15 sampai 20 persen. 

"Jadi sangat bermakna, jadi ingin sharing kepada anak diluar sana, menyusui itu proses bertiga," ujarnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan anak yang disusui dengan benar dan yang tidak. Anak-anak yang tidak disusui akan memiliki dua hal kelainan mental health (kesehatan) internal sama eksternal. Kesehatan internal bisa seperti depresi, menarik diri, psikosomatik, in society, autism, agresif. Penelitian tahun 2022 dari 6200 anak ternyata anak-anak yang tidak disusui 2 kali lebih sering autism.

"Anak-anak yang disusui dengan benar, jatuhnya lebih sehat, tidak hanya lebih pandai, tetapi lebih dekat kepada Tuhannya. Karena anak-anak dengan mental health seperti tadi, tidak mungkin dekat sama Tuhan, dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, (Qs. An Nisa 9)," ujarnya.

Kewajiban Ayah

"Menyusui itu hak bayi, hak ibu, kewajiban siapa? Kalau saya dengar dari para ustaz, tolong kembali ke Al Baqara 233, jelas kewajiban ayah untuk membuat persusuan ini menjadi benar, para ayah sekarang tidak menganggap ada urusan sama ayah menyusui, justru di Al Baqarah sudah mengatakan, para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara makruf, ada kewajiban ayah disana, jadi 1400 tahun yang lalu saya rasa memang Allah sudah mengatakan bukan kewajban ibu (menyusui) tetapi kewajiban ayah," paparnya.

Kemudian, proses penyusuan ini bukan hanya bermanfaat bagi bayi, namun juga ibu. Ibu akan bahagia dunia dan akhirat.

"Ibu yang menyusui dengan benar, akan terhindar dari kanker payudara, kanker rahim, stroke, kanker endometrium, diabetes, jantung coroner, stress, depresi, rematik arthritis, kita tau penyakit kanker, bukan penyakit yang sederhana, jadi tidak mungkin seorang ibu mau sakit di hari tua, jadi tidak mungkin seorang ibu tidak mau menyusui kalau tidak mau menyusui sakit seperti tadi," ungkapnya.

"Tolong kasih tau bapak-bapak, bikin ibunya menyusui, kewajiban ayah bukan beban, tetapi nikmat dari Allah, pada ayah adalah bisa membuat istrinya dunia dan akhirat lebih bahagia, karena di dunia ibu akan terhindari dari kanker-kanker, di akhirat terhindar dari azab Allah digigit ular pada bagian payudaranya. InsyaAllah bukankah ayah ini bisa memberikan istrinya kunci surga? Apa yang lebih dari itu? Pakai kesempatan Allah yang ayah punyai, kewajiban bukan beban, hadiah Allah buat ayah-ayah, untuk memberikan kunci surga," pungkasnya. [] Alfia Purwanti

Opini

×
Berita Terbaru Update