Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Kedudukan Doa dalam Islam

Minggu, 29 September 2024 | 07:21 WIB Last Updated 2024-09-29T00:21:02Z


Tintasiyasi.ID -- Sobat. Kedudukan doa dalam Islam sangat penting dan mendalam, karena doa adalah salah satu bentuk ibadah yang paling mendasar dalam ajaran agama ini. Dalam Islam, doa bukan hanya sekadar permintaan kepada Allah Swt., tetapi juga merupakan wujud pengakuan seorang hamba akan kekuasaan dan kasih sayang Allah.

 

Berikut beberapa poin yang menjelaskan kedudukan doa dalam Islam:

 

1. Doa sebagai bentuk ibadah

Doa adalah salah satu bentuk ibadah yang sangat dicintai Allah. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Rasulullah saw. bersabda:

Doa itu adalah inti (atau sumsum) dari ibadah.

Ini menegaskan bahwa doa adalah elemen penting dari pengabdian seorang Muslim kepada Tuhannya.

 

2. Penghubung antara hamba dan Allah

Doa berfungsi sebagai sarana komunikasi langsung antara seorang hamba dengan Allah. Dalam Al-Qur'an, Allah menegaskan pentingnya doa sebagai sarana pendekatan kepada-Nya. Allah Swt. berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 186,Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku.”

Ayat ini menunjukkan bahwa Allah selalu mendengar dan dekat dengan hamba-hamba-Nya yang berdoa.

 

3. Doa sebagai tanda ketergantungan pada Allah

Dalam Islam, berdoa mencerminkan kesadaran seorang Muslim bahwa segala sesuatu terjadi atas izin dan kehendak Allah. Dengan berdoa, seorang hamba menunjukkan ketergantungannya kepada Allah Swt. dalam segala urusan, baik besar maupun kecil.

 

4. Doa sebagai Sarana Memohon Kebaikan

Doa memiliki peranan penting dalam memohon kebaikan dunia dan akhirat. Salah satu doa yang sering dianjurkan untuk dibaca adalah doa dari surah Al-Baqarah ayat 201, "Rabbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah, wa fil aakhirati hasanah waqinaa ‘adzaabannaa-r."

Artinya, “Ya Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari siksa neraka.”

Ini menunjukkan bahwa seorang Muslim diharapkan memohon kepada Allah untuk segala bentuk kebaikan di dunia dan akhirat.

 

5. Doa sebagai bentuk tawakal

Dengan berdoa, seorang Muslim menunjukkan tawakal (kepercayaan) kepada Allah. Setelah melakukan usaha yang maksimal dalam berbagai urusan, seorang hamba tetap diwajibkan untuk menyerahkan hasil akhirnya kepada Allah melalui doa. Doa dalam Islam memberikan keseimbangan antara usaha manusia dan takdir Allah.

 

6. Doa sebagai sumber ketenangan

Doa juga dianggap sebagai sumber ketenangan bagi orang yang beriman. Ketika seorang Muslim berdoa, ia merasakan kedekatan dengan Allah, dan ini memberikan ketenangan hati serta kekuatan dalam menghadapi berbagai kesulitan hidup. Allah SWT berfirman dalam surah Ar-Ra’d ayat 28,Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”

 

7. Doa di dalam Al-Qur'an dan Sunah

Doa banyak disebutkan dalam Al-Qur'an, di antaranya adalah doa-doa yang dipanjatkan oleh para nabi dan rasul. Selain itu, banyak doa-doa yang diajarkan oleh Rasulullah saw. dalam hadis-hadisnya, yang dapat diamalkan oleh umat Islam dalam berbagai keadaan, seperti doa sebelum makan, tidur, memulai perjalanan, dan sebagainya.

 

8. Doa mustajab

 

Dalam Islam, ada waktu-waktu tertentu yang diyakini sebagai waktu mustajab untuk berdoa, seperti:

* Saat sepertiga malam terakhir

* Di antara azan dan ikamah

* Saat sujud dalam salat

* Saat turun hujan

* Pada hari Jumat

 

Kesimpulan

 

Doa dalam Islam memiliki kedudukan yang sangat tinggi sebagai bentuk ibadah, permohonan, serta sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dengan berdoa, seorang Muslim memperlihatkan pengakuan terhadap kebesaran Allah, sekaligus memperlihatkan sikap rendah hati dan ketergantungan kepada-Nya. Doa juga menjadi sumber kekuatan, ketenangan, dan solusi dalam menghadapi berbagai masalah dalam kehidupan.

 

Doa tidak menghilangkan ikhtiar: berdoa sebelum, saat, dan sesudah ikhtiar

 

Dalam Islam, doa dan ikhtiar (usaha) adalah dua hal yang saling melengkapi, bukan bertentangan. Keduanya memiliki peranan penting dalam menjalani kehidupan seorang Muslim. Ikhtiar adalah usaha manusia untuk mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan, sedangkan doa adalah permohonan kepada Allah agar usaha tersebut diberkahi dan diberikan hasil yang terbaik.

 

Berikut ini adalah bagaimana doa dan ikhtiar saling melengkapi:

 

1. Doa sebelum ikhtiar

Sebelum memulai suatu usaha atau tindakan, seorang Muslim dianjurkan untuk berdoa, memohon petunjuk dan kemudahan dari Allah. Doa sebelum ikhtiar merupakan bentuk tawakal atau penyerahan diri kepada Allah sambil tetap berusaha. Rasulullah saw. mengajarkan beberapa doa yang dianjurkan untuk dibaca sebelum melakukan sesuatu, seperti:

* Doa sebelum memulai aktivitas sehari-hari:

Bismillahi tawakkaltu ‘alallah, laa hawla wa laa quwwata illaa billah.

(Dengan nama Allah, aku berserah diri kepada Allah, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah)

Doa ini mencerminkan bahwa setiap usaha yang kita lakukan harus dimulai dengan mengingat Allah dan memasrahkan segalanya kepada-Nya. Dengan ini, kita berharap mendapatkan rida Allah atas usaha yang akan dilakukan.

 

2. Doa saat melakukan ikhtiar

Ketika sedang berusaha, kita tetap dianjurkan untuk terus berdoa, mengingat Allah dalam setiap langkah yang kita ambil. Ini merupakan bentuk kesadaran bahwa meskipun kita berusaha keras, hasil akhir tetap berada di tangan Allah. Dengan berdoa saat melakukan ikhtiar, kita menunjukkan bahwa kita memohon bimbingan Allah agar usaha kita berada di jalan yang benar dan diridai-Nya.

* Misalnya, ketika memulai pekerjaan atau proyek besar, kita bisa membaca doa meminta kemudahan seperti, “Rabbi yassir wa laa tu’assir, rabbi tammim bil khair.”

* (Ya Tuhanku, mudahkanlah dan jangan dipersulit, sempurnakanlah dengan kebaikan.)

Selain itu, saat sedang bekerja atau berikhtiar, memperbanyak zikir juga sangat dianjurkan. Ini menjaga kita tetap fokus pada tujuan yang benar, menghindari niat yang salah, dan senantiasa mengingat Allah dalam setiap usaha yang kita lakukan.

 

3. Doa setelah ikhtiar

Setelah berusaha semaksimal mungkin, kita dianjurkan untuk berdoa agar hasil dari usaha kita sesuai dengan kehendak Allah. Berdoa setelah berikhtiar menunjukkan bahwa kita menyadari bahwa meskipun kita sudah melakukan yang terbaik, hasil akhir tetap ada di tangan Allah. Sikap ini adalah bagian dari tawakal, yaitu menyerahkan hasil usaha kepada Allah setelah berusaha keras.

*Salah satu doa yang bisa dibaca setelah berikhtiar adalah, “Hasbiyallahu laa ilaaha illaa huwa, ‘alayhi tawakkaltu, wa huwa rabbul ‘arshil ‘azhiim.”

(Cukuplah Allah bagiku, tiada Tuhan selain Dia, kepada-Nya aku berserah diri, dan Dia adalah Tuhan yang menguasai Arasy yang agung.)

Ini mengajarkan bahwa setelah kita menyelesaikan usaha, apa pun hasilnya, kita harus tetap bersyukur dan menerima ketetapan Allah dengan lapang dada.

 

4. Hubungan doa dan ikhtiar dalam Islam

Dalam Islam, usaha manusia (ikhtiar) tidak dapat dipisahkan dari doa. Doa adalah pelengkap ikhtiar, dan sebaliknya, ikhtiar adalah wujud nyata dari doa. Artinya, seseorang yang berdoa tanpa berusaha dianggap tidak sepenuhnya menjalankan tuntunan Islam. Begitu pula, seseorang yang berusaha tanpa berdoa seolah-olah mengandalkan kemampuan dirinya sendiri dan melupakan bahwa Allah adalah pemilik segala kekuatan dan penentu hasil akhir.

 

5. Contoh dari kehidupan Nabi dan para Sahabat

Dalam sejarah Islam, para nabi dan sahabat selalu mengajarkan pentingnya keseimbangan antara doa dan ikhtiar. Salah satu contoh yang paling terkenal adalah dari kisah Perang Badar. Sebelum peperangan, Rasulullah saw. dan para sahabatnya telah mempersiapkan diri secara matang, termasuk menyusun strategi dan persiapan fisik. Namun, pada malam sebelum pertempuran, Rasulullah saw. menghabiskan waktu berdoa memohon pertolongan Allah dengan sungguh-sungguh.

 

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun persiapan (ikhtiar) sudah dilakukan dengan baik, doa tetap menjadi kunci utama keberhasilan, karena kemenangan bukan semata-mata bergantung pada kekuatan fisik dan strategi, melainkan atas izin dan rahmat Allah.

 

6. Doa tidak mengganti usaha, tapi menyempurnakannya

Penting untuk dipahami bahwa dalam Islam, doa tidak menggantikan ikhtiar. Kita tidak boleh hanya berdoa dan berharap segala sesuatunya terjadi tanpa usaha. Seorang Muslim diperintahkan untuk berusaha sekuat tenaga dalam mencari rezeki, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya. Namun, setelah semua ikhtiar dilakukan, hasil akhirnya tetap bergantung pada keputusan Allah, dan di sinilah peran doa sangat diperlukan.

 

Rasulullah saw. bersabda, “Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, maka Allah akan memberi rezeki kepada kalian sebagaimana Dia memberi rezeki kepada burung, yang keluar pada pagi hari dalam keadaan lapar dan pulang pada sore hari dalam keadaan kenyang.” (HR Tirmidzi)

 

Hadis ini menggambarkan bahwa burung tetap harus berusaha terbang mencari makanan, namun pada akhirnya, rezeki mereka ditentukan oleh Allah. Demikian pula, manusia harus berikhtiar sambil terus berdoa agar segala usahanya diberkahi.

 

Kesimpulan

 

Dalam Islam, doa dan ikhtiar adalah dua elemen yang tidak terpisahkan. Doa mengiringi ikhtiar, baik sebelum, selama, maupun setelah berusaha. Doa adalah wujud kebergantungan kepada Allah, sementara ikhtiar adalah wujud tanggung jawab manusia dalam menggunakan kemampuan yang Allah berikan. Keduanya harus berjalan bersamaan untuk mencapai hasil yang terbaik, dengan tetap menyadari bahwa semua hasil ada di tangan Allah.

 

Tujuan Berdoa

 

Tujuan berdoa dalam Islam memiliki dimensi yang sangat luas, mencakup aspek spiritual, mental, dan praktikal. Berdoa bukan hanya sekadar memohon sesuatu kepada Allah, tetapi juga memiliki tujuan-tujuan yang mendalam, baik untuk kehidupan di dunia maupun di akhirat. Berikut adalah beberapa tujuan utama berdoa dalam Islam:

 

1. Mengakui ketergantungan pada Allah

Salah satu tujuan utama berdoa adalah untuk mengakui bahwa manusia sangat bergantung kepada Allah dalam setiap aspek kehidupan. Doa adalah bentuk pengakuan bahwa segala sesuatu yang terjadi, termasuk hasil dari setiap usaha, berada di bawah kendali Allah. Dengan berdoa, seorang Muslim menegaskan bahwa tidak ada kekuatan selain kekuatan Allah.

*Allah Swt. berfirman dalam surah Al-Fatihah (1:5), "Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan."

Doa ini menunjukkan penyerahan diri yang mutlak kepada Allah, sebagai pengakuan atas ketergantungan kita pada-Nya.

 

2. Memperkuat Hubungan dengan Allah (Taqarrub)

Berdoa adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah (taqarrub). Dengan berdoa secara rutin, seorang hamba merasa lebih dekat dengan Penciptanya, merasakan hubungan spiritual yang lebih kuat. Doa membuat hati lebih tenang dan damai karena di dalamnya ada keyakinan bahwa Allah mendengar dan peduli pada segala kebutuhan kita.

* Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah (2:186), "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku..."

 

3. Memohon petunjuk dan bimbingan

Tujuan berdoa juga mencakup memohon petunjuk dan bimbingan dari Allah dalam setiap keputusan dan langkah hidup. Karena manusia terbatas dalam pengetahuan dan pandangan, berdoa memohon hidayah dan bimbingan ilahi adalah cara untuk mendapatkan jalan yang benar dan terbaik. Salah satu doa paling terkenal untuk memohon petunjuk adalah doa istikharah, yang digunakan ketika seseorang menghadapi pilihan sulit.

* Rasulullah saw. mengajarkan, “Ya Allah, jika Engkau tahu bahwa urusan ini baik untukku dalam agamaku, kehidupanku, dan akibatnya nanti, maka tentukanlah dan mudahkanlah untukku. Tetapi jika Engkau tahu bahwa urusan ini buruk untukku dalam agamaku, kehidupanku, dan akibatnya nanti, maka jauhkanlah ia dariku dan jauhkanlah aku darinya.”

 

4. Menguatkan kesabaran dan ketabahan

Berdoa membantu seorang Muslim untuk mendapatkan kekuatan dalam menghadapi berbagai ujian dan cobaan hidup. Ujian yang datang, baik dalam bentuk kesulitan, penyakit, atau musibah, bisa menjadi sangat berat tanpa bantuan Allah. Dengan berdoa, seseorang memohon kekuatan untuk tetap sabar dan tegar dalam menghadapi tantangan.

* Dalam Al-Qur'an surah Al-Baqarah (2:45), Allah menyebutkan pentingnya sabar dan doa, "Jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu."

Doa menjadi salah satu sumber ketenangan batin dan mental untuk menghadapi segala bentuk ujian.

 

5. Memohon ampunan dan rahmat

Salah satu tujuan utama berdoa adalah untuk memohon ampunan atas dosa dan kesalahan. Dalam hidup, tidak ada manusia yang sempurna dan terbebas dari kesalahan. Melalui doa, seorang Muslim memohon rahmat dan pengampunan dari Allah, mengakui kelemahan dan ketidaksempurnaan dirinya. Berdoa untuk ampunan merupakan cara untuk membersihkan diri dan mendapatkan rida Allah.

* Doa yang sering dibaca dalam rangka memohon ampunan adalah, Rabbighfir li, warhamni, wa ‘aafini, warzuqni.”

* (Ya Tuhanku, ampunilah aku, rahmatilah aku, sehatkanlah aku, dan berilah aku rezeki.)

 

6. Memohon kebaikan dunia dan akhirat

Seorang Muslim dianjurkan untuk berdoa tidak hanya untuk kebaikan di dunia, tetapi juga untuk keselamatan dan kebahagiaan di akhirat. Doa yang komprehensif ini mencakup permohonan untuk rezeki, kesehatan, keamanan, serta keselamatan di akhirat. Islam mengajarkan keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat, dan ini tercermin dalam doa.

* Salah satu doa yang sering dibaca oleh umat Muslim adalah, “Rabbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah, wa fil aakhirati hasanah, waqinaa ‘adzaabannaar.”

(Ya Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari siksa api neraka.)

 

7. Menghindari kesombongan dan kemandirian palsu

Doa mengajarkan seseorang untuk tidak sombong dan merasa mampu melakukan segala sesuatu sendiri tanpa bantuan Allah. Dengan berdoa, seorang Muslim mengakui bahwa segala sesuatu yang ia capai adalah karena rahmat dan izin Allah, bukan semata-mata karena usaha pribadi. Ini menghindarkan seseorang dari sifat sombong dan kemandirian yang palsu.

* Dalam hadis qudsi, Allah berfirman:,"Barang siapa tidak berdoa kepada-Ku, maka Aku murka kepadanya." (HR Tirmidzi)

Ini menunjukkan bahwa tidak berdoa, atau merasa tidak perlu berdoa, adalah tanda kesombongan yang tidak disukai Allah.

 

8. Memohon keberkahan dan perlindungan

Doa juga bertujuan untuk memohon keberkahan dalam segala aspek kehidupan, mulai dari rezeki, keluarga, hingga pekerjaan. Seorang Muslim juga berdoa untuk mendapatkan perlindungan dari segala hal yang buruk, seperti bencana, penyakit, atau godaan setan.

*Doa yang sering dibaca untuk memohon perlindungan adalah, “Bismillahi alladzi laa yadhurru ma’asmihi syai’un fil ardhi wa laa fis samaa’ wa huwa sami’ul ‘alim.”

*(Dengan nama Allah yang tidak ada sesuatu di bumi dan di langit yang dapat membahayakan dengan menyebut nama-Nya, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.)

 

9. Meningkatkan kesyukuran

Doa juga menjadi sarana untuk mengekspresikan rasa syukur kepada Allah atas segala nikmat yang telah diberikan. Rasa syukur adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan seorang Muslim, dan doa adalah cara untuk mengingat bahwa segala nikmat yang kita peroleh berasal dari Allah.

* Salah satu doa untuk bersyukur adalah doa setelah makan, “Alhamdulillahi alladzi ath’amani hadza wa razaqanihi min ghairi haulin minni wa laa quwwatin.

(Segala puji bagi Allah yang telah memberiku makan ini dan memberi rezeki kepadaku tanpa daya dan kekuatan dariku.)

 

10. Menjadi lebih rendah hati dan sabar

Berdoa membantu seorang Muslim untuk menjadi lebih rendah hati dan sabar, karena ia memahami bahwa hasil dari setiap ikhtiar tidak sepenuhnya berada di tangannya. Kesabaran dan kerendahan hati ini penting agar seseorang bisa menerima setiap ketetapan Allah, baik itu keberhasilan maupun kegagalan, dengan lapang dada.

 

Kesimpulan

 

Tujuan berdoa dalam Islam sangat beragam, mulai dari mengakui ketergantungan kepada Allah, memperkuat hubungan dengan-Nya, hingga memohon petunjuk, kekuatan, dan keberkahan dalam hidup. Doa adalah cara untuk mendekatkan diri kepada Allah, menjaga diri dari kesombongan, serta memperoleh ketenangan, kekuatan, dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Berdoa juga menjadi jalan untuk meningkatkan rasa syukur dan sabar dalam menghadapi setiap cobaan hidup.


 

Oleh: Dr. Nasrul Syarif, M.Si. 

Penulis  Buku Gizi Spiritual dan Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo

Opini

×
Berita Terbaru Update