Berikut beberapa poin yang menjelaskan kedudukan doa dalam
Islam:
1. Doa sebagai bentuk ibadah
Doa adalah salah satu bentuk ibadah yang sangat dicintai
Allah. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Rasulullah saw. bersabda:
Doa itu adalah inti (atau sumsum) dari ibadah.
Ini menegaskan bahwa doa adalah elemen penting dari
pengabdian seorang Muslim kepada Tuhannya.
2. Penghubung antara hamba dan Allah
Doa berfungsi sebagai sarana komunikasi langsung antara
seorang hamba dengan Allah. Dalam Al-Qur'an, Allah menegaskan pentingnya doa
sebagai sarana pendekatan kepada-Nya. Allah Swt. berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 186, “Dan apabila hamba-hamba-Ku
bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku dekat. Aku
mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku.”
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah selalu mendengar dan dekat
dengan hamba-hamba-Nya yang berdoa.
3. Doa sebagai tanda ketergantungan pada Allah
Dalam Islam, berdoa mencerminkan kesadaran seorang Muslim
bahwa segala sesuatu terjadi atas izin dan kehendak Allah. Dengan berdoa,
seorang hamba menunjukkan ketergantungannya kepada Allah Swt. dalam segala urusan, baik besar
maupun kecil.
4. Doa sebagai Sarana Memohon Kebaikan
Doa memiliki peranan penting dalam memohon kebaikan dunia dan
akhirat. Salah satu doa yang sering dianjurkan untuk dibaca adalah doa dari surah
Al-Baqarah ayat 201, "Rabbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah, wa fil
aakhirati hasanah waqinaa ‘adzaabannaa-r."
Artinya, “Ya Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di
dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari siksa neraka.”
Ini menunjukkan bahwa seorang Muslim diharapkan memohon
kepada Allah untuk segala bentuk kebaikan di dunia dan akhirat.
5. Doa sebagai bentuk tawakal
Dengan berdoa, seorang Muslim menunjukkan tawakal
(kepercayaan) kepada Allah. Setelah melakukan usaha yang maksimal dalam
berbagai urusan, seorang hamba tetap diwajibkan untuk menyerahkan hasil
akhirnya kepada Allah melalui doa. Doa dalam Islam memberikan keseimbangan
antara usaha manusia dan takdir Allah.
6. Doa sebagai sumber ketenangan
Doa juga dianggap sebagai sumber ketenangan bagi orang yang
beriman. Ketika seorang Muslim berdoa, ia merasakan kedekatan dengan Allah, dan
ini memberikan ketenangan hati serta kekuatan dalam menghadapi berbagai
kesulitan hidup. Allah SWT berfirman dalam surah Ar-Ra’d ayat 28, “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”
7. Doa di dalam Al-Qur'an dan Sunah
Doa banyak disebutkan dalam Al-Qur'an, di antaranya adalah
doa-doa yang dipanjatkan oleh para nabi dan rasul. Selain itu, banyak doa-doa
yang diajarkan oleh Rasulullah saw. dalam hadis-hadisnya, yang dapat diamalkan
oleh umat Islam dalam berbagai keadaan, seperti doa sebelum makan, tidur,
memulai perjalanan, dan sebagainya.
8. Doa mustajab
Dalam Islam, ada waktu-waktu tertentu yang diyakini sebagai
waktu mustajab untuk berdoa, seperti:
* Saat sepertiga malam terakhir
* Di antara azan dan ikamah
* Saat sujud dalam salat
* Saat turun hujan
* Pada hari Jumat
Kesimpulan
Doa dalam Islam memiliki kedudukan yang sangat tinggi sebagai
bentuk ibadah, permohonan, serta sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Dengan berdoa, seorang Muslim memperlihatkan pengakuan terhadap kebesaran
Allah, sekaligus memperlihatkan sikap rendah hati dan ketergantungan
kepada-Nya. Doa juga menjadi sumber kekuatan, ketenangan, dan solusi dalam
menghadapi berbagai masalah dalam kehidupan.
Doa tidak menghilangkan ikhtiar:
berdoa sebelum, saat, dan sesudah ikhtiar
Dalam Islam, doa dan ikhtiar (usaha) adalah dua hal yang
saling melengkapi, bukan bertentangan. Keduanya memiliki peranan penting dalam
menjalani kehidupan seorang Muslim. Ikhtiar adalah usaha manusia untuk mencapai
tujuan atau hasil yang diinginkan, sedangkan doa adalah permohonan kepada Allah
agar usaha tersebut diberkahi dan diberikan hasil yang terbaik.
Berikut ini adalah bagaimana doa dan ikhtiar saling
melengkapi:
1. Doa sebelum ikhtiar
Sebelum memulai suatu usaha atau tindakan, seorang Muslim
dianjurkan untuk berdoa, memohon petunjuk dan kemudahan dari Allah. Doa sebelum
ikhtiar merupakan bentuk tawakal atau penyerahan diri kepada Allah sambil tetap
berusaha. Rasulullah saw. mengajarkan beberapa doa yang dianjurkan untuk dibaca
sebelum melakukan sesuatu, seperti:
* Doa sebelum memulai aktivitas sehari-hari:
Bismillahi tawakkaltu ‘alallah, laa hawla wa laa quwwata
illaa billah.
(Dengan nama Allah, aku berserah diri kepada Allah, tiada
daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah)
Doa ini mencerminkan bahwa setiap usaha yang kita lakukan
harus dimulai dengan mengingat Allah dan memasrahkan segalanya kepada-Nya.
Dengan ini, kita berharap mendapatkan rida Allah atas usaha yang akan
dilakukan.
2. Doa saat melakukan ikhtiar
Ketika sedang berusaha, kita tetap dianjurkan untuk terus
berdoa, mengingat Allah dalam setiap langkah yang kita ambil. Ini merupakan
bentuk kesadaran bahwa meskipun kita berusaha keras, hasil akhir tetap berada
di tangan Allah. Dengan berdoa saat melakukan ikhtiar, kita menunjukkan bahwa
kita memohon bimbingan Allah agar usaha kita berada di jalan yang benar dan
diridai-Nya.
* Misalnya, ketika memulai pekerjaan atau proyek besar, kita
bisa membaca doa meminta kemudahan seperti, “Rabbi yassir wa laa tu’assir,
rabbi tammim bil khair.”
* (Ya Tuhanku, mudahkanlah dan jangan dipersulit,
sempurnakanlah dengan kebaikan.)
Selain itu, saat sedang bekerja atau berikhtiar, memperbanyak
zikir juga sangat dianjurkan. Ini menjaga kita tetap fokus pada tujuan yang
benar, menghindari niat yang salah, dan senantiasa mengingat Allah dalam setiap
usaha yang kita lakukan.
3. Doa setelah ikhtiar
Setelah berusaha semaksimal mungkin, kita dianjurkan untuk
berdoa agar hasil dari usaha kita sesuai dengan kehendak Allah. Berdoa setelah
berikhtiar menunjukkan bahwa kita menyadari bahwa meskipun kita sudah melakukan
yang terbaik, hasil akhir tetap ada di tangan Allah. Sikap ini adalah bagian
dari tawakal, yaitu menyerahkan hasil usaha kepada Allah setelah berusaha
keras.
*Salah satu doa yang bisa dibaca setelah berikhtiar adalah, “Hasbiyallahu
laa ilaaha illaa huwa, ‘alayhi tawakkaltu, wa huwa rabbul ‘arshil ‘azhiim.”
(Cukuplah Allah bagiku, tiada Tuhan selain Dia, kepada-Nya
aku berserah diri, dan Dia adalah Tuhan yang menguasai Arasy yang agung.)
Ini mengajarkan bahwa setelah kita menyelesaikan usaha, apa pun hasilnya, kita harus tetap
bersyukur dan menerima ketetapan Allah dengan lapang dada.
4. Hubungan doa dan ikhtiar dalam Islam
Dalam Islam, usaha manusia (ikhtiar) tidak dapat dipisahkan
dari doa. Doa adalah pelengkap ikhtiar, dan sebaliknya, ikhtiar adalah wujud
nyata dari doa. Artinya, seseorang yang berdoa tanpa berusaha dianggap tidak
sepenuhnya menjalankan tuntunan Islam. Begitu pula, seseorang yang berusaha
tanpa berdoa seolah-olah mengandalkan kemampuan dirinya sendiri dan melupakan
bahwa Allah adalah pemilik segala kekuatan dan penentu hasil akhir.
5. Contoh dari kehidupan Nabi dan para Sahabat
Dalam sejarah Islam, para nabi dan sahabat selalu mengajarkan
pentingnya keseimbangan antara doa dan ikhtiar. Salah satu contoh yang paling
terkenal adalah dari kisah Perang Badar. Sebelum peperangan, Rasulullah saw. dan para sahabatnya telah
mempersiapkan diri secara matang, termasuk menyusun strategi dan persiapan
fisik. Namun, pada malam sebelum pertempuran, Rasulullah saw. menghabiskan waktu berdoa memohon
pertolongan Allah dengan sungguh-sungguh.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun persiapan (ikhtiar) sudah
dilakukan dengan baik, doa tetap menjadi kunci utama keberhasilan, karena
kemenangan bukan semata-mata bergantung pada kekuatan fisik dan strategi,
melainkan atas izin dan rahmat Allah.
6. Doa tidak mengganti usaha, tapi menyempurnakannya
Penting untuk dipahami bahwa dalam Islam, doa tidak
menggantikan ikhtiar. Kita tidak boleh hanya berdoa dan berharap segala
sesuatunya terjadi tanpa usaha. Seorang Muslim diperintahkan untuk berusaha
sekuat tenaga dalam mencari rezeki, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya.
Namun, setelah semua ikhtiar dilakukan, hasil akhirnya tetap bergantung pada
keputusan Allah, dan di sinilah peran doa sangat diperlukan.
Rasulullah saw. bersabda, “Seandainya kalian bertawakal
kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, maka Allah akan memberi rezeki
kepada kalian sebagaimana Dia memberi rezeki kepada burung, yang keluar pada
pagi hari dalam keadaan lapar dan pulang pada sore hari dalam keadaan kenyang.”
(HR Tirmidzi)
Hadis ini menggambarkan bahwa burung tetap harus berusaha
terbang mencari makanan, namun pada akhirnya, rezeki mereka ditentukan oleh
Allah. Demikian pula, manusia harus berikhtiar sambil terus berdoa agar segala
usahanya diberkahi.
Kesimpulan
Dalam Islam, doa dan ikhtiar adalah dua elemen yang tidak
terpisahkan. Doa mengiringi ikhtiar, baik sebelum, selama, maupun setelah
berusaha. Doa adalah wujud kebergantungan kepada Allah, sementara ikhtiar
adalah wujud tanggung jawab manusia dalam menggunakan kemampuan yang Allah
berikan. Keduanya harus berjalan bersamaan untuk mencapai hasil yang terbaik,
dengan tetap menyadari bahwa semua hasil ada di tangan Allah.
Tujuan Berdoa
Tujuan berdoa dalam Islam memiliki dimensi yang sangat luas, mencakup
aspek spiritual, mental, dan praktikal. Berdoa bukan hanya sekadar memohon sesuatu
kepada Allah, tetapi juga memiliki tujuan-tujuan yang mendalam, baik untuk
kehidupan di dunia maupun di akhirat. Berikut adalah beberapa tujuan utama
berdoa dalam Islam:
1. Mengakui ketergantungan pada Allah
Salah satu tujuan utama berdoa adalah untuk mengakui bahwa
manusia sangat bergantung kepada Allah dalam setiap aspek kehidupan. Doa adalah
bentuk pengakuan bahwa segala sesuatu yang terjadi, termasuk hasil dari setiap
usaha, berada di bawah kendali Allah. Dengan berdoa, seorang Muslim menegaskan
bahwa tidak ada kekuatan selain kekuatan Allah.
*Allah Swt. berfirman dalam surah Al-Fatihah (1:5), "Hanya kepada Engkaulah kami
menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan."
Doa ini menunjukkan penyerahan diri yang mutlak kepada Allah,
sebagai pengakuan atas ketergantungan kita pada-Nya.
2. Memperkuat Hubungan dengan Allah (Taqarrub)
Berdoa adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah
(taqarrub). Dengan berdoa secara rutin, seorang hamba merasa lebih dekat dengan
Penciptanya, merasakan hubungan spiritual yang lebih kuat. Doa membuat hati
lebih tenang dan damai karena di dalamnya ada keyakinan bahwa Allah mendengar
dan peduli pada segala kebutuhan kita.
* Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah (2:186), "Dan apabila hamba-hamba-Ku
bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan
permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku..."
3. Memohon petunjuk dan bimbingan
Tujuan berdoa juga mencakup memohon petunjuk dan bimbingan
dari Allah dalam setiap keputusan dan langkah hidup. Karena manusia terbatas
dalam pengetahuan dan pandangan, berdoa memohon hidayah dan bimbingan ilahi
adalah cara untuk mendapatkan jalan yang benar dan terbaik. Salah satu doa
paling terkenal untuk memohon petunjuk adalah doa istikharah, yang digunakan ketika
seseorang menghadapi pilihan sulit.
* Rasulullah saw. mengajarkan, “Ya Allah, jika Engkau tahu
bahwa urusan ini baik untukku dalam agamaku, kehidupanku, dan akibatnya nanti,
maka tentukanlah dan mudahkanlah untukku. Tetapi jika Engkau tahu bahwa urusan
ini buruk untukku dalam agamaku, kehidupanku, dan akibatnya nanti, maka
jauhkanlah ia dariku dan jauhkanlah aku darinya.”
4. Menguatkan kesabaran dan ketabahan
Berdoa membantu seorang Muslim untuk mendapatkan kekuatan
dalam menghadapi berbagai ujian dan cobaan hidup. Ujian yang datang, baik dalam
bentuk kesulitan, penyakit, atau musibah, bisa menjadi sangat berat tanpa
bantuan Allah. Dengan berdoa, seseorang memohon kekuatan untuk tetap sabar dan
tegar dalam menghadapi tantangan.
* Dalam Al-Qur'an surah Al-Baqarah (2:45), Allah
menyebutkan pentingnya sabar dan doa, "Jadikanlah sabar dan salat
sebagai penolongmu."
Doa menjadi salah satu sumber ketenangan batin dan mental
untuk menghadapi segala bentuk ujian.
5. Memohon ampunan dan rahmat
Salah satu tujuan utama berdoa adalah untuk memohon ampunan
atas dosa dan kesalahan. Dalam hidup, tidak ada manusia yang sempurna dan
terbebas dari kesalahan. Melalui doa, seorang Muslim memohon rahmat dan
pengampunan dari Allah, mengakui kelemahan dan ketidaksempurnaan dirinya.
Berdoa untuk ampunan merupakan cara untuk membersihkan diri dan mendapatkan rida
Allah.
* Doa yang sering dibaca dalam rangka memohon ampunan adalah, “Rabbighfir li, warhamni, wa
‘aafini, warzuqni.”
* (Ya Tuhanku, ampunilah aku, rahmatilah aku, sehatkanlah
aku, dan berilah aku rezeki.)
6. Memohon kebaikan dunia dan akhirat
Seorang Muslim dianjurkan untuk berdoa tidak hanya untuk
kebaikan di dunia, tetapi juga untuk keselamatan dan kebahagiaan di akhirat.
Doa yang komprehensif ini mencakup permohonan untuk rezeki, kesehatan,
keamanan, serta keselamatan di akhirat. Islam mengajarkan keseimbangan antara
kehidupan dunia dan akhirat, dan ini tercermin dalam doa.
* Salah satu doa yang sering dibaca oleh umat Muslim adalah, “Rabbanaa
aatinaa fiddunyaa hasanah, wa fil aakhirati hasanah, waqinaa ‘adzaabannaar.”
(Ya Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan
kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari siksa api neraka.)
7. Menghindari kesombongan dan kemandirian palsu
Doa mengajarkan seseorang untuk tidak sombong dan merasa
mampu melakukan segala sesuatu sendiri tanpa bantuan Allah. Dengan berdoa,
seorang Muslim mengakui bahwa segala sesuatu yang ia capai adalah karena rahmat
dan izin Allah, bukan semata-mata karena usaha pribadi. Ini menghindarkan
seseorang dari sifat sombong dan kemandirian yang palsu.
* Dalam hadis qudsi, Allah berfirman:,"Barang siapa tidak berdoa
kepada-Ku, maka Aku murka kepadanya." (HR Tirmidzi)
Ini menunjukkan bahwa tidak berdoa, atau merasa tidak perlu
berdoa, adalah tanda kesombongan yang tidak disukai Allah.
8. Memohon keberkahan dan perlindungan
Doa juga bertujuan untuk memohon keberkahan dalam segala
aspek kehidupan, mulai dari rezeki, keluarga, hingga pekerjaan. Seorang Muslim
juga berdoa untuk mendapatkan perlindungan dari segala hal yang buruk, seperti
bencana, penyakit, atau godaan setan.
*Doa yang sering dibaca untuk memohon perlindungan adalah, “Bismillahi
alladzi laa yadhurru ma’asmihi syai’un fil ardhi wa laa fis samaa’ wa huwa
sami’ul ‘alim.”
*(Dengan nama Allah yang tidak ada sesuatu di bumi dan di
langit yang dapat membahayakan dengan menyebut nama-Nya, dan Dia Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui.)
9. Meningkatkan kesyukuran
Doa juga menjadi sarana untuk mengekspresikan rasa syukur
kepada Allah atas segala nikmat yang telah diberikan. Rasa syukur adalah salah
satu aspek penting dalam kehidupan seorang Muslim, dan doa adalah cara untuk
mengingat bahwa segala nikmat yang kita peroleh berasal dari Allah.
* Salah satu doa untuk bersyukur adalah doa setelah makan, “Alhamdulillahi
alladzi ath’amani hadza wa razaqanihi min ghairi haulin minni wa laa quwwatin.”
(Segala puji bagi Allah yang telah memberiku makan ini dan
memberi rezeki kepadaku tanpa daya dan kekuatan dariku.)
10. Menjadi lebih rendah hati dan sabar
Berdoa membantu seorang Muslim untuk menjadi lebih rendah
hati dan sabar, karena ia memahami bahwa hasil dari setiap ikhtiar tidak
sepenuhnya berada di tangannya. Kesabaran dan kerendahan hati ini penting agar
seseorang bisa menerima setiap ketetapan Allah, baik itu keberhasilan maupun
kegagalan, dengan lapang dada.
Kesimpulan
Tujuan berdoa dalam Islam sangat beragam, mulai dari mengakui
ketergantungan kepada Allah, memperkuat hubungan dengan-Nya, hingga memohon
petunjuk, kekuatan, dan keberkahan dalam hidup. Doa adalah cara untuk
mendekatkan diri kepada Allah, menjaga diri dari kesombongan, serta memperoleh
ketenangan, kekuatan, dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Berdoa juga menjadi
jalan untuk meningkatkan rasa syukur dan sabar dalam menghadapi setiap cobaan
hidup.
Oleh: Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
Penulis Buku Gizi
Spiritual dan Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo