TintaSiyasi.id -- Ratusan tahun Java telah menjadi benua yang menampung masyarakat dunia yang mencari rezeki dan penghidupan di wilayah yang luas. Sebuah benua tidak bertepi katanya. Java la grande atau Jawa besar demikian disebutkan dalam banyak peta kuno. Menggambarkan sebuah benua di ujung timur dunia, yang sangat kaya, dengan gunung-gunung menjulang tinggi, rangkaian pegunungan yang berararak ke arah Selatan tiada putusnya.
Memamg secara kasat mata Jawa tidak ada habisnya, tidak ada ujungnya. Jika kita mengarahkan pandangan ke arah Selatan dari Jakarta menuju Sukabumi hingga Palabuhan Ratu maka kita akan melewati jalan yang panjang, melintasi gunung gunung tinggi, jejeran pegunungan batu, yang menandakan bahwa Jawa bagian barat memiliki sumber air yang melimpah, air yang bagus, cadangan mineral yang tiada bandingnya di permukaan bumi manusia sekarang. Wajar jika ada yang mengatakan dari benua inilah kehidupan dimulai.
Sejarah invasi dari utara ratusan tahun silam memilih Jakarta sebagai pelabuhan terbuka, pelabuhan bebas, Free York untuk mencari, membeli, mengangkut hasil bumi jawa ke seluruh penjuru dunia, Sampai hari ini barang barang dagangan dari jawa tidak berkurang, semakin jauh kita berjalan ke arah selatan benua Jawa semakin melimpah ruah barang barang dagangan sumber daya alam ditemukan. Jawa membesar dan makin melimpah.
Benar apa yang ditetapkan Sri Sultan Hamungkubuono X, beliau telah memberi visi baru yakni Jawa sebagai pusat bagi zaman baru, abad Samudera. Dari Jakarta benua Jawa atau nusantara akan menyongsong peradaban Hindia, peradaban Selatan, peradaban yang selama ini dirahasiakan atau diperbincangkan dalam ruang ruang tertutup oleh kelompok rahasia yang ingin mengendalikan dunia.
Ke depan, peta perdagangan dunia yang baru telah dibuka dan ditransparansikan, rute baru telah dibuka dari pelabuhan ratu menuju Priok, dari New York kembali ke Free York, dari Terusan Suez menuju Piok, dari Kutai menuju Free York, itulah zaman baru abad Samudera, Jakarta besar, Jakarta La Grande, Jakarta Special Economic Zone, Jakarta Special Capital Zone, akan menjadi rezeki baru bagi dunia. []
Oleh: Salamuddin Daeng
Ketua Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia