Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Dakwah Adalah Poros Kehidupan bagi Seorang Muslim Sejati

Minggu, 29 September 2024 | 06:32 WIB Last Updated 2024-09-28T23:32:42Z


Tintasiyasi.ID -- Betul sekali! Dakwah merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan seorang Muslim sejati. Dakwah bukan hanya tentang mengajak orang lain kepada kebaikan dan kebenaran, tetapi juga sebagai jalan untuk memperbaiki diri, memperkuat iman, dan mendekatkan diri kepada Allah. Bagi seorang Muslim, dakwah menjadi poros kehidupan karena ia adalah panggilan untuk menegakkan kebaikan, mencegah kemungkaran, serta mengajak manusia kepada jalan Islam.

 

Berikut beberapa alasan mengapa dakwah bisa disebut sebagai poros kehidupan bagi seorang Muslim sejati:

 

1. Tugas Utama Seorang Muslim

* Kewajiban dari Allah: dakwah adalah kewajiban yang diperintahkan oleh Allah dalam Al-Qur’an. Sebagaimana disebutkan dalam surah Ali Imran ayat 104:

 

وَلۡتَكُن مِّنكُمۡ أُمَّةٞ يَدۡعُونَ إِلَى ٱلۡخَيۡرِ وَيَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِۚ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ 

 

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.

* Tugas para Nabi: dakwah adalah misi utama dari para Nabi dan Rasul, termasuk Nabi Muhammad saw.. Oleh karena itu, umat Islam sebagai pengikutnya juga memiliki tanggung jawab untuk melanjutkan tugas ini.

 

2. Bentuk Ketaatan dan Ibadah

* Amal jariyah yang berkelanjutan: dakwah adalah ibadah yang bisa memberikan pahala yang berkelanjutan. Mengajak orang kepada kebaikan dan membagikan ilmu akan mendatangkan pahala bagi seorang Muslim bahkan setelah ia wafat.

* Meningkatkan ketaatan pribadi: dakwah bukan hanya untuk orang lain, tetapi juga memperbaiki diri kita sendiri. Dengan mengajak orang kepada kebaikan, seorang Muslim secara tidak langsung juga meningkatkan ketaatannya kepada Allah dan terus menjaga dirinya dari kemungkaran.

 

3. Pengingat Diri dan Orang Lain

* Dakwah sebagai pengingat: ketika seorang Muslim berdakwah, ia juga diingatkan tentang kewajiban-kewajiban agama dan pentingnya menjalankan kehidupan sesuai syariat Islam. Sebagaimana disebutkan dalam surah Al-‘Asr:

 

وَٱلۡعَصۡرِ إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لَفِي خُسۡرٍ إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلۡحَقِّ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلصَّبۡرِ 

 

Demi masa. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling menasihati dalam kebenaran serta saling menasihati dalam kesabaran.

* Menjaga konsistensi iman: melalui dakwah, seorang Muslim terus terhubung dengan Al-Qur'an, Sunah, dan nilai-nilai Islam lainnya. Ini membantu menjaga konsistensi dalam keimanan dan amal.

 

4. Membangun Masyarakat yang Lebih Baik

* Menyebarkan kebaikan: dakwah berperan dalam membangun masyarakat yang lebih baik dan damai. Dengan menyebarkan nilai-nilai Islam seperti keadilan, kasih sayang, tolong-menolong, dan kebenaran, dakwah membantu menciptakan lingkungan yang harmonis dan beradab.

* Mengajak kepada akhlak mulia: dakwah bukan hanya soal mengajarkan hukum-hukum syariat, tetapi juga menekankan pentingnya akhlak yang baik. Rasulullah saw.. diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia, dan melalui dakwah, kita diajarkan untuk hidup dengan integritas, kejujuran, dan empati.

 

5. Melindungi dari Kemungkaran

* Menjaga masyarakat dari kemaksiatan: dakwah yang mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran membantu melindungi masyarakat dari berbagai bentuk kemaksiatan dan kerusakan moral. Ini adalah upaya menjaga masyarakat tetap berada dalam kebaikan.

* Peran dalam menyucikan jiwa: bagi seorang Muslim, berdakwah juga membantu menyucikan diri dari dosa. Mengingatkan diri dan orang lain untuk menjauhi keburukan adalah salah satu bentuk jihad terbesar, yaitu melawan hawa nafsu dan menjaga kesucian hati.

 

6. Menyebarkan Islam sebagai Rahmat bagi Semesta Alam

* Islam rahmatan lil-‘alamin: Islam adalah agama yang membawa rahmat dan kedamaian bagi seluruh alam semesta. Dakwah adalah sarana untuk menyebarkan pesan ini agar semua manusia bisa merasakan rahmat dan kasih sayang dari Allah melalui ajaran-ajaran Islam yang penuh dengan nilai-nilai kebaikan.

* Kewajiban universal: dakwah bukan hanya ditujukan kepada umat Islam, tetapi juga kepada seluruh umat manusia. Sebagai agama yang membawa rahmat, Islam mengajarkan bahwa tugas dakwah adalah tanggung jawab umat Muslim untuk membawa cahaya Islam kepada siapa saja.

 

7. Memperkuat Persaudaraan Muslim

* Menguatkan ukhuwah Islamiyah: dakwah mempererat hubungan antara sesama Muslim. Dengan saling mengingatkan dalam kebaikan, dakwah menciptakan ikatan yang kuat di antara umat, menjaga persatuan, dan meningkatkan solidaritas.

* Bekerja sama dalam kebaikan: dakwah bukanlah pekerjaan individual semata, melainkan tanggung jawab kolektif. Umat Islam diperintahkan untuk saling mendukung dan bekerja sama dalam menyebarkan kebaikan serta menjaga moralitas masyarakat.

 

8. Menjalankan Misi Hidup

* Misi hidup seorang Muslim: dakwah adalah jalan hidup bagi seorang Muslim sejati. Menyebarkan kebenaran dan mengajak orang kepada jalan Allah merupakan bagian dari misi besar kehidupan yang diberikan Allah kepada umat manusia.

* Bentuk syukur kepada Allah: melalui dakwah, seorang Muslim menunjukkan rasa syukurnya kepada Allah atas hidayah yang diterima. Menyebarkan ajaran Islam kepada orang lain adalah salah satu bentuk syukur terbesar.

 

Kesimpulan

 

Dakwah adalah inti dari kehidupan seorang Muslim sejati. Dengan berdakwah, seorang Muslim menjalankan tugas yang diberikan oleh Allah, mengikuti jejak Rasulullah saw.., dan berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih baik. Dakwah bukan hanya tentang kata-kata, tetapi juga tindakan yang mencerminkan akhlak Islam. Itulah sebabnya dakwah menjadi poros kehidupan bagi seorang Muslim, karena melalui dakwah, seorang Muslim tidak hanya memperbaiki diri, tetapi juga menyebarkan kebaikan dan menjaga masyarakat dari kemungkaran, sehingga mendekatkan semua orang kepada Allah Swt.

 

Rasulullah Muhammad saw.. adalah teladan utama dalam berdakwah.

 

Benar sekali! Rasulullah Muhammad saw.. adalah teladan utama dalam berdakwah, dan seluruh umat Islam seharusnya menjadikan beliau sebagai contoh terbaik dalam menyampaikan ajaran Islam. Dakwah yang dilakukan oleh Rasulullah saw.. tidak hanya terbatas pada perkataan, tetapi juga melalui tindakan, akhlak mulia, dan pendekatan penuh kasih sayang. Dalam sejarah, beliau menunjukkan bagaimana seorang Muslim harus berdakwah dengan penuh kebijaksanaan, kesabaran, dan kebaikan hati.

 

Berikut adalah beberapa cara Rasulullah saw.. menjadi teladan utama dalam berdakwah:

 

1. Kebijaksanaan dalam berdakwah

* Pendekatan hikmah: rasulullah saw.. senantiasa menggunakan pendekatan yang bijaksana dalam menyampaikan ajaran Islam, sesuai dengan perintah Allah dalam Al-Qur'an:

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah (kebijaksanaan) dan nasihat yang baik, dan debatlah mereka dengan cara yang lebih baik. (QS An-Nahl: 125).

* Menyesuaikan dengan kondisi orang yang dihadapi: Rasulullah memahami karakter orang yang dia dakwahi dan menyesuaikan pendekatan yang tepat, sehingga dakwahnya selalu diterima dengan baik dan tidak menimbulkan permusuhan.

 

2. Kesabaran dalam menghadapi tantangan

* Sabar dalam penolakan: ketika Rasulullah saw.. menyampaikan dakwah, tidak semua orang langsung menerima pesan beliau. Sebagian bahkan menolak dengan keras, menghina, dan memusuhi beliau. Namun, beliau tetap sabar dan tidak pernah membalas dengan kekerasan.

* Contoh di Ta'if: ketika Rasulullah saw. berdakwah di kota Ta'if, beliau dihina dan dilempari batu oleh penduduk. Meskipun mengalami penderitaan fisik dan emosional, Rasulullah tetap mendoakan kebaikan bagi mereka dan berharap generasi mereka kelak akan menerima Islam.

 

3. Akhlak yang mulia

* Mengutamakan akhlak dalam dakwah: Rasulullah saw. dikenal sebagai sosok yang memiliki akhlak mulia. Sebelum beliau menerima wahyu sebagai Rasul, masyarakat Makkah sudah mengakui beliau sebagai "Al-Amin" (yang dapat dipercaya) karena integritas, kejujuran, dan kelembutannya. Beliau sering berdakwah melalui contoh, menunjukkan nilai-nilai Islam lewat perilaku sehari-hari.

* Rasulullah sebagai teladan akhlak: Allah memuji akhlak Rasulullah dalam Al-Qur'an:

Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. (QS Al-Qalam: 4). Dengan akhlak yang terpuji, Rasulullah menjadi panutan bagi orang-orang yang ada di sekitarnya dan menarik mereka kepada kebaikan.

 

4. Kasih sayang dalam berdakwah

* Rahmat bagi Seluruh Alam: Rasulullah saw. diutus oleh Allah sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta (rahmatan lil-'alamin). Ini terlihat dari cara beliau memperlakukan semua orang dengan kasih sayang, baik yang sudah menerima Islam maupun yang belum. Beliau tidak pernah memaksa atau menekan siapa pun untuk menerima dakwahnya.

* Memaafkan musuh: contoh luar biasa dari kasih sayang Rasulullah adalah ketika beliau menaklukkan Makkah (Fathu Makkah). Meskipun banyak dari penduduk Makkah yang sebelumnya memusuhi dan menyakiti beliau, Rasulullah memaafkan mereka dan tidak melakukan balas dendam. Sebaliknya, beliau berkata:

Hari ini adalah hari kasih sayang. Pergilah kalian, kalian semua bebas.”

 

5. Berdakwah dengan lemah lembut

* Tidak pernah kasar: Rasulullah saw. tidak pernah berdakwah dengan cara kasar atau merendahkan orang lain, meskipun berhadapan dengan orang-orang yang menentang Islam. Beliau menyampaikan pesan dengan lembut dan penuh perhatian, mengutamakan dialog yang baik.

* Menjaga perasaan orang lain: beliau selalu menjaga perasaan orang-orang yang beliau dakwahi, bahkan ketika mereka berada dalam kesalahan. Beliau selalu memberi nasihat dengan cara yang tidak menyakiti hati, sehingga orang lebih mudah menerima kebenaran.

 

6. Memulai dakwah dengan keluarga

* Dakwah dari lingkaran terdekat: Rasulullah saw. memulai dakwah dari keluarga dan orang-orang terdekat. Ini menunjukkan bahwa dakwah harus dimulai dari rumah, memperbaiki diri dan keluarga sebelum memperluas kepada masyarakat luas.

* Contoh pada Khadijah RA: istri Rasulullah, Khadijah binti Khuwailid, adalah orang pertama yang memeluk Islam karena kepercayaan dan keyakinan terhadap suaminya. Kesetiaan dan dukungan Khadijah sangat membantu Rasulullah dalam menjalankan dakwahnya di tahap awal.

 

7. Keteguhan dan komitmen dalam dakwah

* Tidak mudah menyerah: meskipun menghadapi berbagai tantangan dan rintangan dalam menyebarkan Islam, Rasulullah tidak pernah menyerah. Beliau tetap teguh dan konsisten dalam menjalankan dakwahnya, percaya bahwa Allah akan membantunya dalam setiap langkah.

* Kisah Abu Thalib: meski pamannya, Abu Thalib, tidak memeluk Islam hingga akhir hayatnya, Rasulullah SAW. tetap setia mendakwahinya dengan sabar dan penuh kasih sayang. Ini menunjukkan betapa teguhnya beliau dalam menjalankan tugas dakwah.

 

8. Mengutamakan dialog dan penjelasan

* Dakwah melalui dialog: Rasulullah saw. sering menggunakan pendekatan dialog dan memberikan penjelasan yang masuk akal kepada orang-orang yang belum memahami Islam. Contoh paling terkenal adalah bagaimana beliau berdialog dengan orang-orang kafir Quraisy dengan penuh kebijaksanaan dan tidak memaksakan keyakinannya.

* Berdakwah dengan teladan nyata: Rasulullah sering memberi contoh melalui tindakan nyata yang bisa dilihat dan dirasakan oleh masyarakat. Dengan cara ini, orang-orang lebih mudah tertarik kepada ajaran Islam.

 

9. Menghargai perbedaan dan menghormati semua orang

* Menghormati agama lain: Rasulullah saw. mengajarkan umat Islam untuk menghormati keyakinan dan agama lain. Ketika berdakwah, beliau tidak pernah memaksa orang untuk menerima Islam, melainkan memberikan kebebasan kepada setiap individu untuk memilih jalan hidup mereka.

* Piagam Madinah: saat Rasulullah saw. memimpin Madinah, beliau membentuk Piagam Madinah yang menjamin kebebasan beragama dan melindungi hak-hak non-Muslim. Ini menunjukkan betapa tolerannya Islam yang diajarkan Rasulullah.

 

Kesimpulan

 

Rasulullah Muhammad saw. adalah teladan utama dalam berdakwah, baik melalui perkataan maupun perbuatan. Beliau mengajarkan kita untuk berdakwah dengan hikmah, kesabaran, kasih sayang, dan akhlak mulia. Dalam berdakwah, Rasulullah tidak pernah menggunakan kekerasan, tetapi selalu mengedepankan dialog yang baik, lemah lembut, dan menghormati hak setiap individu. Seorang Muslim sejati yang mengikuti jejak dakwah Rasulullah akan berusaha menyebarkan kebenaran Islam dengan cara yang santun dan membawa rahmat bagi seluruh alam.

 

 

Oleh: Dr. Nasrul Syarif, M.Si. 

Penulis Buku Gizi Spiritual dan Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo

Opini

×
Berita Terbaru Update