Tintasiyasi.ID -- Sobat. Diriwayatkan dari Rasulullah saw. bahwa beliau bersabda, "Ada empat hal yang termasuk kebahagiaan bagi seseorang yaitu: 1. Istrinya salehah; 2. Anak-anaknya berbakti; 3. Teman-temannya adalah orang-orang saleh; 4. Rezekinya berada di dalam negerinya sendiri."
Hadis yang disampaikan
menggambarkan beberapa hal yang termasuk ke dalam kebahagiaan seseorang menurut
Rasulullah saw. Hadis ini menekankan pentingnya hubungan dengan orang-orang
terdekat dan kondisi kehidupan yang mendukung kesejahteraan. Berikut adalah
penjelasan mengenai empat hal yang disebutkan dalam hadis tersebut:
1. Istri yang salehah: seorang istri yang salehah merupakan
sumber ketenangan dan kedamaian bagi suami. Ia menjaga akhlaknya, taat kepada
Allah, mendukung suami, serta membina rumah tangga yang harmonis berdasarkan
ajaran Islam.
2. Anak-anak yang berbakti: anak-anak yang taat kepada orang
tua, bertanggung jawab, dan berakhlak baik adalah kebanggaan bagi orang tuanya.
Mereka menjadi sumber kebahagiaan dan keberkahan, karena perilaku mereka
mencerminkan pendidikan dan nilai-nilai yang baik dari keluarganya.
3. Teman-teman yang saleh: lingkungan dan teman-teman sangat
mempengaruhi perilaku seseorang. Memiliki teman yang saleh dapat membawa seseorang kepada
kebaikan, karena teman-teman yang baik akan saling menasihati dalam kebaikan
dan ketakwaan.
4. Rezeki di negeri sendiri: mendapatkan rezeki di tempat
tinggalnya sendiri adalah suatu kenyamanan. Seseorang tidak perlu jauh-jauh
mencari penghidupan, dan dapat hidup dengan tenang bersama keluarga serta
masyarakat sekitarnya.
Keempat hal ini menunjukkan betapa pentingnya hubungan
harmonis dengan orang-orang terdekat dan adanya dukungan lingkungan yang baik
dalam mencapai kebahagiaan hidup menurut perspektif Islam.
Ada tujuh amal perbuatan yang pahalanya terus mengalir kepada
seorang hamba, termasuk setelah dia meninggal dunia.
Terdapat sebuah hadis yang diriwayatkan dari Rasulullah saw.
yang menyebutkan tujuh amal perbuatan yang pahalanya terus mengalir meskipun
seseorang telah meninggal dunia. Dalam Islam, amalan-amalan ini dikenal sebagai
amal jariah, yang berarti amalan yang pahalanya tidak terputus meskipun orang
yang melakukannya telah wafat.
Berikut adalah tujuh amal tersebut:
1. Orang yang mengajarkan ilmu
Ilmu yang bermanfaat yang diajarkan kepada orang lain, baik
ilmu agama maupun ilmu dunia yang bermanfaat. Selama ilmu itu diamalkan,
pahalanya akan terus mengalir kepada orang yang mengajarkannya.
2. Orang yang mengalirkan air (membangun sumur atau sumber
air)
Membangun fasilitas air yang bisa digunakan oleh orang lain,
seperti sumur atau saluran air. Selama orang-orang memanfaatkan air tersebut,
pahalanya akan terus mengalir.
3. Orang yang membuat saluran air (untuk irigasi atau
kebutuhan lainnya)
Sama halnya dengan menyediakan air, membuat saluran irigasi
untuk kepentingan pertanian atau kebutuhan lain yang bisa dimanfaatkan oleh
banyak orang juga akan mendapatkan pahala yang terus mengalir.
4. Orang yang menanam pohon atau tanaman yang bermanfaat
Menanam pohon atau tanaman yang buahnya, daunnya, atau
manfaat lainnya bisa dinikmati oleh manusia, hewan, atau lingkungan, pahalanya
akan terus mengalir selama pohon itu masih memberikan manfaat.
5. Orang yang membangun masjid.
Membangun masjid atau tempat ibadah untuk kepentingan kaum
Muslimin. Selama masjid tersebut digunakan untuk beribadah dan kegiatan
kebaikan, pahala dari amalan ini akan terus mengalir.
6. Orang yang mewariskan mushaf Al-Qur'an.
Mewariskan atau memberikan mushaf Al-Qur'an kepada orang lain
untuk dibaca dan dipelajari. Selama Al-Qur'an tersebut dibaca dan diamalkan,
pahalanya akan tetap mengalir.
7. Anak yang berdoa untuk orang tuanya setelah mereka
meninggal dunia
Anak yang saleh dan mendoakan kebaikan untuk kedua orang
tuanya setelah mereka wafat. Doa dari anak yang berbakti kepada orang tuanya
akan memberikan pahala yang terus mengalir bagi orang tua tersebut.
Hadis ini mengingatkan betapa pentingnya melakukan amal jariah
sebagai bekal untuk kehidupan setelah kematian, karena pahala dari
amalan-amalan tersebut tidak akan terputus selama manfaatnya masih dirasakan
oleh orang lain.
Sebagaimana Hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA
dari Rasulullah saw. bersabda, "Apabila seorang hamba meninggal dunia,
maka terputuslah segala amal perbuatannya kecuali tiga yaitu: 1. sedekah
jariyah; 2. Ilmu yang bermanfaat; 3. Anak saleh yang mendoakan kebaikan
untuknya."
Hadis yang disebutkan merupakan salah satu hadis yang sangat
masyhur dan diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA dari Rasulullah saw. Hadis tersebut menjelaskan bahwa
setelah seorang hamba meninggal dunia, amal perbuatannya akan terputus, kecuali
tiga perkara yang pahalanya terus mengalir bahkan setelah kematian.
Berikut isi hadisnya:
Apabila seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah
semua amalnya kecuali tiga perkara:
1. Sedekah jariah (amal jariah): sedekah atau amal kebaikan
yang manfaatnya terus berlanjut, seperti membangun masjid, sekolah, sumur air,
atau fasilitas umum lainnya. Selama amal tersebut digunakan dan bermanfaat bagi
orang lain, pahalanya akan terus mengalir meskipun orang tersebut telah wafat.
2. Ilmu yang bermanfaat: ilmu yang diajarkan atau disebarkan
yang kemudian dimanfaatkan oleh orang lain. Selama ilmu itu diamalkan dan
membawa kebaikan, pahalanya akan terus diberikan kepada orang yang menyebarkan
ilmu tersebut.
3. Anak yang saleh yang mendoakan kebaikan untuknya: Doa dari
seorang anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya akan memberikan pahala
yang terus-menerus kepada orang tua, karena anak yang saleh adalah hasil dari
pendidikan dan bimbingan orang tua yang baik.
Hadis ini menunjukkan pentingnya amal yang memiliki dampak
jangka panjang dan mengajarkan umat Muslim untuk mempersiapkan diri dengan
amal-amal kebaikan yang tidak hanya bermanfaat semasa hidup, tetapi juga
setelah meninggal dunia.
Oleh: Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
Penulis Buku Gizi Spiritual dan Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo